Pertimbangan Memilih Calon Kapolri, Diusulkan Alumni Akpol hingga Mantan Pejabat Kepolisian
Menilik pertimbangan pemilihan calon Kapolri menurut Komisioner Kompolnas.
TRIBUNMATARAM.COM - Menilik pertimbangan pemilihan calon Kapolri menurut Komisioner Kompolnas.
Bursa pemilihan calon kapolri hingga saat ini masih digodhok.
Nama-nama calon kapolri akan dipertimbangkan melalui beberapa hal.
Baca juga: TEKA-TEKI Calon Kapolri Diduga Pilihan Jokowi Terkuak, Sosoknya Mirip Idham Azis & Tito Karnavian
Baca juga: Kapolda Dicopot Gagal Atasi Massa Habib Rizieq, IPW Soroti Calon Kuat Kapolri : Beliau Geng Solo
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan pihaknya masih menggodok nama calon Kapolri yang akan direkomendasikan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Poengky, nama calon Kapolri tersebut didiskusikan dengan mempertimbangkan usulan dari internal polri yang diwakilkan oleh sejumlah alumni Akpol hingga mantan penjabat Kapolri-Wakapolri.
"Kami sedang menyaring berdasarkan kriteria pasal 11 ayat (6) UU nomor 2 tahun 2002 dan menyandingkan dengan kriteria masukan hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan internal Polri yang diwakili alumni Akpol lintas generasi, tokoh masyarakat, dan Purnawirawan Polri yang diwakili oleh Kapolri dan Wakapolri pada masanya," kata Poengky saat dikonfirmasi, Jumat (25/12/2020).
Dalam pertimbangannya, Kompolnas melihat calon Kapolri berdasarkan prestasi, rekam jejak hingga integritas dari daftar calon yang ada.
Namun demikian, pihaknya masih enggan membeberkan lebih lanjut nama-nama calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas.
"Kami melihat prestasi, rekam jejak serta integritas calon-calon yang ada. Kompolnas tidak menyebut nama-nama. Dalam waktu dekat pasti segera kami serahkan kepada Presiden," pungkasnya.
Apa Kriteria Calon Kapolri?
Teka-teki calon Kapolri baru bermunculan, tapi kini mengerucut ke satu nama diduga kuat bakal dipilih Presiden Jokowi.
Dialah komjen senior terbaik, sosoknya mirip Tito Karnavian dan Idham Azis.
Berikut fakta tentang satu nama Calon Kapolri, bahkan memiliki Rekam Jejak Seperti Tito dan Idham Aziz, benarkah calon Kapolri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Senior ini, Pilihan Presiden Jokowi?
Seperti diketahui, sejumlah pengamat memprediksi, penunjukkan Irjen Pol Petrus Golose yang dipilih sebagai Kepala BNN menggantikan Komjen Heru Winarko bukannya meramaikan persaingan Calon Kapolri,
Tetapi lebih menjadi simbol menutup polemik jenderal bintang dua ramaikan persaingan sebagai Calon Kapolri pengganti Idham Aziz yang memasuki masa pensiun.

Baru-baru ini pihak IPW menyatakan bahwa, hanya dua nama yang akan ditunjuk Jokowi yakni, Komjen Senior dan Komjen junior, namun merujuk dari pengalaman, maka Komjen Senior lah yang akan dipilih oleh Presiden Jokowi.
Lantas seperti apa sosok Komjen Senior ini, hingga kini masih menjadi perdebatan, sebab banyak pihak yang memprediksi merujuk kepada pengalaman, maka sebagai rujukan penunjukan Kapolri tentu berdasarkan rekam jejak para penduhulunya.
Yakni Jokowi akan memilih sosok yang berkompeten di dua bidang penting seperti mampu menumpas aksi terorisme dan berpengalaman di bidang reserse dan kriminal, serta mampu mengatasi persoalan di Polda Metro Jaya yang menaungi kota Jakarta.
Sebab ketiga kriteria itu sangat cocok dengan situasi yang serba sulit seperti saat ini, sehingga memilih sosok berpengalaman seperti Kapolri terdahulu.
Sosok Tito Karnavian misalnya, memiliki rekam jajak di bidang anti teror atau Densus 88, kemudian bidang reserse dan kriminal serta pernah menjabat Polda Metro Jaya, begitu pun penerusnya Jenderal Idham Aziz yang berpengalaman di bidang serupa.
Jika merujuk kepada pengalaman tersebut, maka ada 3 orang Komjen yang berpeluang, namun kemudian Jokowi melihat lagi track record sang Komisaris Jenderal sehinggga mengerucut dua nama saja.
Penasaran siapa sosok Komisaris Jenderal (Komjen) tersebut, berikut fakta-fakta tentang penunjukan Kapolri seperti dilansir dari tribunnews:
1. Semula 2 Nama Komjen Pengganti Idham Aziz
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch ( IPW ) Neta S Pane mendapatkan informasi, bahwa sudah ada 2 nama Komjen (Komisaris Jenderal) pengganti Idham Aziz.
Dari informasi yang diperoleh IPW, kalangan Istana Kepresidenan sudah menjaring dua nama yang masuk bursa calon Kapolri.
Namun, berdasarkan informasi Neta, dua jenderal bintang tiga itu dari kalangan jenderal senior dan junior.
"Yang satu jenderal bintang tiga senior dan satu lagi junior.
Selanjutnya Kedua nama itu akan dikaji lagi dengan masukan nama-nama calon dari Wanjakti Polri maupun Kompolnas," ujar Neta dalam keterangannya, Rabu (23/12/2020).
Namun IPW memperkirakan Presiden Jokowi akan memilih figur jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.
2. Peluang Jendera Bintang Dua Tertutup
Neta kemudian menganalisa nama Irjen Pol Petrus Golose yang dipilih sebagai Kepala BNN menggantikan Komjen Heru Winarko karena memasuki masa pensiun.
Neta menilai penunjukkan itu secara tidak langsung mengubah bursa calon Kapolri ke depannya.
Menurut Neta, peluang jenderal bintang dua Polri untuk masuk dalam bursa calon Kapolri telah tertutup usai penunjukkan tersebut.
"Padahal sebelumnya ada salah satu dari tiga jenderal bintang dua polri yang disebut sebut akan menjadi bintang tiga dan masuk dalam bursa calon Kapolri, yakni Irjen M Fadil (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufthi (Kapolda Jateng), dan Irjen Dofiri (Kapolda Jabar)," kata Neta.
3. Taktik Ulur Waktu
Neta menuturkan pergantian Kepala BNN yang terlambat 23 hari dinilai sebagai strategi untuk mengulur waktu agar mengunci masuknya jenderal bintang dua agar bisa ikut di bursa calon Kapolri.
"Strategi ini sebenarnya adalah tindakan maladministrasi dimana seorang pejabat negara yang sudah pensiun tapi tak kunjung diganti.
Kepala BNN Komjen Heru sebenarnya sudah pensiun sejak 1 Desember 2020 tapi tak kunjung diganti.
Pergantian baru dilakukan pada 23 Desember ini," ungkapnya.
"Memang jika pergantian dilakukan pada akhir November lalu tentu sarat dengan manuver politik berbagai pihak.
Sebab dalam pertarungan jenderal bintang dua itu melibatkan orang-orang dekat elit kekuasaan, mulai dari Kapolri Idham Azis, Presiden Jokowi, dan kubu Pejaten. Sementara Irjen Petrus adalah sosok netral.
Sehingga tarik menariknya sangat kuat," sambungnya.
Dengan tertutupnya jenderal bintang dua masuk dalam bursa, kata dia, calon Kapolri saat ini hanya diisi para calon dari jenderal bintang tiga berpangkat Komjen.
Diperkirakan, pekan depan, baik Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri maupun Kompolnas sudah memproses nama-nama calon Kapolri untuk diserahkan kepada Presiden Jokowi.
"Dari nama-nama itu, Jokowi akan memilih satu nama yang akan diserahkan ke DPR agar bisa dilakukan uji kepatutan oleh Komisi III.
DPR sendiri saat ini masih reses dan baru akan mulai beraktivitas pada 11 Januari 2021," jelasnya.
Diperkirakan saat DPR memulai aktivitas, nama calon Kapolri sudah dikirimkan Istana Kepresidenan ke lembaga legislatif.
Kompolnas dan Wanjakti Sudah Ajukan Dua Nama
Sementara itu, Kompolnas akan segera menyerahkan nama calon Kapolri yang bisa menjadi pertimbangan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini.
"Sedang on going proses, mohon bersabar. Pak Idham pensiun 1 Februari 2021.
Kompolnas dalam waktu dekat akan menyerahkan pertimbangan kami kepada Presiden, sehingga beliau akan memilih dan mengirimkan kepada DPR untuk disetujui," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).
Kompolnas, kata Poengky, akan menyerahkan lebih dari satu nama yang bisa menjadi pertimbangan presiden Jokowi.
Namun demikian, tidak dijelaskan secara rinci daftar nama tersebut.
"Pokoknya dalam waktu dekat ya. Kompolnas akan menyerahkan lebih dari satu nama untuk bisa dipilih Presiden," jelasnya.
Dijelaskan Poengky, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) Pasal 38 ayat (1) huruf b menjelaskan, Kompolnas bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan dan pemberhentian Kapolri.
Merujuk pasal 11 ayat (6) UU Polri, calon kapolri merupakan perwira tinggi (pati) Kepolisian Negara Republik Indonesia yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan karier.
"Ini sedang kami saring berdasarkan pasal 11 ayat (6) UU nomor 2 tahun 2002 dan berdasarkan kriteria hasil FGD Kompolnas. Kami lihat prestasinya, integritasnya dan track recordnya.
Jadi belum bisa menentukan berapa nama yang nanti akan kami serahkan kepada Presiden," pungkasnya.
(Tribunnews.com/ Igman Ibrahim) (TribunMedan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Calon Kapolri, Kompolnas Pertimbangkan Usulan dari Alumni Akpol Lintas Generasi Hingga Purnawirawan
dan tayang di surya.co.id dengan judul 2 Komjen Masuk Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham Aziz, Jokowi Diprediksi Pilih Sosok Jenderal Ini,