Kecelakaan Sriwijaya Air
Pasutri Baru Pulang Melayat Bapak Sebelum Jatuh dengan Sriwijaya Air, Pamit Anak di Pondok Minta Doa
Pasutri yang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat tersebut menjadi korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
TRIBUNMATARAM.COM - Muhammad Nur Kholifatul Amin (46) dan istrinya Agus Winarni (44) sempat berpamitan pada anak-anaknya yang berada di pondok sebelum bertolak naik Sriwijaya Air SJ 182.
Pasutri yang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat tersebut menjadi korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Keduanya baru saja kembali dari kampung halamannya di Ponorogo, Jawa Timur.
Keduanya diketahui hendak kembali ke Pontianak setelah mudik ke Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
Menurut Adik Nur Kholif, Abdul Hanif Majid Amrullah, keduanya pulang kampung untuk melayat sang ayah yang wafat pada Kamis (24/12/2020).
Menurut Abdul Hanif, pasangan suami istri ini tinggal di Mempawah, Kalimantan Barat.
"Kakak saya merantau 28 tahun di Kalimantan Barat.
Usai mendapat kabar ayah meninggal, kakak saya memutuskan pulang kampung bersama istrinya," kata Hanif dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Winarni tiba di kampung halaman pada Sabtu (26/12/2020), dua hari setelah ayahnya wafat.
Baca juga: Perubahan Sikap Indah Korban Sriwijaya Air Sebelum Jatuh, Jadi Cuek, Pasang Foto Menangis
Baca juga: Keluarga Optimis Didik Gunardi Masih Hidup, Singkirkan Karangan Bunga, Tutup Kuping Berita Sriwijaya
Keduanya memutuskan untuk tinggal lebih lama di kampung halaman.
Menurut Hanif, Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Winarni berniat untuk menemani sang ibu.
Setelah lebih dari seminggu tinggal di Ponorogo, Nur Kholif bersama istrinya diantarkan keluarganya sampai di Madiun, Senin (4/1/2021), untuk pulang ke Kalimantan Barat.
Dari Madiun, Nur Kholif bersama istrinya naik kereta api tujuan Jakarta.
Nur Kholif bersama istrinya memilih langsung menumpang pesawat di Jakarta lantaran tidak menginginkan naik dua kali pesawat bila terbang dari Surabaya.
Sebab, bila terbang dari Bandara Juanda Surabaya, pesawat akan transit terlebih dahulu di Jakarta.
Tak hanya itu, pasutri itu memilih pulang tanggal itu lantaran masa berlaku rapid test antigennya akan segera habis.