Cerita Sri Mulyono Soal Partai Demokrat: Dikuasai SBY Secara Absolut Sejak Anas Urbaningrum Lengser
Sri Mulyono ungkap cerita perihal Partai Demokrat. Sebut SBY kuasai partai secara absolut sejak Anas Urbaningrum dilengserkan.
Dijelaskan Sri, situasi ini tidak cukup menyadarkan SBY.
Sri menyebut SBY memanipulasi sejarah berdirinya partai Demokrat bahwa hanya dia dan Ventje Rumangkang yang mendirikan partai itu.
• Dulu Tuding SBY Kriminalisasi, Begini Kabar Antasari Azhar Setelah Bebas, Ungkap Penyesalan Terbesar
Sri pun menjelaskan dasarnya yakni tertuang dalam AD/ART partai Demokrat versi Kongres Hotel Sultan pada Maret 2020.
"Dalam kongres tersebut, SBY juga mengkooptasi Demokrat secara absolut dengan merubah AD/ART pada pasal 17 tentang Majelis Tinggi. Partai Demokrat adalah Saya (SBY)," ucapnya.
Dirinya mencontohkan, kekuasaan absolut itu digunakan untuk menarik upeti dari kader-kader di daerah.
Kekuasaan absolut adalah nyata-nyata musuh demokrasi.
Menurut Sri, SBY telah melawan takdir demokrasi dengan membangun dinasti di partai Demokrat.
"Kini SBY dan Partai Demokrat bukan hanya dibenci oleh publik, tapi juga oleh para kadernya sendiri. Demokrat terancam punah jika terus mengamini atau ikut saja model dinasti yang anti demokrasi itu," ujar Sri..
"Sebelum tragedi ini benar-benar menjadi nyata, sadarlah dan lakukanlah sesuatu untuk mengembalikan Demokrat sebagai milik seluruh anggotanya dan seluruh rakyat. Jangan mau diperdaya oleh keluarga SBY yang haus kuasa itu," pungkasnya.
AHY Curhat Soal Dualisme di Demokrat
Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12 Jusuf Kalla memuji regenerasi di tubuh Partai Demokrat.
Menurut Kalla, proses regenerasi kader yang dilakukan partai berlambang mercy itu bisa menjadi contoh untuk partai politik lainnya.
"Partai Demokrat sudah baik dalam memberi contoh tentang regenerasi di partai politik."
"Namun harus tetap memikirkan pemilih tradisional," ungkap Kalla dalam pertemuan dengan AHY di kediamannya, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Dilema Jokowi Jika Tanggapi Moeldoko Kudeta AHY, Posisi Serba Salah, Opsi Pemecatan Mencuat
Baca juga: Moeldoko Dinilai Sulitkan Jokowi dengan Kudeta AHY, Presiden Masih Diam Saja : Beban Istana

Selain itu Kalla juga meminta Ketua Partai Demokrat ini untuk bersabar dalam menghadapi dualisme yang melanda partainya saat ini.