Viral Hari Ini
Bukan Gancet, Pria Wanita di Video Viral Ternyata ODGJ Cuma Berpelukan, Ketakutan Disoraki Warga
Bukan kekasih, kedua orang itu adalah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ketakutan karena disoraki warga.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
"Dapat lah akhirnya, keluarga yang perempuan. Dari Desa Binjai Baru. Setelah itu dibawa pulang lah ke rumahnya naik becak. Nah yang laki, kita mandikan, kasih makan, baju baru, dan uang," katanya.
Jagani membantah keras adanya informasi yang menyebutkan saat itu keduanya sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas atau gencet.
Faktanya, lanjut Jagani, keduanya hanya berpegangan tangan.
Oleh masyarakat yang melintas, mereka disoraki dengan 'huha-huha' sehingga keduanya ketakutan.
"Mereka itu ketakutan melihat masyarakat. Jadi pelukan terus, tak mau lepas sampai ke Mapolsek. Waktu di angkat ke mobil pum masih pelukan. Nggak, nggak. Mana ada hubungan intim orang pakaiannya masih lengkap. Mereka pelukan terus karena takut lihat masyarakat," katanya.
Dijelaskannya, kedua orang tersebut diketahui sedang mengalami gangguan kejiwaan.
Si perempuan, kata dia, sudah keluar dari rumah sejak sebulan yang lalu dan tidak pernah pulang.
Pihak keluarga selama ini sudah mencari dan baru kemarin di Mapolsek mereka ketemu.
Sedangkan yang laki-laki, selama ini sudah dikenal oleh masyarakat berada di jalanan.
Bahkan, kata dia, sering melintas di depan Mapolsek Labuhan Ruku. Saat diamankan, keduanya menggunakan baju yang sudah jorok dan bau.
"Jadi mereka tidak sedang berhubungan intim. Tidak. (yang menyebutnya gencet) ya, namanya jualan ya ditambah-tambahi lah. Orang pakaiannya pun jorok, bauk. Bukan lengket ya. Mereka pelukan terus karena takut," katanya.
Video Viral yang Juga Disalahpahami

Sebuah video viral merekam aksi seorang penarik delman memukuli kudanya yang sudah terkapar di jalan menggunakan pecut.
Tak pelak, video itu pun menuai kecaman dari berbagai pihak di seluruh belahan dunia.
Namun, menurut sang pemilik kejadian sebenarnya tak seperti dugaan kebanyakan orang.