Blusukan Mensos Risma Malah Dinyinyiri Ketua Komisi A DPRD Jakarta : Jangan Lebay, Norak
Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di Jakarta malah dinyinyiri Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono.
Mendengar curahan hati pemulung tersebut, Risma berjanji akan mencarikan rumah layak huni sekaligus memberikan pelatihan agar si pemulung bisa memperbaiki kualitas hidup.
"Bapak, Ibu, saya carikan rumah jadi enggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk Bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kayak gini, ya. Mau ya," kata Risma.
Setelah dua hari berselang, Risma kembali melakukan blusukan ke kolong tol Pluit, Jakarta Utara.
Ia menawarkan membuka warung pecel lele ke warga yang tinggal di kolong tol Pluit pada 30 Desember 2020.
Risma juga sempat blusukan ke kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin di Jakarta Pusat dan menemukan beberapa gelandangan di tempat tersebut.
Risma Kaget Lihat Anggaran Kemensos
Setelah menjabat sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharani mulai berbicara soal program kerjanya.
Menjabat sebagai Wali Kota selama dua periode nyatanya membuat Risma tetap kaget tatkala disodori anggaran kementerian sosial yang sangat besar.
Baca juga: Risma Langsung Diberi Tugas Urgen oleh Presiden Jokowi setelah Dilantik Jadi Mensos
Baca juga: Syok Kini Resmi Jabat Menteri Sosial, Risma Merasa Dirinya Masih Wali Kota Surabaya
Kader PDIP ini menyatakan bakal melakukan sejumlah perubahan di Kemensos.
Risma juga mengaku kaget dengan anggaran di Kemensos yang menurutnya sangat besar.
Berikut poin-poin pernyataan Risma sebagaimana dihimpun Tribunnews.com dari wawancara KompasTV di Surabaya, Jumat (25/12/2020):
1. Berencana Buat Sistem Elektronik
Risma menyatakan akan menciptakan sistem elektronik untuk mencegah penyalahgunaan anggaran di lingkungan Kementerian Sosial.
Ia pun tengah mencari cara khusus untuk mengelola dan mengawasi penggunaan anggaran di Kemensos.
Risma ingin pengelolaan anggaran melalui sistem elektronik bisa menghindari terjadinya korupsi.