Joe Biden Sebut Israel Berhak Membela Diri, Kongres: Tak Akui Pembunuhan Anak-anak Palestina Salah

Joe Biden pernah mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Mengenai hal itu, anggota kongres Amerika Serikat angkat bicara.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
AFP/ Ahmad GHARABLI
Pasukan keamanan Israel maju di tengah bentrokan dengan jemaah di Masjid Al-Aqsa 

Begitu juga dengan teror terhadap umat yang beribadah di Masjid Al-Aqsa dan merayakan Hari Idulfitri.

Apalagi, Al-Aqsa juga dikelilingi dengan kekerasan, gas air mata dan asap ketika umat tengah beribadah.

Tlaib mengungkapkan hal tersebut dengan menggunakan keffiyeh dan sembari menahan tangis.

“Jika Departemen Luar Negeri tak bisa mengakui bahwa pembunuhan anak-anak Palestina itu salah, tetapi saya mengatakannya kepada jutaan warga AS yang bersama saya melawan pembunuhan anak yang tak bersalah, apa pun etnis atau kepercayaannya,” katanya.

Sedangkan anggota kongres lainnya, Ilhan Omar mengutuk keras kebijakan Israel dan menyebut Benjamin Netanyahu sebagai pemimpin etnho-nasionalis.

Israel terus melakukan serangan ke wilayah Palestina dan membombardir jalur Gaza dengan serangan udara dan senapan mesin, Jumat (14/5/2021).

Akibatnya, setidaknya 119 palestina termasuk 31 anak-anak terbunuh, dan lebih darui 830 orang terluka sejak Senin, (10/5/2021).

Bentrok di Masjid Al-Aqsa

Penyebab

Petugas keamanan Israel membawa seorang pengunjuk rasa Palestina di luar Gerbang Damaskus, Kota Tua Yerusalem, pada 9 Mei 2021. Israel berjanji memulihkan ketertiban di Yerusalem setelah ratusan demonstran Palestina terluka sepanjang bentrokan melawan polisi di akhir pekan.
Petugas keamanan Israel membawa seorang pengunjuk rasa Palestina di luar Gerbang Damaskus, Kota Tua Yerusalem, pada 9 Mei 2021. Israel berjanji memulihkan ketertiban di Yerusalem setelah ratusan demonstran Palestina terluka sepanjang bentrokan melawan polisi di akhir pekan. (AFP PHOTO/MENAHEM KAHANA)

Analis Sky News Mark Stone yang melaporkan langsung dari Yerusalem menerangkan, ada sejumlah alasan mengapa situasinya memburuk selama beberapa minggu terakhir.

Dalam artikel yang diunggah pada Senin (10/5/2021), dikatakan bahwa keputusan polisi Israel membarikade area tempat duduk di luar Gerbang Damaskus pada awal Ramadhan memicu ketegangan awal.

Ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat Palestina juga terjadi pada tingkat yang belum pernah segencar ini sebelumnya.

Lalu ada masalah di Syekh Jarrah, kawasan Yerusalem Timur di mana keluarga-keluarga Palestina bertarung di pengadilan untuk mempertahankan rumah mereka dari para pemukim Yahudi yang ingin merebutnya.

Keluarga Palestina mengklaim tanah tersebut secara historis adalah milik mereka, tetapi menurut orang Yahudi tanah itu dimiliki asosiasi agama mereka sejak sebelum 1948.

 Fakta Lengkap Bentrok Terjadi Antara Polri dan TNI, Salah Paham Hingga Tewaskan 3 Orang

Undang-undang Israel tahun 1970 mengizinkan orang Yahudi mengklaim kembali tanah dan properti di Yerusalem, tetapi tidak ada hukum yang setara untuk orang Palestina yang tanahnya diambil orang Israel sejak pembentukan negara Israel pada 1948.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved