Bayi 9 Bulan Membiru Kaku di Rumah Nenek Ternyata Dibunuh Ibu & Selingkuhan, Dicekoki Ramuan Racun
Bayi 9 bulan itu ditemukan sudah membiru dan terbujur kaku setelah dicekoki ramuan racun oleh ibu kandung dan selingkuhan sang ibu.
TRIBUNMATARAM.COM - Polisi berhasil mengungkap penyebab tewasnya bayi 9 bulan di rumah neneknya.
Bayi 9 bulan itu ditemukan sudah membiru dan terbujur kaku setelah dicekoki ramuan racun oleh ibu kandung dan selingkuhan sang ibu.
Suami AO (35), ibu bayi tersebut pun kini memilih memasrahkan kasus pembunuhan anaknya ke polisi.
Kasus ibu bunuh bayinya di Telukbetung, Bandar Lampung terus bergulir.
AO (35) sang ibu mengaku dirinya membunuh sang buah hati bersama selingkuhannya, MA (40).
Sang ibu kandung nekat memenuhi permintaan selingkuhannya menghabisi nyawa bayi tak berdosa itu, setelah dijanjikan akan dinikahi.
Kasus tersebut terbongkar setelah jajaran Polsek Telukbetung Selatan mengamankan dan menetapkan status tersangka kepada dua pelaku pembunuhan bayi sembilan bulan itu.
• Curiga Lihat Anak Mondar-mandir Bawa Bayinya, Nenek Kaget Lihat Cucu Sudah Biru & Kaku, Ibunya Kabur
• Aksi Kejam Ibu di Lampung, Bunuh Bayi Berusia 9 Bulan karena Wajah Dianggap Mirip Selingkuhan
Keduanya yakni MA dan AO, warga Jalan Basuki Rahmat, Gang Masjid Nawawi, Talang, Telukbetung Selatan.
Ibu kandung korban, AO mengaku, terbujuk rayu manis selingkuhannya karena MA menjanjikan hidupnya akan lebih sukses dan akan menikahi AO, setelah bayi tersebut meninggal dunia.
Proses pembunuhan bayi sembilan bulan tersebut dilakukan di rumah kontrakan milik rekan MA di Jalan Cendana II, Bumi Waras, Bandar Lampung.
Di lokasi tersebut, AO ikut membantu memegangi korban.
"Setelah meninggal saya gendong anak, terus titipkan ke rumah mertua, lalu saya tinggalkan dan pamit pergi ke rumah kakak saya," kata AO saat dihadirkan dalam ekspos perkara di Mapolsek Telukbetung Selatan, Selasa (9/2/2021).
Sehari berselang, kedua tersangka pembunuhan bayi sembilan bulan diamankan di tempat berbeda.
AO diamankan dari persembunyiannya di rumah keluarga di kampung Suban Batu Sulu, Lampung Selatan.
"Saya menyesal, karena waktu itu saya dibujuk sama MA," kata AO.