Berawal dari Kabar Warga di Depok Kehilangan Uang, AI Rekayasa Isu 'Babi Ngepet' Agar Bisa Terkenal

Kabar hoaks babi ngepet di Depok, Jawa Barat berawal dari berita warga yang kehilangan sejumlah uangnya.

Editor: Irsan Yamananda
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Babi yang bikin geger warga diamankan di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Selasa (27/4/2021). 

TRIBUNMATARAM.COM - Kabar hoaks babi ngepet di Depok, Jawa Barat berawal dari berita warga yang kehilangan sejumlah uangnya.

Ingin terkenal, tersangka AI memanfaatkan momen tersebut.

Ia kemudian menyebarkan berita bohong soal babi ngepet.

Isu penangkapan babi ngepet di daerah Sawangan, Depok, beberapa waktu lalu dipastikan hanyalah hoaks atau rekayasa belaka.

Sosok dibalik rekayasa tersebut, yakni seorang pria berinisial AI (44), mengakui semua perbuatannya di hadapan polisi. Ia kini telah ditangkap.

Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, AI merekayasa isu babi ngepet itu karena ada cerita masyarakat yang merasa kehilangan uang.

Penyebar Hoaks Babi Ngepet di Depok Ternyata Tokoh Masyarakat, Kini Terancam 10 Tahun Penjara

Dalang Berita Hoaks Babi Ngepet di Depok Ngaku Khilaf & Minta Maaf: Setan Masuk ke Dalam Diri Saya

Penemuan babi ngepet yang hebohkan tanah air ternyata hoaks, karangan semata
Penemuan babi ngepet yang hebohkan tanah air ternyata hoaks, karangan semata ((TribunJakarta.com/ Dwi Putra))

Ia pun mengarang cerita soal babi ngepet yang mencuri uang warga.

"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta.

Mereka mengarang cerita kehilangan itu," jelas Imran kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).

Babi ngepet adalah hewan mitos yang dikaitkan dengan pesugihan atau ritual memperkaya diri.

Ingin Terkenal, Pria di Depok Rekayasa Isu Babi Ngepet, Susun Rencana dengan 8 Orang Sejak Maret

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), Sunu Wasono mengatakan, pesugihan biasanya memanfaatkan binatang siluman seperti babi.

"Orang Jawa menyebutnya celeng.

Selain celeng, ada juga binatang siluman lain seperti kera, kerbau, dan jenis lainnya," ujarnya, Rabu (28/4/2021) seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Fakta Rekayasa Isu Babi Ngepet, Direncanakan Beramai-ramai Sejak Maret hingga Beli Babi Online".

Kini, AI meminta maaf kepada publik atas perbuatannya. Ia kini ditahan Polres Metro Depok.

"Saya pertama mau mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kejadian pada hari Selasa yang viral itu, babi ngepet, adalah berita hoaks atau berita bohong, berita yang kami rekayasa," kata AI kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Ingin Terkenal, Pria di Depok Rekayasa Isu Babi Ngepet, Susun Rencana Bareng 8 Teman Sejak Maret

Baca juga: TERBONGKAR Babi Ngepet di Depok Ternyata Hanya Rekayasa, Pelaku Bohong Karena Ingin Tenar

AI yang disebut jadi salah satu tokoh masyarakat di kampungnya mengatakan, rekayasa isu babi ngepet itu ia lakukan karena merasa perlu mencarikan solusi bagi warga yang mengeluh kehilangan uang Rp 1-2 juta.

Isu babi ngepet itu sengaja dikarang-karang agar keluhan itu tuntas penyelesaiannya.

"Namun pada akhirnya semua berjalan dalam keadaan yang salah, sangat fatal.

Saya akui itu adalah salah yang sangat fatal dan sekali lagi atas kejadian ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya terutama untuk warga Bedahan, seluruh warga negara Indonesia," kata AI.

"Ini bukan pengalihan isu ataupun apapun itu," lanjut dia.

AI mengakui, rekayasa itu semuanya berasal dari idenya.

Ia mengaku tak ingin mencari untung.

Namun Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar menyebutkan bahwa tersangka ingin supaya "terkenal" dan "dianggap" di kampungnya.

"Saya khilaf, saya lemah, iman saya turun sebagai manusia.

Setan masuk ke dalam diri saya sehingga saya punya satu pikiran yang sangat-sangat jahat dan sangat tidak masuk akal," kata AI lagi.

Baca juga: Babi Ngepet di Depok Rekayasa, Pelaku Beli Rp 900 Ribu & Karang Cerita, Terancam 10 Tahun Penjara!

"Waktu pengerjaan, namanya manusia lagi dalam keadaan imannya turun, tidak sadar.

Ketika sudah terjadi seperti ini, penyesalan sudah tidak ada artinya lagi. Nasi sudah menjadi bubur," kata dia.

Babi tersebut dipesan secara online oleh AI dan teman-temannya seharga Rp 900.000.

Setelah tiba, babi itu dilepas di dekat rumahnya, sebelum kemudian mereka tangkap lagi.

Imran memastikan, semua kabar yang tersebar selama beberapa hari terakhir terkait isu babi ngepet itu adalah hasil rekayasa AI dan kawan-kawannya, mulai dari cerita delapan orang warga bugil menangkap babi, orang yang tidak menapakkan kaki, sampai babi yang memakai ikat kepala merah.

Siapa yang membunuh dan mengubur babi itu juga sudah termasuk dalam skenario, termasuk upaya memviralkannya.

Polisi menjerat AI dengan Pasal 10 ayat 1 atau 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946. AI terancam kurungan 10 tahun penjara.

Delapan rekan AI saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh polisi seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tersangka Rekayasa Isu Babi Ngepet di Depok Mengaku Khilaf dan Meminta Maaf".

Bikin Geger & Viral

Warga di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, dihebohkan dengan penangkapan seekor babi.

Martalih, warga yang ikut menangkap babi ini, mengatakan ia dan sejumlah warga lainnya sempat mencurigai tiga orang masuk ke lingkungan.

Mereka menggunakan sepeda motor pada Selasa (27/4/2021) pukul 00.30 WIB.

Ia menjelaskan, satu dari tiga pria mencurigakan ini mengenakan jubah tertutup berwarna hitam.

Muncul dugaan, ketiga pria ini berkaitan erat dengan kemunculan babi diduga jadi-jadian ini.

Untuk menangkap babi ini, delapan orang yang ikut menangkapnya harus rela tak mengenakan sehelai pun pakaian alias bugil.

“Ini sebagai syarat penangkapan babi ngepet,” kata Martalih di lokasi kejadian, Selasa (27/4/2021).

Babi yang diduga jadi-jadian dan diamankan warga di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Selasa (27/4/2021).
Babi yang diduga jadi-jadian dan diamankan warga di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Selasa (27/4/2021). (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Awal diamankan, babi ini berukuran panjang 50 sentimeter dan lebar 40 sentimeter.

Beberapa saat kemudian, ukuran babi ini mengecil menjadi panjang 30 sentimeter dan lebar 40 sentimeter.

“Kami mengetahui saat kalung yang berada di leher babi ngepet terlepas,” katanya.

Dikutip dari TribunJakarta.com, di lokasi kejadian, ratusan warga terlihat berbondong-bondong memadati kandang berisi babi malang tersebut. (Kompas/ Vitorio Mantalean & Ivany Atina Arbi)

#babi #Depok

BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Bermula dari Kabar Warga di Depok Kehilangan Uang, AI Rekayasa Isu 'Babi Ngepet' Agar Bisa Terkenal.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved