Viral Hari Ini
Viral Rombongan Pengantar Jenazah Angkat Keranda Mayat Terobos Banjir, Sudah 3 Jasad Bernasib Sama
Rombongan pengantar jenazah viral setelah menerobos banjir sembari mengangkat keranda mayat.
TRIBUNMATARAM.COM - Rombongan pengantar jenazah viral setelah menerobos banjir sembari mengangkat keranda mayat.
Tak pelak, video tersebut viral dan mengundang perhatian masyarakat.
Ternyata, begini fakta di balik video viral tersebut.
Viral di media sosial dan WhatsApp sebuah video yang memperlihatkan puluhan warga menerobos banjir sambil menggotong keranda mayat.
Berdasarkan tayangan video, tampak lebih dari 20 orang mengangkat sebuah keranda secara bergantian melintasi terowongan yang tergenang air setinggi kurang lebih 1 meter.
Hasil penelusuran Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi di wilayah yang dilanda banjir, di wilayah Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Perangkat Desa Bandar Kedungmulyo, Muhaimin mengatakan, peristiwa yang terekam dalam video terjadi pada Kamis pagi.
Kejadian itu merupakan proses pengantaran jenazah seorang perempuan lansia yang meninggal dari rumah duka menuju pemakaman umum desa.
• Tangis Pilu Suami Soraya Abdullah saat Peti Istrinya Masuk Liang Lahat, Cuma Bisa Pandangi dari Jauh
• Bukannya Baring di Peti, Jenazah Ini Malah Duduk di Pemakamannya, Sempat Ditolak Masuk
"Pemakaman lewat terowongan underpass itu memang benar. Itu warga (Dukuh) Kalipuro (Dusun Kedunggabus). Makamnya ada di Dusun Kedunggabus," kata Muhaimin, saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian korban banjir, Kamis (11/2/2021).
Jalan terowongan yang diterobos puluhan warga saat mengangkat keranda merupakan salah satu titik lokasi banjir yang hingga saat ini belum surut.
Underpass Tol Jombang-Kertosono tersebut menjadi satu-satunya akses dari perkampungan warga di seberang jalan tol menuju pemakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo.
Menurut Muhaimin, warga terpaksa menerobos banjir untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman karena tidak ada pilihan lain.
"Kalau lewat terowongan, jarak dari rumah ke pemakaman umum sekitar 700 meter. Tapi Kalau memutar (lewat jalur lain), jaraknya sekitar 7 kilometer," kata Muhaimin.
Dia mengungkapkan, selama banjir melanda sejak Jumat pekan lalu, ada tiga warga yang meninggal dunia dan proses pemakaman harus dilakukan dengan menerobos banjir.
Adapun lokasi pemakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo berada di wilayah yang lebih tinggi sehingga tidak terdampak oleh banjir.