8 Anjing Peliharaan Dibakar setelah Disiksa Orang Tak Dikenal di Pacitan, Motif Terungkap
Unggahan pembantaian hewan peliharaan jenis anjing di kabupaten Pacitan Jawa Timur.
TRIBUNMATARAM.COM - Kasus penyiksaan terhadap hewan kembali viral.
Kali ini, setidaknya delapan ekor kambing dibakar setelah dianiaya oleh orang tak dikenal.
Unggahan pembantaian hewan peliharaan jenis anjing di kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Postingan tersebut mendadak viral dan menuai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat.
Atas kejadian ini, polisi telah melakukan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian, Minggu (02/05/2021).
Peristiwa ini diunggah di akun Instagram @watukarungpacitan beberapa waktu lalu. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun Instagram mengaku anjingnya yang bernama Kula dianiaya dan dibakar hingga hangus oleh orang tak dikenal.
Sementara itu, Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono saat dikonfirmasi mengaku ada 8 ekor anjing yang dibantai. Kendati demikian pihaknya belum mengamankan pelaku. Dimana masih melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi.
Baca juga: Tak Terima Kucing Dipukul, Anak Bacok Kepala Bapak yang Lansia, Saksi : Menganga Bersimbah Darah
Baca juga: Video Pria Siksa Kucing karena Tak Suka Melihatnya Berkeliaran : Saya Bunuh Pakai Cara Cepat & Layak
"Dari penuturan saksi, tidak ada yang mengenali pelaku. Tetapi hal itu akan tetap kita usut sampai selesai " terang Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu.
Keterangan pada video yang diunggah menjelaskan, motif pelaku pembakaran 8 ekor anjing tersebut berlatar belakang sakit hati, dikutip dari Kompas.com dengan judul "Viral, Video Delapan Anjing Dianiaya dan Dibakar di Pacitan, Polisi Buru Pelakunya"
Sekelompok orang yang mengaku sebagai warga setempat, mendatangi lokasi anjing-anjing tersebut berada, kemudian menganiaya hingga membakarnya.
Mereka berdalih, anak kambing serta kelinci mati akibat gigitan hewan pliharaan yakni anjing. Lokasi pembantaian hewan peliharaan tersebut terjadi di Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
“Untuk modusnya, masih kita dalami dan proses pemeriksaan,” ujar AKBP Wiwit.
Terkait pasal yang ditimpakan andaikata ada yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni pasal 302 KUHP. Dengan ancaman hukuman penjara 9 bulan sesuai ayat 1.
Kasus Serupa Sebelumnya
Sebelumnya, seorang pria bernama Felix mengakui jika dirinya tidak suka melihat kucing berkeliaran di sekolah dan membunuhnya.
Menyaksikan hal itu, seorang pria yang diduga satpam sekolah mencoba memperingatkannya.
Viral video pria yang berdebat dengan seorang satpam.
Dalam video tersebut, pria berkaus merah mengaku telah membunuh kucing.
Ia nekat untuk membunuhnya lantaran tak suka hewan itu berkeliaran di lingkungan sekolah.
Video itu pertama diunggah oleh akun Instagram @ameowliazagita dan diunggah ulang di akun @wonderwowmen pada Sabtu (20/3/2021) lalu.
Diketahui, kejadian itu berlangsung di daerah Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan, tepatnya di Sekolah Solideo.
Baca juga: Setelah Geger Pembantaian Kucing di Medan, CCTV Rekam Anjing Dipukuli Balok Kayu hingga Sekarat
Baca juga: Temuan 20 Bangkai Kucing Dibungkus Plastik Berserakan di Banjarmasin, Berdarah-darah, Kaki Patah
Sementara, pria berkaus merah yang membunuh kucing itu diduga seorang karyawan di sekolah yang bernama Felix.
"Saya tidak mau ada binatang ini. Saya sudah bilang berkali-kali tidak mau (kucing) di lingkungan sekolah ini," kata pria berbaju merah kepada seorang yang diduga sebagai petugas keamanan atau satpam.
Dengan nada tinggi, Ia mengatakan tugas satpam menjaga agar kucing tak datang ke sekitar tempat itu.
"Pak Felix, kalau Anda cinta binatang, anjing oke silakan," kata satpam itu, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Viral Video Pria Bunuh Kucing Gara-gara Tak Suka Berkeliaran di Sekolah: Saya Tidak Siksa
Namun, Felix mengatakan, itu adalah keputusannya untuk tidak membolehkan kucing datang ke sekitar sekolah itu.
"Saya yang memutuskan hewan yang boleh dan tidak boleh masuk," ujar Felix.
"Tapi jangan siksa binatang kayak gini," jawab satpam itu.
Menanggapi ucapan satpam, Felix membantah telah menyiksa kucing itu.
"Tidak siksa?" tanya satpam tak percaya.
"Saya tidak siksa, saya bunuh dia," kata Felix dengan tegas.
Satpam itu membantah dan tetap mempermasalahkan Felix yang membunuh induk kucing itu.
"Saya bunuh dia dengan cara paling cepat dan cara paling layak menurut saya. Saya tidak siksa dia berhari-hari di atas,” kata Felix lagi.
Hingga Minggu (21/3/2021), video tersebut telah disebarluaskan di banyak akun media sosial.
Di media sosial Twitter, video tersebut telah diretweet sebanyak ribuan kali dan mendapat ribuan komentar pula dari warganet.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pemilik akun Instagram @ameowliazagita yang juga Penggiat Kesejahteraan Kucing Jalanan dari Komunitas Wonderwowmen, Amelia Zagita, membenarkan viralnya video tersebut.
Amel mengaku mendapat video tersebut dari salah satu pengikutnya di Instagram pada Sabtu (20/3/2021) sore.
Kala itu, Amel diminta untuk menyebarkan video tersebut agar viral dan menjadi pelajaran oleh masyarakat.
"Jadi kejadiannya kemarin sore, saya dapat DM dari salah satu followers, saya dapat kiriman video itu asli dari yang merekam."
"Dia pas lewat daerah itu dan melihat bapak-bapak yang baju merah itu berantem dengan satpam," kata Amel kepada Tribunnews.com, Minggu (21/3/2021).
Amel juga bercerita, seperti yang ada dalam video, pria bernama Felix itu mengaku membunuh kucing lantaran tidak suka melihatnya berkeliaran di sekolah.
Sementara, pengikut Amel yang memberikan video tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai perbuatan apa saja yang dilakukan pelaku.

Menurut Amel, pengikutnya hanya merekam saat pelaku berdebat dengan satpam dan kucingnya sudah tergeletak.
"Dia cuma cerita, waktu dia lewat dia rekam seperti yang dia kirimkan, posisi kucingnya sudah tergeletak," tutur Amel yang tinggal di Jakarta Pusat ini.
Lebih lanjut, pada Sabtu (20/3/2021) malam, pengikut Amel yang lain mendatangi lokasi untuk memastikan kejadian tersebut.
Terlebih, memastikan keberadaan anak kucing lain yang ada di dalam video.
Kemudian, dari penuturan pengikutnya itu, satpam yang berjaga mengaku induk kucing yang ada di dalam video tidak meninggal.
Sementara, anak dari induk kucing tersebut juga telah diadopsi oleh orang tidak dikenal.
Bahkan, pihak satpam sekolah itu juga mengaku kejadian yang ada di video tersebut sudah lama terjadi.

"Ada followers saya ke sana cari tahu katanya anaknya itu sudah ada yang adopsi."
"Terus katanya induknya tidak mati, katanya setelah di video itu bisa bangun dan jalan-jalan," tutur Amel.
"Terus juga dari security bilang kejadian itu udah lama, padahal orang yang DM saya bilang kejadiannya kemarin pagi, pas dia rekam dan dia kirim," ujar Amel.
Di sisi lain, Amel menyesalkan, kejadian penyiksaan hewan kembali terulang.
Ia pun tak menampik kejadian seperti ini tidak hanya terjadi kali ini saja, tetapi sudah sering terjadi.
Meski kejadian ini belum dilaporkan, namun pihak kepolisian disebut telah mengusutnya.
Amel pun berharap, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk memperhatikan keselamatan binatang.
"Ini bukan yang pertama, kalau menurut saya ya belum memuaskan untuk hukumnya."
"Cuma kalau tidak diproses orang-orang bisa semakin seenaknya sendiri mentang-mentang cuma binatang."
"Jadi ya kita lihat saja sendiri prosesnya seperti apa," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana) (Kompas.com/ Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo)