Ngaku DBD saat Ramai Soal Teroris, Arie Untung: Orang Pada Minta Pendapat, Gue Lihat Trombosit Turun
Arie Untung mengaku sedang sakit Demam Berdarah (DBD) saat sedang ramai masalah teroris di Indonesia.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Arie Untung angkat bicara mengenai masalah teroris yang sedang melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu ia ungkapkan dalam salah satu video di kanal YouTube Daniel Mananta Network.
Suami Fenita Arie itu mengaku sedang terkena penyakit Demam Berdarah (DBD) saat kasus teroris sedang ramai-ramainya di Tanah Air.
“Belakangan agak sedikit ramai soal teroris, kejadiannya pas gue lagi sakit lagi di rumah sakit ada kejadian kayak gini gitu," jelasnya.
Saat sakit, Arie juga mengaku banyak orang yang meminta pendapatnya.
"Orang pada minta pendapat gue mengenai hal ini, gue sendiri lagi lihat trombosit turun, lagi DBD,” ungkap Arie Untung.
• Ditangkap di Bandung, Terduga Teroris Berencana Ledakkan SPBU Pertamina, Simpatisan FPI Tahun 2019
• Hal Konyol Dilakukan Terduga Teroris, Jemur Bahan Peledak hingga ke Orang Pintar Agar Kebal

Arie kemudian mempertanyakan alasan para teroris melakukan penembakan atas nama agama.
Menurutnya, tidak pernah ada arahan di dalam Al Quran agar umat Islam bunuh diri atas nama agama.
“Ketika gue ngedenger berita itu ‘yang benar, mereka ngelakuin ini? Atas nama agama?’ gue sendiri ngerasa biasa-biasa aja karena gue sendiri ngerasa bahwa yang mereka lakuin ini kalau atas nama agama mungkin itu kan Islam," jelasnya.
"Kenapa? Di Quran yang mana dia baca nyuruh orang ngelakuin hal itu, kemudian membunuh dirinya sendiri atas nama agama dan udah masuk Surga,” imbuhnya.
• Fakta di Balik Rasa Iba Jokowi pada Istri Terduga Teroris Sukabumi hingga Akhirnya Kirim Bantuan
Tak hanya itu, Arie juga menyayangkan sikap orang-orang yang mengaitkan teroris dengan Islam.
Menurutnya, teroris itu ingin menjelekkan nama Islam.
“Sampai sekarang orang tahunya cuman nyalahin Islam, teroris, Islam, teroris, di mana kita enggak baca," ungkapnya.
"Emang di Quran yang mana yang lu yakin bahwa Islam ngelakin ini?" tanya Arie.
"Selain para martir-martir ini ngelakuin ntuk propaganda Islam semakin jelek, jadi yang dibunuh adalah nama baik dari Islam, bukan orang Islamnya,” imbuhnya.
Arie Untung Komentari CCTV Mabes Polri
Sebelumnya, Arie Untung merespons serangan yang dilakukan oleh ZA di Mabes Polri pada 31 Maret 2021.
Bukan mengecam, Arie seolah mencurigai peristiwa tersebut seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Arie Untung Komentari CCTV Mabes Polri, Malah Dicibir Netizen.
Komentar ayah tiga anak itu dituliskan lewat kolom komentar postingan Imam Besar New York, Shamsi Ali.
Ustaz Shamsi awalnya menuliskan kecurigaannya karena ZA bisa masuk ke halaman Mabes Polri mengingat keamanan yang ketat.
• Pengakuan Terbaru Terduga Teroris Bambang, Sempat Rencanakan Penyiraman Air Keras ke Polisi
"Penembakan di Gedung Polri… gila!"
"Tapi Kenapa bisa lolos masuk ya?"
"Kenapa penjaga gerbang Gedung Polri tidak menghalangi?"
"Apalagi pastinya mencurigakan…,” tulis Ustaz Shamsi.
Komentar Arie Untung di kolom komentar Shamsi Ali jadi sorotan.
Ia mengira serangan teroris tersebut sudah diatur.
"Kameranya bukan CCTV mungkin lagi iseng atau indigo ngeshoot lahan parkir, eh ga taunya ada kejadian tak terduga kok bisa pas record sebelum ada baku tembak," tulis Arie pada kolom komentar di Instagram.
Sayangnya komentar tersebut sudah dihapus oleh Arie Untung.
Tapi netizen sudah terlanjur mengambil tangkapan layar dan dibagikan lewat Twitter @tubirfess.
Komentar Arie Untung mendapat banyak hujatan dari warganet.
Warganet menilai, Arie Untung meragukan cara kerja CCTV.
• Eks Teroris Penjual Airgun Online ke ZA Dianggap Tak Bisa Disalahkan Fakta Kesehariannya Terungkap
"Setelah bikin hasutan, terus dihapus."
"Mental pengecut lu @ArieKuntung," tulis salah satu netizen.
"Miris. Saya kerja di kilang, full cctvv."
"Ada yang fixed dan yang juga ptz (pan tilt zoom)."
"Kalau ada insiden, tinggal recall memory cctv yang tersimpan otomatis di server."
"Done. @ArieKuntung mainnya kurang jauh," timpal netizen lainnya.
"Setau saya mako mabes itu sudah terpasang cctv sepanjang luar dan dalamnya."
"Setiap jengkal sdh termonitor. Jgn coba2 krn kamera mengintai di sana," tutur netizen.
(Kompas TV/ Dian Septina) (TribunMataram/ Irsan Yamananda)