Kecelakaan Sriwijaya Air
KNKT Beberkan Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Ungkap Komunikasi Terakhir Kapten Afwan
KNKT beberkan kronologi insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Hal itu kemudian berpengaruh pada mesin pesawat.
"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," tuturnya.
Kemudian pada pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, sang pilot, Kapten Afwan, kemudian meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat.
• Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air Versi KNKT: Sistem Autopilot Tidak Aktif di Ketinggian 10.900 Kaki
• Sebulan Pascainsiden Sriwijaya Air, CVR Pesawat Belum Ditemukan, KNKT Ungkap Dugaan Penyebabnya
Saat itu, ATC memberikan izin kepada sang pilot.
ATC juga memperkirakan perubahan itu akan menyebabkan pesawat SJ 182 akan bertemu pesawat lain, yang berangkat dari bandara yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, dengan tujuan yang sama, yaitu Pontianak.
"Maka SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," tambah Nurcahyo.
Lalu pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat mulai berbelok ke kiri saat melewati ketinggian 10.600 kaki dan berada di 046 derajat.
"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap," kata Nurcahyo lagi.
ATC kemudian memberi instruksi kepada pilot untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki.
Kapten Afwan sempat menjawabnya pada pukul 14.39.59 WIB.
Tangan Penyelam Luka-luka Jadi Awal Mula Ditemukannya CVR Sriwijaya Air di Hari Akhir Pencarian |
![]() |
---|
Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Kerja Keras Hampir 3 Bulan Akhirnya Terbayar! |
![]() |
---|
Vincent Raditya Ulas Laporan KNKT Soal Sriwijaya Air, Singgung Captain Afwan & Riwayat Perbaikan |
![]() |
---|
KNKT: Autothrottle Sriwijaya Air SJ-182 Sempat Tak Berfungsi & Alami Perbaikan Awal Januari 2021 |
![]() |
---|
Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air Versi KNKT: Sistem Autopilot Tidak Aktif di Ketinggian 10.900 Kaki |
![]() |
---|