Motif Adik Bunuh Kakak di Pamekasan, Tak Terima Kepalanya Ditoyor, Korban Bilang: Kenapa Kegirangan?
Seorang adik tega menghabisi nyawa kakaknya sendiri di Pamekasan, Jawa Timur. Rupanya, ia tak terima kepalanya ditoyor.
Di kamar, ia merenungkan perbuatan kakaknya tersebut.
"Pelaku kemudian mengambil celurit yang dijadikan hiasan dinding di kamarnya," imbuh Adhi.
Pelaku lalu menghampiri korban yang sedang bersantai di dengan kedua orangtuanya usai berbuka puasa.
Ia membacok kakaknya itu dengan celurit.
"Celurit itu melukai dada kiri korban.
Bahkan, luka bacok itu sampai menembus ke jantung korban," terang Adhi.
• Bunuh 2 Guru, KKB Papua Minta Tebusan Agar Jenazah Bisa Dievakuasi : Diberi karena Sudah Membusuk
Menurut Ardhi, celurit itu baru dibeli pelaku sekitar tiga bulan lalu dengan harga Rp 150.000.
Setelah membacok kakaknya, pelaku korban.
Warga berdatangan setelah mendengar teriakan histeris dari ibu korban.
"Warga hendak menangkap pelaku.
Namun karena membawa celurit, warga tidak berani.
Pelaku melarikan diri dan bersembunyi di rumah bibinya," ungkap Adhi.
Dikenal temperamen
Selama ini, kata Adhi, pelaku mengaku tak pernah melawan ketika dimarahi kakaknya.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku merupakan sosok keras kepala dan tak mau dinasihati.