Berawal dari Kabar Warga di Depok Kehilangan Uang, AI Rekayasa Isu 'Babi Ngepet' Agar Bisa Terkenal
Kabar hoaks babi ngepet di Depok, Jawa Barat berawal dari berita warga yang kehilangan sejumlah uangnya.
Kejadian pada hari Selasa yang viral itu, babi ngepet, adalah berita hoaks atau berita bohong, berita yang kami rekayasa," kata AI kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Ingin Terkenal, Pria di Depok Rekayasa Isu Babi Ngepet, Susun Rencana Bareng 8 Teman Sejak Maret
Baca juga: TERBONGKAR Babi Ngepet di Depok Ternyata Hanya Rekayasa, Pelaku Bohong Karena Ingin Tenar
AI yang disebut jadi salah satu tokoh masyarakat di kampungnya mengatakan, rekayasa isu babi ngepet itu ia lakukan karena merasa perlu mencarikan solusi bagi warga yang mengeluh kehilangan uang Rp 1-2 juta.
Isu babi ngepet itu sengaja dikarang-karang agar keluhan itu tuntas penyelesaiannya.
"Namun pada akhirnya semua berjalan dalam keadaan yang salah, sangat fatal.
Saya akui itu adalah salah yang sangat fatal dan sekali lagi atas kejadian ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya terutama untuk warga Bedahan, seluruh warga negara Indonesia," kata AI.
"Ini bukan pengalihan isu ataupun apapun itu," lanjut dia.
AI mengakui, rekayasa itu semuanya berasal dari idenya.
Ia mengaku tak ingin mencari untung.
Namun Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar menyebutkan bahwa tersangka ingin supaya "terkenal" dan "dianggap" di kampungnya.
"Saya khilaf, saya lemah, iman saya turun sebagai manusia.
Setan masuk ke dalam diri saya sehingga saya punya satu pikiran yang sangat-sangat jahat dan sangat tidak masuk akal," kata AI lagi.
Baca juga: Babi Ngepet di Depok Rekayasa, Pelaku Beli Rp 900 Ribu & Karang Cerita, Terancam 10 Tahun Penjara!
"Waktu pengerjaan, namanya manusia lagi dalam keadaan imannya turun, tidak sadar.
Ketika sudah terjadi seperti ini, penyesalan sudah tidak ada artinya lagi. Nasi sudah menjadi bubur," kata dia.
Babi tersebut dipesan secara online oleh AI dan teman-temannya seharga Rp 900.000.