Terlanjur Berkhianat Teriak 'Sah Moeldoko Ketum Demokrat', Kader Telan Pil Pahit 100 Juta Cuma Angan

Terlanjur mengkhianati AHY, dan ikut berteriak sah atas penunjukan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat, kini Gerald menelan pil pahit.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
Kolase TribunKaltara.com / kompas.com
AHY seret nama Moeldoko dalam isu kudeta di tubuh Partai Demokrat. 

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) mengaku kecewa terhadap Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko atas keterlibatan dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Kendati demikian, AHY mengaku siap memaafkan apabila Moeldoko bersedia mengakui kesalahannya terkait kudeta tersebut.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi istri Annisa Pohan yang diundang, mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi secara virtual, Senin (17/8/2020).
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi istri Annisa Pohan yang diundang, mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi secara virtual, Senin (17/8/2020). (Istimewa via Tribunnews)

"Terhadap KSP Moeldoko. Secara pribadi, saya tidak ada masalah dengan beliau. Tapi jujur, yang membuat saya kecewa, karena suka atau tidak suka, beliau terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat," kata AHY dalam konferensi pers bertajuk "Menguak Kebenaran: Testimoni Peserta KLB Abal-abal" yang disiarkan secara daring, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Profil & Harta Kekayaan Moeldoko dan AHY, Dua Sosok yang Jadi Buah Bibir dalam Isu Kudeta Demokrat

Baca juga: Moeldoko Pernah Cuit Bangga Jadi Prajurit Sehati. SBY Sindir Sang KSP Jauh dari Sikap Kesatria

"Tapi sebagai manusia biasa, tentu kita semua ada kurang dan salah-salahnya. Untuk itu, apabila beliau menyadari kekeliruannya, saya pribadi tentu memaafkannya," sambung dia.

Mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, sebagai mantan prajurit, dia tetap menghormati Moeldoko yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI.

Sebab, menurutnya hal itu harus terus dilakukan dan sudah menjadi tradisi yang dijunjung tinggi TNI.

"One a soldier, always a soldier. Tetapi kami bermohon, kebesaran hati, untuk bisa menyadari bahwa apa yang telah terjadi dan apa yang dilakukannya memang telah menyakiti ratusan ribu bahkan jutaan kader dan simpatisan Partai Demokrat," jelasnya.

Pada akhir konferensi pers, AHY mengingatkan kepada seluruh kadernya agar tidak miskin harga diri, meski miskin harta.

Ia mengingatkan semua kadernya untuk hidup dengan landasan ilmu dan nilai-nilai etika serta moralitas.

"Karena dengan landasan itulah. Insya Allah negara kita akan semakin besar dan maju. Demokrat ingin menjadi bagian dari itu," pungkas dia.

Moeldoko di Kantor Kemenko-PMK, Senin (6/1/2020).
Moeldoko di Kantor Kemenko-PMK, Senin (6/1/2020). (KOMPAS.com/Dian Erika)

Diberitakan sebelumnya, kubu Demokrat kontra AHY telah menyelenggarakan KLB di Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Melalui KLB tersebut, telah diputuskan KSP Moeldoko diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Moeldoko ditetapkan sebagai Ketum berdasarkan hasil voting berdiri. Moeldoko mengalahkan calon ketum Partai Demokrat lainnya yaitu mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie.

Marzuki Alie sendiri ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi KLB Sumatera Utara. (TribunMataram.com/ Salma)

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved