Kecelakaan Sriwijaya Air

Hikmah 'Nurut' Pesan Ibu, Agus Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 setelah Hampir Pesan Tiket

Namun rencana itu dia batalkan. Karena sang ibu sendiri yang melarangnya untuk pulang.

Istimewa via Tribunnews
Tim Basarnas menemukan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (19/1/2021) sore. 

Pesawat itu mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Menurut dia, hampir semua penumpang tersebut merupakan warga Kalbar.

Untuk itu, tim petugas telah menyiagakan sejumlah psikolog di posko crisis center, untuk memberikan pelayanan yang nyaman agar beban psikologis keluarga korban sedikit berkurang.

“Hampir semua kan warga Kalbar. Kalau saya lihat datanya itu mungkin semuanya warga Kalbar,” kata Midji.

Senasib dengan Agus, Paulus Selamat Berkat Naik Kapal

Nama Paulus Yulius Kollo (24) ada di daftar manifes pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh, Sabtu (9/1/2021) sore.

Namun, saat dihubungi, Paulus ternyata gagal naik pesawat tersebut lantaran enggan membayar hasil swab yang mahal.

Warga asal Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini pun lolos dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu.

Paulus mengatakan, bersama rekan kerjanya Indra Wibowo, awalnya mereka hendak berangkat dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Pontianak.

Ilustrasi swab test
Ilustrasi swab test (media persija)

Paulus bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Perusahaannya yang membeli tiket pesawat untuk dia dan temannya

Karena tidak ada penerbangan langsung, sehingga keduanya transit di Jakarta.

Baca juga: Baju Anak-anak Korban Sriwijaya Air SJ 182 Mulai Ditemukan bersama Serpihan Ban Pesawat

Baca juga: Insiden Sriwijaya Air SJ182 Persis Lion Air JT610 Jatuh 2 Tahun Lalu, Hancur karena Laut Dangkal

Paulus dan rekannya berangkat dari Makassar ke Jakarta menggunakan hasil tes biasa.

Sementara untuk masuk ke Pontianak, Kalimantan Barat, wajib menunjukkan hasil tes swab.

Karena harga swab yang mahal, akhirnya Paulus dan temannya memutuskan untuk berangkat ke Pontianak dari Jakarta menggunakan kapal.

"Itu betul nama saya. Kemarin saya mau ke Pontianak, tapi karena ada sedikit kendala maka saya cancel tiket," ungkap Paulus melalui pesan singkat, Minggu (10/1/2021).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved