Sate Maut Miliknya Salah Sasaran & Bunuh Bocah, Wanita di Bantul Menyesal, Kini Terancam Pidana Mati
Pengirim sate beracun miliknya salah sasaran hingga bunuh seorang bocah, wanita di Bantul mengaku menyesal.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
"Tersangka memakai nama orang lain, H. Tetapi nama tersebut fiktif, random," ungkap pihak berwajib saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021) seperti dikutip dari TribunJogja.
Sate tersebut lalu diberikan kepada Bandiman.
Sesampainya di rumah, sate tersebut dikonsumsi oleh anak Bandiman berinisial NFP serta istri sang pengemudi ojol.
NFP meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya.
Sementara istri Bandiman dilarikan ke rumah sakit.
• Ada Indikasi Pembunuhan Berencana Sasar Polisi dalam Kasus Sate Beracun di Bantul
Tahu bahwa dirinya salah sasaran dan menyebabkan seorang bocah meninggal, tersangka mengaku menyesal.
Hal itu ia ungkapkan kepada polisi.
NA menyesal karena ada korban lain yang meninggal.
"Dia pernah bilang kalau menyesal, karena ada korban lain yang meninggal (salah sasaran)," sambungnya.
Racun Sianida
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Arief Nurrochmad, MSi, MSc, Apt sebelumnya juga memberi penjelasan terkait racun jenis C yang ditemukan dalam bumbu sate yang menewaskan NFP.
Menurutnya, racun jenis C merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung CN atau sianida.
Namun, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.
"Racun jenis C merujuk ke struktur kimia dari yang kebanyakan mengandung sianida. Sianida ada yang bentuknya gas, kristal, cair," kata Arief kepada Tribunjogja.com, Jumat (29/4/2021).
Ia menambahkan, jenis racun tersebut memang banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga.