6 Tahun Kematian Akseyna di Danau UI Mangkrak, 6 Kali Kapolres Depok Diganti 'Kenyang Diberi Janji'
Enam tahun sudah kematian Akseyna, dan sang ayah tak pernah berhenti memperjuangkan misteri di balik kematian putranya.
"Tidak pernah update selama 1,5 tahun, tidak tahu perkembangan penyelidikan yang dilakukan polisi. Yang jelas, polisi janji menuntaskan, termasuk Kapolres Depok yang sekarang, menyatakan begitu di media," ungkapnya.
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menganggap penyelesaian kasus Akseyna tidak gampang.
"Ini memang penyakit di kepolisian, menghadapi cold cases (kasus-kasus mangkrak), namun dengan gaya biasa," kata Adrianus kepada Kompas.com, Kamis.
"Kalau kita bicara pengalaman negara di luar negeri, Eropa terutama, maka kasus-kasus yang tidak bisa diungkap dimasukkan ke dalam cold cases yang kemudian cara penanganannya beda dengan kasus-kasus yang datang ke kepolisian dan asumsinya dapat dipecahkan dengan mudah," ia menjelaskan.
Adrianus beranggapan, struktur kinerja Polri tidak memungkinkan untuk mengusut kasus-kasus mangkrak semacam ini.
Polisi cenderung akan mengutamakan kasus-kasus hangat yang lebih terjamin pengungkapannya.
Meski demikian, Mardoto yakin, polisi masih memiliki kemampuan untuk mencari pembunuh Akseyna yang boleh jadi masih berkeliaran sampai sekarang.
"Polisi kan enggak kurang akal, dan dengan scientific investigation method, polisi punya kemampuan untuk itu, meski TKP rusak," kata dia, dikutip dari Kompas.com dengan judul "6 Tahun Kematian Anaknya Tak Terungkap, Ayah Akseyna: Kami Kenyang Diberi Janji, tapi Tak Putus Harapan"
"Hanya, mau melakukan atau tidak?" pungkas Mardoto.
Seperti diketahui, enam tahun silam, Akseyna ditemukan tak bernyawa di Danau UI.
Tubuhnya dibuat seolah tenggelam lantaran pada mayatnya ia terlihat menggendong sebuah tas berisi batu pemberat.
Tak cuma itu, di kamar kosnya, ditemukan pula surat permintaan maaf yang mengatasnamakan Akseyna.
Namun, tulisan di surat permintaan maaf itu terlihat sangat berbeda dengan gaya penulisan Akseyna sehari-hari.
Sejumlah kawan Akseyna juga sempat dicurigai kala itu, tetapi penyelidikannya tak membuahkan hasil hingga kini.
(Kompas.com/ Vitorio Mantalean)