Virus Corona

Sempat PD Bisa Tangani Pandemi, India Kini Dihajar 'Tsunami' Covid-19, Kasus Harian Tembus 300 Ribu

India dulu sempat percaya diri berhasil tangani pandemi Covid-19. Namun, kini India diterjang 'tsunami' covid-19.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas.com
Ilustrasi 

"Kami sebenarnya sangat dekat dengan kesuksesan," kata Bhramar Mukherjee, Ahli Biostatistik di Universitas Michigan.

Di sisi lain, Kardiolog, K Srinath Reddy mengatakan, pemerintah India tidak siap menghadapi tsunami Covid-19 ini.

"Meskipun ada peringatan dan saran tindakan pencegahan diperlukan, pihak berwenang tidak siap menghadapi besarnya lonjakan tersebut," kata K Srinath Reddy, presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.

Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya.
Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya. (Sky News)

Reddy sebelumnya sudah memperingati untuk menunda festival keagamanan Hindu yang bisa memicu lonjakan Covid-19.

Namun, pada akhirnya festival tersebut tetap digelar dan membawa dampak yang sudah diduga, yakni lonjakan kasus yang mirip seperti tsunami Covid-19.

Tak Ingin Ada Liburan Panjang, Menteri Kesehatan Budi Gunadi: Terbukti Tingkatkan Kasus Covid-19

"Pihak berwenang di seluruh India, tanpa kecuali, menempatkan prioritas kesehatan masyarakat di belakang," kata Reddy.

Akibatnya, sejak gelaran festival yang tak mengindahkan Covid-19 itu, kasus harian di India selalu meningkat selama dua minggu terakhir.

Pada Rabu (22/4/2021) kemarin, Sekretaris Kementerian Kesehatan India, Rajesh Bhushan buka suara mengenai hal ini.

Ia mengaku tidak akan berspekulasi terkait alasan mengapa tsunami Covid-19 terjadi dan apa yang sudah dilewatkan oleh pemerintah.

"Hari ini bukan waktunya untuk membahas mengapa kita ketinggalan, atau apakah kita ketinggalan, tetapi apakah kita siap?" katanya.

Langkah India Perangi Tsunami Covid-19

Saat ini, India tengah menghadapi tantangan untuk mencegah sistem perawatan kesehatannya tidak semakin kolaps, sampai cukup banyak orang yang dapat divaksin agar mengurangi tingkat keparahan pasien.

India yang merupakan produsen utama vaksin, saat ini menghentikan ekspor besarnya dan mulai fokus untuk melakukan vaksinasi di dalam negeri sejak Maret 2020.

"Vaksinasi adalah salah satu cara untuk memperlambat penyebaran, tetapi ini sangat tergantung pada kecepatan dan ketersediaan suntikan," kata Reddy, Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.

Pada minggu lalu, pemerintah India mengatakan akan mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 ke semua warganya.

Komandan Brimob Meriang Lalu Meninggal 5 Hari Usai Divaksin, Kadinkes: Hipertensi & Positif Covid-19

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved