Syekh Ali Jaber Meninggal
Minta Dimakamkan di Lombok Bukan Wasiat, Masih Ada 1 Cita-cita Syekh Ali Jaber yang Belum Tuntas
Kepergian Syekh Ali Jaber untuk selamanya meninggalkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sempat hanya ingin menjalani karantina mandiri, Syekh Ali Jaber akhirnya memutuskan dirawat di rumah sakit lantaran tak kuat dengan kondisinya.
Sudah dinyatakan negatif Covid-19
Direktur Medis RS Yarsi Anggi Erlina mengatakan, Syekh Ali Jaber masuk rumah sakit itu 19 hari lalu dengan status masih terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun, RS Yarsi belakangan sudah melakukan swab test ulang dan hasilnya negatif Covid-19.
"Jadi kemarin kami sudah melakukan PCR test dan hasilnya adalah negatif," kata Anggi dalam jumpa pers di RS Yarsi, kemarin.
Anggi memastikan, pihaknya sudah berupaya maksimal merawat Syekh Ali Jaber.
Ia mengatakan, kondisi Syekh Ali Jaber sempat membaik selama dirawat.

Namun, kondisinya memburuk sejak Rabu malam.
"Saya sudah izin kepada pihak keluarga untuk menyampaikan kondisi klinis beliau," kata Anggi.
Dimakamkan di ponpes milik Yusuf Mansur
Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Daarul Quran, Tangerang.
Hal itu diungkapkan adik kandung Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jabeer.
"Beliau akan dimakamkan di Pesantren Darul Quran Tangerang, pesantren Ustaz Yusuf Mansur," kata Muhammad Jabeer saat menjemput jenazah di RS Yarsi.
Menurut dia, Ponpes Darul Quran dipilih karena Syekh Ali Jaber memulai dakwahnya di pondok pesantren tersebut.
Ia juga sekaligus membantah isu yang beredar bahwa Syekh Ali Jaber memberi wasiat untuk dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.