Kecelakaan Sriwijaya Air
Ibu Mulyadi Baru 'Ngeh' Keanehan Sebelum Anak Naik Sriwijaya Air, Kejanggalan Kompor
Putra dan menantu kesayangannya, Mulyadi bersama istrinya, Makrufatul Yeti ikut jatuh dalam kecelakaan nahas pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
"Baru 50 hari menikah," ucap Ponijan menahan tangis.
Kehamilan Yeti yang baru dikabarkan minggu lalu pun membuat istri Ponijan, Katimah ikut bahagia.
“Minggu lalu ada hubungi, ngasih kabar kalau positif hamil.
Saya bilang alhamdulilah,” kata Katimah, ibunda Mulyadi.
Namun, dua hari sebelum kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, Ponijan dan istri merasakan firasat aneh.
Saat itu, Ponijan dan istrinya Katimah merasakan ada yang janggal pada nyala kompor di rumahnya.
“Padahal ya tidurnya malam-malam terus. Tengah malam bangun salat tahajud.
Cuma dua hari itu loh, pagi tadi sama kemarin kompor kok ndak bisa hidup. Bisa hidup tapi ndak bisa rebus air, seharian ndak mendidih.
Padahal gasnya baru ganti. Tadi pagi selangnya baru, kompornya bersih, tapi ya tetap kecil apinya,” ungkap Katimah.

Mulyadi, kata Katimah, memang jarang memberikan kabar jika hendak bepergian.
“Dia ndak pernah ngabari kalau mau ke mana-mana.
Kalau kami ngebel (menelepon) biasanya dia sudah di Papua, di Kaltim.
Kadang sudah di Bandara, waktu kami hubungi,” cerita Katimah.
Sebenarnya, malam sebelum mendapat kabar anaknya tercatat dalam manifest Sriwijaya Air SJ 182, Katimah sudah berniat untuk menghubungi anaknya.
Namun, kabar duka itu datang lebih dahulu.