Kecelakaan Sriwijya Air
KNKT Janji 'Setransparan Mungkin' Ungkap Penyebab Jatuh setelah CVR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan
Data penting yang terekam dalam CVR akan mengungkap percakapan terakhir pilot dan kopilot Sriwijaya Air SJ-182 sebelum jatuh.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
Kabar itu disampaikan Adita Irawati, juru bicara Kementerian Perhubungan RI saat dikonfirmasi Tribunnews pagi ini, Rabu (31/3/2021).
• Vincent Raditya Ulas Laporan KNKT Soal Sriwijaya Air, Singgung Captain Afwan & Riwayat Perbaikan
• KNKT: Autothrottle Sriwijaya Air SJ-182 Sempat Tak Berfungsi & Alami Perbaikan Awal Januari 2021

Black box yang ditemukan ini berisi berisi cockpit voice recorder (CVR) atau rekaman percakapan pilot pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, sebanyak 34 penyelamnya dalam pencarian lanjutan cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh beberapa waktu lalu.
• Kronologi Jatuhnya Sriwijaya Air Versi KNKT: Sistem Autopilot Tidak Aktif di Ketinggian 10.900 Kaki
Hal tersebut, kata Wahyudin, dilakukan dalam rangka mendukung upaya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam proses investigasi jatuhnya pesawat tersebut seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan.
"Dislambair sudah menyiapkan 34 Orang personel yang akan melakukan upaya melanjutkan pencarian CVR dalam mendukung operasi pencarian yang digelar oleh KNKT," kata Wahyudin dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Koarmada I pada Senin (15/2/2021).
Wayudin mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan perencanaan dengan KNKT terkait melakukan penyelaman tersebut.
Ia berharap pencarian dapat dilakukan dengan seefektif mungkin.
"Kita sudah melakukan perencanaan dengan KNKT termasuk teknis penyelaman yang akan dilaksanakan sehingga diharapkan pencarian dapat dilakukan seefektif mungkin dengan mempertimbangkan cuaca dan keselamatan para personel di lapangan," kata Wahyudin.
Sementara itu Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Abdul Rasyid K selaku penanggungjawab Tim SAR Gabungan TNI AL menegaskan TNI AL siap mendukung operasi pencarian yang dilakukan oleh KNKT sesuai perintah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Ia berharap proses pencarian berjalan dengan lancar dan bisa segera mendapatkan hasil yang sesuai harapan.
"Tim Penyelam dari Dislambair Koarmada I saat ini sudah mendirikan Posko di Pos TNI AL Tanjung Kait, Teluk Naga Tangerang. Selain Personel Penyelam, TNI AL sudah menyiapkan perangkat pendukung keselamatan berupa mobil ambulance dan Mobile Diving Chamber (MDC) yang standby disana," kata Rasyid.
Rasyid menjelaskan MDC merupakan sarana penanganan cepat kepada para penyelam yang mengalami masalah dekompresi pada golden momentum.
Sarana MDC, kata dia, semacam kapsul yang diletakkan di dalam truk, sehingga bisa disiapsiagakan dengan mudah.
Penggunannya pun, kata Rasyid, akan diawasi oleh dokter spesialis hiperbarik.