Jaket Biru yang Dipakai 6 Menteri Baru Curi Pehatian, Ternyata Berfilosofi, Sandiaga Uno Tantang Ini
Tak sembarang jaket, jaket biru yang dipakai enam menteri baru Jokowi ternyat apunya filosofi, Sandiaga Uno tantang ini.
TRIBUNMATARAM.COM - Tak sembarang jaket, jaket biru yang dipakai enam menteri baru Jokowi ternyat apunya filosofi, Sandiaga Uno tantang ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf), Sandiaga Uno menceritakan makna di balik jaket jenis parka warna biru yang digunakannya bersama lima menteri lainnya saat ditunjuk oleh Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Sandi menantang tiap daerah membuat jaket yang terinpirasi dari jaket yang diberikan Istana Kepresidenan kepada 6 menteri baru yang baru saja diajak bergabung masuk dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) termasuk dirinya.
Baca juga: Jadi Menparekraf, Sandiaga Uno Terpikir Realisasikan Program OK OCE yang Dulu Dirintis
Baca juga: Kocaknya Momen Sandiaga Uno Lupa Sebut Nama Istri dalam Sambutan : Marahnya Nanti di Rumah
“Saya menantang tiap daerah membuat jaket seperti ini ( jaket biru menteri) dengan mengadopsi kearifan lokal masing-masing daerah,” kata Sandiaga dilansir dari Antara, Minggu (27/12/2020).
Sandiaga ingin agar momentum trennya jaket biru model parka seharga Rp 399.000 itu dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku ekonomi kreatif di daerah.
Hal itu menurut dia, akan sangat potensial untuk dapat mendorong dan mendukung meningkatnya permintaan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19.
“Mumpung lagi hits, lagi tren, ini untuk membangkitkan usaha pelaku ekonomi kreatif di masing-masing daerah,” kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sandiaga Uno menceritakan dengan semangat filosofi di balik jaket tersebut.
“Filosofi jaket biru yang diberikan istana, yang diberikan Presiden ini simbol biru adalah kerja keras, kerja cepat, integritas dan ini bentuknya bentuk all weather jadi bisa ditutup seperti ini,” kata Alumnus Wichita State University itu sembari mempraktikkan menutup jaketnya ke kepala.
Jaket segala cuaca itu disebutkannya anti air atau tak basah jika terkena hujan sehingga bisa dibawa bekerja dalam situasi apapun juga.
“Jadi ini simbol kita harus bisa tetap bekerja dalam situasi apapun juga untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara,” kata Sandiaga Uno.
Percepatan kinerja sektor pariwisata juga harus dilakukan terhadap desa wisata, wisata religi, wisata halal, dan berbagai program yang menyentuh langsung terhadap masyarakat.
"Tugas ini adalah amanat yang berat, tapi akan ringan apabila kita kerjakan bersama. Hari ini adalah sebuah langkah awal, gerak kita menjalankan arahan Presiden dan Wakil Presiden," imbuh mantan Ketua Hipmi ini.
Merujuk hal tersebut, percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif ditegaskan Sandi lewat penerapan tiga platform, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
"Tugas pemerintah adalah sebagai fasilitator inovasi bagi ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga sistem ini akan menumbuhkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Sandiaga Uno.