Sumani Akui Khilaf Bunuh 4 Orang Keluarga Anom Subekti karena Harta, Balok Kayu 5 kg Jadi Senjata
Sumani juga mengaku sebagai satu-satunya pelaku di balik tewasnya empat orang tersebut.
TRIBUNMATARAM.COM - Sumani, pembunuh empat anggota keluarga Ki Anom Subekti akhirnya mengakui perbuatannya.
Ia mengaku khilaf membunuh temannya itu lantaran ingin menguasai harta korban.
Sumani juga mengaku sebagai satu-satunya pelaku di balik tewasnya empat orang tersebut.
Setelah bisa diajak komunikasi, tersangka pembunuhan keluarga seniman Ki Anom Subekti, Suamni, akhirnya mengakui semua perbuatannya.
Sebelumnya Sumani sempat dirawat di rumah sakit dan tidak bisa dimintai keterangan karena mencoba bunuh diri dengan meminum pestisida.
Kini Sumani telah mengakui bahwa ia menjadi pelaku tunggal pembunuhan yang disertai aksi pencurian tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Penasihat Hukum Sumani, Darmawan Budiharto, yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV pada Senin (15/2/2021).
"Pengakuan tersangka Sumani memang dia pelaku tunggal. Artinya pelaku tunggal terkait meninggalnya empat anggota keluarga Pak Bekti, istri dan anak, cucunya," ungkap Darmawan.
Baca juga: Pembunuh Keluarga Seniman Anom Subekti Bantah Coba Bunuh Diri, Ngaku Keracunan Pestisida di Makanan
Baca juga: Sumani Beraksi Sendirian Bunuh Seniman Anom, Istri, Anak & Cucunya, Gondol Perhiasan & Jarum Emas
Sumani Gunakan Balok Kayu untuk Menghabisi Korban
Dikutip dari Tribun Jateng, menurut Darmawan, Sumani mengelak tuduhan bahwa dirinya membunuh korban menggunakan senjata Arit.
Sumani mengaku senjata yang digunakan adalah balok kayu.
"Mengenai alat sabit atau arit, tidak diakui. Alat untuk membunuh itu, menurut pengakuan tersangka, berupa balok kayu," tuturnya.
Kayu yang digunakan kira-kira seberat tiga sampai lima kilogram.
Melalui Darmawan Sumani menceritakan, balok kayu tersebut ia dapatkan di sekitar rumah korban.
"Kalau alat itu (kayu) belum ditemukan (oleh polisi), memang pengakuannya dibuang, dibuang oleh tersangka," ungkap Darmawan.