Blusukan Mensos Risma Tuai Polemik, Kini Warga Kolong Jembatan yang Direlokasinya Meninggal

Kondisi Chairini yang empat tahun terakhir mengalami sakit dan lumpuh mendadak parah setelah mendapatkan penanganan.

kolase tribunnewsmaker
Mensos Tri Rismaharini 

TRIBUNMATARAM.COM - Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini menuai polemik, kini seorang warga kolong jembatan yang direlokasinya meninggal dunia.

Seorang wanita bernama Chairini (30) meninggal dunia setelah direlokasi oleh Mensos Risma.

Kondisi Chairini yang empat tahun terakhir mengalami sakit dan lumpuh mendadak parah setelah mendapatkan penanganan.

Wanita warga kolong jembatan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, yang direlokasi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini ke balai milik Kemensos, meninggal dunia pada Selasa (5/1/2021) kemarin.

lh Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meninjau kolong fly over di belakang Kantor Kemensos, Minggu (3/1/2021).(KIP Jakpus)
lh Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meninjau kolong fly over di belakang Kantor Kemensos, Minggu (3/1/2021).(KIP Jakpus) ()

Lurah Pegangsaan Parsiyo menyebut, warganya bernama Chairini (30) itu memang sudah empat tahun terakhir mengidap penyakit yang membuatnya lumpuh.

Ibu Chairini, Munarsih, setuju agar ia dan anaknya dipindah ke balai Pangudi Luhur Bekasi milik Kemensos.

Sebab, Risma menjanjikan sang anak bisa menjalani pengobatan di klinik yang ada di balai tersebut.

Baca juga: Aksi Risma Bertemu Gelandangan Juga Disentil PLH Jakarta : Ada Kota yang Gak Ada Manusia Gerobak?

Baca juga: Blusukan Mensos Risma Malah Dinyinyiri Ketua Komisi A DPRD Jakarta : Jangan Lebay, Norak

"Karena anaknya sakit di rumah makanya Bu Munarsih ini mau. Tujuannya ingin anaknya diobati di balai yang ada kliniknya itu," kata Parsiyo saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Munarsih dan Chairini diantar oleh tim Kemensos ke Balai Pangudi Luhur, Bekasi pada Minggu (3/1/2021).

Sehari setelah berada di sana, diketahui bahwa Chairini sudah tak kontrol selama 5 bulan ke Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo, Jakarta.

Akhirnya, tim Kemensos mengantar Chairini berobat ke RSCM pada Selasa kemarin. Ia diberi sejumlah obat dan kembali pulang ke Balai Pangudi Luhur.

"Setelah sampai ke Balai diminum obat itu. Infonya setelah minum obat itu almarhumah ini muntah-muntah. Lalu kejang-kejang. Dari dulu penyakitnya begitu," kata Parsiyo.

"Setelah itu mau dibawa ke RSUD Bekasi, tapi sebelum sampai, almarhumah enggak ketolong lagi," sambungnya.

Parsiyo menegaskan, Chairini meninggal bukan karena bedeng rumahnya di bawah kolong jembatan dibongkar.

Ia juga menegaskan, Chairunisa dan ibunya sudah memiliki rumah di RW 03 Pegangsaan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved