Sosok Ni Luh Putu - Satu-satunya Perempuan Bali yang Jadi Polwan & Ajudan Terakhir Presiden Soekarno
Berikut sosok Ni Luh Putu. Satu-satunya perempuan Bali yang jadi ajudan terakhir Presiden Soekarno.
TRIBUNMATARAM.COM - Berikut sosok Ni Luh Putu.
Satu-satunya perempuan Bali yang jadi ajudan terakhir Presiden Soekarno.
Simak ulasan selengkapnya.
Polwan yang menjadi ajudan terakhir Soekarno, Ni Luh Putu Sugianitri, meninggal dunia di Denpasar, Bali, Senin (15/3/2021).
Ni Luh Putu Sugianitri meninggal dunia pada usia 72 tahun.
Ajudan terakhir Bung Karno itu dikabarkan meninggal dunia karena penyakit kista dan anemia.
Baca juga: Ada Janin Meninggal dalam Rahimnya, Remaja 16 Tahun di Sulsel Ini Sebut Ayah & Pamannya Pelaku Cabul
Baca juga: Anton Medan Sudah Persiapkan Kuburan Sendiri Sejak 19 Tahun Lalu, Pengurus: Trus Ngebangun Pesantren

Berikut profil Ni Luh Putu Sugianitri yang Tribunnews.com rangkum, Selasa (16/3/2021):
Dikutip dari TribunBali.com, Ni Luh Putu Sugianitri sempat menjadi pengusaha jeruk Bali di kawasan Renon, Denpasar.
Perempuan asal Bali tersebut menjadi Polwan setelah lulus pada 1964.
Dirinya bertemu dengan Soekarno pada 1965 silam.
Ia menjadi satu-satunya perempuan Bali yang menjadi ajudan terakhir Presiden Soekarno.
Baca juga: Teddy Syah Ceritakan Kondisi Anak Setelah Rina Gunawan Meninggal Dunia, Sempat Kejang karena Syok

Perempuan yang sering dipanggil Sugianitri ini berasal dari dari Desa Babatan, Penebel, Tabanan.
Nitri menjadi anak satu-satunya Ni Made Pajeng, pendiri sekolah di sana.
Ni Luh Putu Sugianitri menjadi polisi angkatan ketiga di Sekolah Kepolisian Sukabumi.
Meski menjadi ajudan, ia tidak pernah memakai seragam polisi.