Kronologi Pria & Besan di Aceh Duel Setelah Salat Maghrib, Tak Terima Putrinya Dihamili oleh Menantu

Seorang pria di Aceh Timur berduel dengan besannya seusai salat maghrib. Penyebabnya karena tak terima sang putri dihamili menantu.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas.com/ERICSSEN
Ilustrasi 

Terduga pelaku Imam Priyanto datang ke rumah mertua sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, sang menantu masuk dan langsung menuju kamar ibu mertuanya.

Di dalam kamar tersebut, pelaku membabi buta membacok korban hingga terluka parah di bagian perut, muka dan tangan.

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh anak korban, Khoirunnisak.

Baca juga: Duda Ditemukan Tewas Tanpa Celana, Puntung Rokok Penuh Lipstik Merah, Air Mani Kering Jadi Petunjuk

Baca juga: Wanita Kejang-kejang Lalu Tewas 20 Menit Setelah Berhubungan dengan Selingkuhan, Polisi Turun Tangan

Pisah Ranjang dengan Istri

Saksi memastikan pelakunya Imam Priyanto yang sejatinya sudah lama pisah ranjang dengan istrinya, Eka Murtiningsih.

Eka Murtiningsih yang merupakan istri pelaku diketahui saat ini bekerja di Jakarta.

Sementara pelaku, sudah lama menetap di Sidoarjo.

"Terduga pelaku masih kita kejar, dan identitasnya jelas sudah diketahui. Terduga kan menantunya," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Baru 20 Menit Hubungan Badan dengan Pria Selingkuhan, Wanita Bersuami Mendadak Kejang-kejang & Tewas

Ajak Keponakan

Satreskrim Polres Lamongan masih memburu Imam Priyanto (37), lelaki yang menangianya ibu mertuanya sendiri.

Saat ini, polisi baru meminta keterangan keponakan terduga yang diajak mengantarkan Imam Priyanto dari Sidoarjo menuju rumah korban Sri Astutik, di Desa Medang Kecamatan Glagah pada Rabu (17/2/2021) malam.

"Ya baru keponakannya yang kami mintai keterangan.

Karena dia yang diajak terduga ke Glagah (rumah korban, red)," kata Kasat Reskrim, AKP David Manurung kepada SURYA.CO.ID, Sabtu (20/2/2021).

Dari hasil pemeriksaan terhadap keponakan terduga, kata David, ternyata ia tidak mengetahui Imam sampai tega membacok mertuanya tersebut.

Ia hanya diajak pergi oleh terduga ke mertuanya di Lamongan.

Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi Penganiayaan (Kompas.com/ERICSSEN)

Dengan menumpang motor, saksi bersama Imam bertandang menuju Glagah Lamongan.

"Jadi keponakan terduga ini dalam keterangannya ia tidak mengetahui apa-apa," kata David.

Bahkan, ketika kembali dan tiba di Sidoarjo, Imam hanya pamit pada saksi hendak keluar kota.

"Hanya itu pamitnya," katanya.

Keterangan saksi, akan menjadi bekal bagi polisi untuk memburu terduga penganiaya mertua sendiri itu.

Terduga pelaku masih dikejar dan identitasnya jelas sudah diketahui.

Karena belum tertangkap, pihaknya belum bisa memastikan apa motif terduga pelaku hingga nekat menganiaya mertuanya, Sri Astutik.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Tak Terima Anaknya Dihamili Menantu, Ayah dan Mertua Duel Usai Shalat Magrib: Korban Luka Parah.

BACA JUGA : di Tribunnewsmaker.com dengan judul Kronologi Pria & Besan di Aceh Duel Seusai Salat Maghrib, Tak Terima Putrinya Dihamili oleh Menantu.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved