Pakai Baju Tahanan Biru, Wanita Pengirim Sate Beracun di Bantul Digiring Polisi, Motif Sakit Hati
Wanita pengirim sate beracun di Bantul, Yogyakarta ditangkap petugas. Ia terlihat mengenakan baju tahanan warna biru saat digiring petugas.
Sesampainya di rumah, ia bertemu dengan anaknya, Naba yang baru pulang dari masjid. Naba membawa bungkusan gudeg untuk berbuka puasa.
"Kebetulan anak saya tidak begitu suka gudeg, anak saya memberikan gudeg ke saya itu dan memilih sate yang saya bawa. Tapi saya sempat makan dua tusuk sate, anak saya yang besar juga, tapi tidak merasakan apa-apa."

"Anak saya (naba) kemudian disuapin istri saya, pakai lontong dengan bumbu sate. Tiba-tiba anak saya mengeluh pahit dan panas. Lalu lari ke kulkas untuk minum, tapi sampai dapur dia terjatuh, istri saya mutah-mutah," katanya.
Melihat anaknya tak sadarkan diri, Bandiman pun langsung melarikan anaknya ke RS Wirosaban. Di perjalanan Naba sempat mengeluarkan buih dari mulutnya.
"Ditangani sekitar seperempat jam, mengatakan sudah tidak tertolong lagi. Kalau kata dokter itu positif kena racun, tapi racunnya apa masih menunggu hasil lab," tuturnya.
Istri Bandiman yang bernama Titik Rini (43) juga mengeluhkan hal yang sama, ia sempat memutahkan sate tersebut.
Titik juga sempat mendapat perawatan dokter dan keadaannya berangsur membaik dan diperbolehkan pulang pada Minggu malam.
Atas kasus tersebut, Bandiman melapor ke kepolisian seperti dikutip dari dengan judul Teka-teki Kandungan Racun Paket Sate Maut Terungkap, Pengirim Masih Misteri.
"Kami berharap kasus ini benar-benar sampai tuntas karena ini sudah merenggut nyawa anak saya. Jangan sampai ini terulang pada driver-driver yang lain," ujarnya berharap. (Tribunjogja.com/Ardhike Indah/Miftahul Huda/Santo Ari) (Kompas/ Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono)
#Yogyakarta #Bantul #Sate
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Pakai Baju Tahanan Biru, Perempuan Pengirim Sate Beracun di Bantul Digiring Polisi, Motif Sakit Hati.