Akhir Pelarian Pembunuh Keluarga Anom Subekti, Sumani 'Dilumpuhkan' Hanya dengan Segelas Kopi

Pelarian Sumani berakhir setelah sidik jarinya di gelas kopi justru jadi petunjuk penting.

(KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA)
Polda Jateng ungkap kasus pembunuhan satu keluarga seniman di Rembang. Pengungkapan tersebut dilakukan di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021) 

Masih dikatakan Luthfi, sampai saat ini pihaknya belum bisa memeriksa tersangka karena masih sakit dan dirawat di rumah sakit setelah meminum racun pestisida.

TKP Satu Keluarga di Rembang Meninggal Dunia
TKP Satu Keluarga di Rembang Meninggal Dunia ((KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA))

"Keterangan medis dari dokter rumah sakit mengatakan yang bersangkutan belum diperiksa karena mengandung pestisida di ginjalnya, sampai sekarang masih belum bisa kita mintai keterangan. Karena mungkin berupaya untuk bunuh diri. Sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Diduga dendam

Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan pihaknya, lanjut Luthfi, motif pembunuhan itu karena tersangka mempunyai dendam kepada korban.

Tak hanya itu, antara tersangka dan korban juga sempat bertransaksi terkait jual beli gamelan.

"Ada kata-kata bahwa 'wis, sing wis yo wis', itu di BAP (berita acara pemeriksaan) dan interogasi awal dari penyidik mengatakan begitu, artinya apa di situ ada motif dendam, tentang sesuatu," jelasnya.

"Jadi pada saat beberapa saksi yang kita periksa, ada penawaran terkait dengan gamelan, dan korban telah menerima uang sekitar Rp 15 juta, jadi ada motifnya," sambungnya.

Bawa kabur barang milik korban

Usai melakukan aksinya, pelaku membawa kabur barang-barang berharga milik korban.

"Barang yang diambil dan yang ditemukan yaitu cincin, kemudian juga gelang, anting-anting, semuanya emas. Satu lagi, ada jarum emas milik korban," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna di Mapolres Rembang, Kamis.

Bukan itu saja, Sumani juga mengambil uang senilai Rp 13,1 juta dari rumah korban. Diduga, uang tersebut transaksi jual beli gamelan yang sempat dilakukan oleh korban Anom Subekti.

Kata Iskandar, aksi pembunuhan yang dilakukan Sumani telah direncanakannya.

Sebab, ia sudah bertamu di rumah korban sejak Rabu sore hari dan sempat pulang ke rumah kemudian pada malamnya ia datang kembali dengan mengendarai sepeda motor.

"Kemudian juga dari jam 9 sampai dengan jam 12 malam itu ada juga saksi yang melihat motor (pelaku) ini parkir di rumah korban atau di TKP, sampai dengan jam 12 malam," jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.

Diduga Sumani membunuh empat korbannya pada Rabu (3/2/2021) antara pukul 21.00 WIB hingga jam 24.00 WIB.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved