Polisi dan Militer Myanmar Hadapi Demonstran Pakai Perlengkapan Perang, 18 Orang Tewas dalam Sehari

Situasi di Myanmar semakin mencekam. Polisi dan militer gunakan perlengkapan perang untuk menghadapi para demonstran.

Editor: Irsan Yamananda
Lillian SUWANRUMPHA / AFP
Seorang migran Myanmar memegang poster dengan gambar Kepala Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima angkatan bersenjata Myanmar, saat mereka mengambil bagian dalam demonstrasi di luar kedutaan Myanmar di Bangkok pada 1 Februari 2021, setelah itu. Militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta. 

Nyi Nyi Aung Htet Naing ditembak beberapa ratus meter dari Persimpangan Hledan di Yangon, tempat aksi protes biasa digelar.

Video dari sebuah apartemen di lantai atas merekam suara tembakan saat Nyi Nyi ambruk di luar gerbang sekolah menengah Kamaryut.

Beberapa pengunjuk rasa berlari melewati mayat itu sebelum akhirnya lima orang dengan keberaniannya membawanya pergi.

Namun nyawa Nyi Nyi tak terselamatkan.

Seorang pejabat PBB yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan, Nyi Nyi adalah satu dari setidaknya lima orang yang terbunuh di Yangon.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Dibungkus Plastik di Depan Toko Material, Diska Sempat Bikin Panik Keluarga

Salah satu korban tewas di Yangon ditembak di mata.

Seorang guru sekolah menengah meninggal karena dugaan serangan jantung akibat ledakan stun grenade alias granat kejut, kata rekan-rekannya.

Para guru mencoba berkumpul lebih awal, tetapi polisi melemparkan granat kejut dan menyerbu untuk membubarkan protes.

“Banyak yang terluka. Saya tidak punya senjata. Saya hanya datang ke sini untuk memprotes dengan damai. Apapun yang mereka lakukan, kami harus menerimanya,” kata seorang guru Hayman May Hninsi.

Perlengkapan perang

Di seluruh negeri, pengunjuk rasa yang mengenakan helm plastik dan perisai darurat berhadapan dengan polisi dan tentara dengan perlengkapan perang.

Beberapa unit polisi dan militer Myanmar yang terkenal melakukan tindakan keras terhadap kelompok pemberontak etnik di wilayah perbatasan Myanmar.

Di kota pesisir Dawei, pasukan keamanan menembaki demonstran di tengah jalan, kata saksi mata.

Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan, seorang pengunjuk rasa bercelana jins dan bersandal jepit terbaring tak bergerak setelah kerumunan berpencar.

Tentara berjalan melewati mayat itu dan mulai memukuli pengunjuk rasa lainnya.

Baca juga: Anak Saksikan Ibunya Dibunuh Ayahnya, Lari Tunggang Langgang Minta Tolong, Pas Balik Ayah Ikut Tewas

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved