Syekh Ali Jaber Meninggal
Sosok Syekh Ali Jaber Saat Masih Muda: Suka Main Bola Hingga Dapat Julukan Ali Zidane di Lombok
Berikut sosok Syekh Ali Jaber saat masih muda: Gemar main bola, penyerang yang ditakuti, hingga dapat julukan Ali Zidane.
Selain itu pihaknya juga menyampaikan jarang bertemu dengan orang, kalaupun adanya pertemuan dirinya selalu menerapkan protokol kesehatan, juga menghindari kerumunan.
"Tapi subhanallah kalau sudah qadarullah wa hadhr la Yuni Minal qadar, Kalau sudah ditakdirkan oleh Allah pasti datang ujian," tuturnya.
Baca juga: VIDEO - Situasi Terkini RS Yarsi, Tempat Syekh Ali Jaber Meninggal, Petugas Berjaga di Depan IGD
Namun, pada akhirnya dirinya harus menjalani perawatan intensif di ICU Rumah Sakit.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jabar Telah Maafkan Penusuknya di Lampung: Saya Kasihan Pelaku Dipukul
Beberapa waktu kemudian, akun Instagram @yayasan.syekhalijaber sempat mengabarkan terkait kondisi Syekh Ali Jaber yang dinyatakan telah membaik.
Hingga akhirnya Syekh Ali Jaber dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021).
Cita-cita Syekh Ali Jaber yang Belum Tuntas
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976.
Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Bahkan, pada umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu masjid di Kota Madinah.
Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan ibtidaiyah (dasar) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.
Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.
Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012.
Saat itu, penghargaan kewarganegaraan Indonesia dia dapat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Meski sudah cukup lama berdakwah di Indonesia, ada sejumlah cita-cita Syekh Ali Jaber yang belum tercapai.