GeNose C19 Buatan UGM Lacak Covid-19 dengan Hembusan Napas, Sensitivitas Capai 92 Persen
Bangga karya anak bangsa, alat pelacak Covid-19 GeNose buatan UGM bisa deteksi lewat hembusan napas.
TRIBUNMATARAM.COM - Bangga karya anak bangsa, alat pelacak Covid-19 GeNose buatan UGM bisa deteksi lewat hembusan napas.
GeNose belum lama ini mendapat izin edar karena keefektivitasannya melacak pihak yang terpapar Covid-19.
Lewat hembusan napas, sensitivitas GeNose ada di angka 92 persen.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan alat deteksi cepat Covid-19, GeNose, memiliki sensitivitas mendekati 100 persen.

Akurasi dari GeNose, menurut Bambang, telah diuji sebelum mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
"Akurasinya menurut uji validasi yang dilakukan terakhir yang sudah disampaikan kepada Kemenkes sebelum mendapat izin edar, tingkat sensitivitas itu sekitar 92 persen, tingkat spesifiitas itu 95 persen," ucap Bambang dalam konferensi virtual, Kamis (7/1/2021).
Metode pengetesan melalui hembusan nafas yang dilakukan melalui GeNose, menurut Bambang, juga berbeda dengan alat Rapid Test lain.
Baca juga: Cara Kerja Alat Pendeteksi Covid-19 dari UGM, Pertama yang Sukses Kantongi Izn Edar Kemenkes
Baca juga: Jokowi Sukarela Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama Bukan Berniat Mendahului, Cuma Mau Membuktikan
Alat Rapid Test Antibodi menggunakan darah, sementara Rapid Test Antigen melalui swab.
Meski begitu, Bambang menegaskan bahwa GeNose bukan alat untuk mendiagnosa Covid-19.
Alat untuk mendiagnosa, menurut Bambang, hanya alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
GeNose merupakan alat untuk tes cepat yang dapat digunakan untuk membantu pelacakan pihak yang terpapar Covid-19.
"GeNose ini adalah alat screening bukan alat diagnosa. Diagnosa tetap dengan PCR test. Jadi intinya PCR test itu adalah untuk diagnosa, GeNose ini untuk screening," tutur Bambang.
Saat seseorang dinyatakan positif melalui GeNose, dirinya harus menjalani tes kedua dengan alat ini. Setelah dua kali positif, baru bisa menggunakan PCR untuk memastikan kondisinya.
"Nantinya kalau seseorang itu positif setelah dicek embusan nafasnya. Maka harus sekali lagi melakukan GeNose, dan kalau memang positif dua kali baru kemudian PCR test untuk memastikan apakah yang bersangkutan benar-benar positif," pungkas Bambang.
Seperti diketahui, GeNose merupakan perangkat yang mampu mendeteksi covid-19 menggunakan hembusan nafas. GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes. (Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Deteksi Covid-19 Lewat Hembusan Nafas, GeNose Miliki Sensitivitas Hingga 92 Persen