Diary Lina 14 Tahun Silam Ditemukan, Rizky Febian Menyesal Baca Isinya Ketahuan Sayang pada Pria Ini
Dia tak menyangka jika buku harian tersebut banyak mencurahkan perasaan hati Lina yang selama ini jarang diungkapkannya.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Delta Lidina
TRIBUNMATARAM.COM - Setelah kematian Lina, Rizky Febian tak pernah menyangka akan menemukan diary mendiang Lina yang ditulisnya 14 tahun silam.
Tertera tanggal 20 Januari 2006 ketika Lina mencurahkan isi hatinya dalam buku harian kecilnya itu.
Tulisan tangannya yang rapi menyuratkan perasaan bahagianya tatkala akhirnya bisa memiliki rumah sendiri.
Baca juga: Rizky Febian Beberkan Kelancangan Teddy Buka Kotak Deposit Aset Lina di Bank, Pengacara Tantang Ini
Baca juga: Wasiat Lina Sebelum Wafat Dipesankan ke Pria Ini, Kini Kisruh Uang 5M Punya Rizky Febian Ikut Hilang
Namun, Iky, sapaan akrab Rizky Febian justru menyesal baru menemukan diary Lina setelah kematiannya.

Dia tak menyangka jika buku harian tersebut banyak mencurahkan perasaan hati Lina yang selama ini jarang diungkapkannya.
Termasuk perasaan sayangnya pada sosok ini.
Cerita hari pertama tinggal di rumah baru bersama Sule ia tulis di buku diary-nya saat Rizky Febian masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dalam buku diary yang dibacakan Rizky Febian, pada 20 Januari 2006, Lina sangat merasakan kebahagiaan karena bisa tinggal di rumah baru yang ia idam-idamkan bersama Sule serta Rizky Febian dan Putri Delina.
Lina menulis, hari pertama membuatnya sangat lelah lantaran harus menata segala barang-barang.
Namun, rasa lelah itu tertutupi dengan bahagia yang menjamur pada dirinya, Sule, Rizky Febian, dan Putri Delina.
"Kini tercapai sudah harapan kami untuk bisa hidup di atas kaki rumah sendiri. Walau banyak sekali rintangan, cobaan, godaan, yang kami hadapi, akhirnya kami bisa melalui," tulis Lina Jubaedah.
"Hari demi hari, kami lalui bersama. Terasa nyaman, bahagia dan tentram yang kami rasakan. Suasana pagi di rumah kami yang baru sangat sejuk sekali. Udara yang dingin, terasa menyejukkan sekali. Tertera, 20 Januari 2006," ujar Lina lagi yang masih dibacakan Rizky Febian.
Ungkapan sayang kepada Sule
Rizky Febian juga membacakan ungkapan rasa sayang isi hati mendiang Lina yang begitu sayang dengan Sule.
Dalam diary-nya, Lina menulis, "malam ini suamiku pulang, rasa kangen, rindu, sayang bercampur menjadi satu. Ingin rasanya kupeluk dia, aku rangkul dia".
"Oh suamiku, betapa sayangnya kami padamu. Engkau pahlawan bagi kami bertiga. Berkatmu, kami, istri dan anak-anak berasa mendapatkan anugerah yang sangat besar sekali," bunyi buku harian mendiang Lina.
Merasa Menyesal
Pemilik nama lengkap Rizky Febian Andriansyah Sutisna itu mengaku menyesal baru menemukan buku harian mendiang Lina selepas kepergiannya.
Karena dari buku harian tersebut, Rizky Febian mengetahui isi hati sang ibu yang sebenarnya. Sedangkan, kini Lina Jubaedah telah tiada.
"Kalau dibilang ada penyesalan, pasti amat sangat menjadi penyesalan karena kenapa baru bisa mengetahui isi hati seorang ibu, ketika sosok seorang ibu itu tidak ada," ungkap Rizky Febian.
Bercerita lebih lanjut, Rizky Febian pun membagikan isi curhatan Lina.
Dalam buku harian yang ditulis tanggal 26 Januari itu, Lina tampak mendoakan kedua anaknya, Rizky Febian dan Putri Delina.
Buku harian tersebut ditulis Lina sekitar tahun 2006.
"Nak, Mamah selalu mendoakan kalian. Semoga menjadi anak yang soleh solehah, cerdas, pintar, berbudi pekerti yang luhur, rendah hati, penuh kasih sayang, berbakti pada Alloh SWT, orangtua, agama dan negara, Amin," tulis Lina dalam buku harian.
Mengenang kembali sosok Lina, Rizky Febian tampak pilu.
Dengan tatapan sedih, Rizky Febian membacakan beberapa tulisan Lina di buku harian tersebut.
Di antara tulisannya, Lina sempat mencurahkan isi hatinya soal keluarga yang ia sayangi.
Rizky Febian juga menyebut, tulisan Lina di buku harian tersebut menunjukkan rasa cintanya kepada Sule, sang suami kala itu.
"Ternyata di buku ini memperlihatkan bahwa, betapa sayangnya Mama dengan keluarga ini. Begitu cintanya kepada suami yang tercinta," kata Rizky Febian dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (22/12/2020).
Tak bisa lagi bertemu Lina, Rizky Febian kini hanya bisa membaca tulisan sang ibu.
Diakui Rizky Febian, Lina tampaknya sengaja meninggalkan buku hariannya itu di rumahnya.
Agar kelak ketika anak-anaknya rindu kepada Lina, mereka bisa membaca kembali isi hati sang ibu.
"Jadi bisa dibayangkan. Ketika Mama udah enggak ada, Mama hanya menitipkan buku ini. Jadi kalau Aku rindu, adik-adik Aku rindu, Aku hanya bisa membaca buku ini, dan mendoakannya," pungkas Rizky Febian.
Malah Kisruh dengan Teddy
Sebelum meninggal dunia, Lina seolah telah memiliki firasat dirinya tak lama lagi akan tiada.
Ia pun menitipkan pesan terkait aset-asetnya kepada seorang pria kepercayaannya.
Orang tersebut adalah Pak Ecet.
Baca juga: Teddy Ngaku Dikejar Preman & Sebut Hidupnya Hancur, Sule : Saya Nggak Ngirim Preman, Ngapain?
Baca juga: Sosok Istri Siri Teddy Diungkap Ketua RT, Disebut Janda, Kini Sudah Tinggalkan Suami Mendiang Lina
Sosok yang sudah bertahun-tahun bekerja untuk mantan istri Sule itu.
Menurut penuturan Pak Ecet, dua minggu sebelum meninggal, Lina memastikan Pak Ecet untuk memberikan semua asetnya untuk Putri Delina.
"Almarhum (Lina) pesan dua minggu sebelum meninggal, pak nitip anak-anak yang tahu aset-aset cuma bapak,"
"Kalau usia enggak lama lagi, kasihkan aja aset-aset ke neng Putri, bilang begitu," tuturnya dikutip TribunMataram.com dari YouTube Intens.
Pak Ecet lantas menyebut aset apa saja yang dimiliki mantan istri Sule tersebut.
"Aset-aset kayak rumah, kebun," sambungnya.
Namun, belakangan, aset-aset Lina tersebut justru raib.
Padahal, di dalamnya ada uang titipan hasil kerja keras putra sulungnya, Rizky Febian.
Rizky sendiri curiga jika aset tersebut telah dijual oleh Teddy.
Pernyataan Rizky Febian ini imbas dari kisruhnya soal warisan peninggalan Lina Jubaedah antara anak Sule dan Teddy Pardiyana.
Rizky mengaku, ia kerap menitipkan uang dari pekerjaan hampir Rp5 miliar ketika Lina Jubaedah masih ada.
Uang ini disimpan karena Rizky ingin fokus berkarya dan enggan memikirkan uang hasil pekerjaannya.
"Jadi semua taruh di mama dan enggak ada masalah apapun," ucap Rizky Febian.
Lebih lanjut Rizky menuturkan, uang Rp5 miliar itu telah dijadikan berbagai aset.
"Jadi aset seperti kos-kosan, villa, toko material, mobil. Ini adalah hak saya juga," tegas Rizky Febian dikutip dari kanal YouTube KH Infotainment.
Rizky Febian menyatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun kuasa hukum sejumlah aset yang dibeli dengan jerih payahnya justru telah dijual Teddy Pardiyana.
Satu diantara aset yang telah hilang adalah sebuah vila, mobil Kijang Innova, dan baru-baru ini kos-kosan 32 pintu dan sebuah batu giok.
"Itu melanggar hak saya," aku Rizky Febian.
Kakak Putri Delina ini menyatakan, kos-kosan yang sempat diurus Putri Delina terpampang akan dijual di media sosial.
Padahal hal tersebut melanggar hukum karena memperjualbelikan barang milik orang lain.
Tak hanya itu, Rizky Febian juga mempertanyakan emas milik ibu dan neneknya yang hilang ketika ritual penyimpanan perhiasan dalam sebuah gentong di awal Teddy menikahi Lina Jubaedah.
"Dulu katanya harus dibersihkan karena barang dari Sule. Ini ditaruh di dalam gentong. Karena penasaran sama nenek dibuka ternyata sudah 'bersih' tidak ada sama sekali emas di gentong," beber Rizky Febian.
Putra sambung Nathalie Holscher ini menyatakan, emas di dalam gentong itu juga menjadi haknya karena berupa warisan almarhum Lina Jubaedah.
Atas permasalahan ini, Kuasa hukum Rizky Febian, Ferdi Ferdian beritikad untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.
Tetapi jika memang Teddy enggan membicarakan pesoalan harta dan aset ini secara damai, bukan tidak mungkin Rizki menempuh jalur hukum.
"Untuk sementara kita masih upayakan semaksimal mungkin dengan kekeluargaan," ujar Ferdi.
(TribunMataram.com/ Salma)