Joe Biden Desak Hamas Berhenti Tembakkan Roket ke Israel dan Menentang Penggusuran Warga Palestina

Joe Biden menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dalam panggilan tersebut, ia mendesak Hamas untuk hentikan tembakan roket ke Israel.

Editor: Irsan Yamananda
(TANGKAP LAYAR VIA CNN)
Presiden AS Joe Biden di kantor Oval pada hari pertama menjabat, Rabu (20/01/2021). 

TRIBUNMATARAM.COM - Joe Biden menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Dalam panggilan tersebut, ia mendesak Hamas untuk hentikan tembakan roket ke Israel.

Biden juga menentang pengusiran warga Palestina.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon pertamanya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sejak menjabat, pada Sabtu (15/5/2021) waktu setempat.

Percakapan telepon ini dilakukan di tengah pertempuran berat antara Israel dan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza.

Biden telah mengirim utusan untuk mencoba meredam kekerasan yang telah menewaskan puluhan orang di Gaza dan setidaknya 10 orang di Israel, tetapi upaya tersebut belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Biden "menekankan perlunya Hamas untuk berhenti menembakkan roket ke Israel."

Dalam panggilan telepon itu, dua pimpinan negara ini menyatakan keprihatinan mereka bersama bahwa warga sipil yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, telah menjadi korban seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Joe Biden Telepon Presiden Mahmoud Abbas, Menentang Penggusuran Warga Palestina.

Biden juga menyampaikan "komitmen AS untuk memperkuat kemitraan AS-Palestina" dan menyoroti keputusan pemerintahannya baru-baru ini untuk mengembalikan bantuan ke Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel yang sebelumnya dihilangkan mantan Presiden Donald Trump.

Ringkasan panggilan yang dirilis oleh kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan, Biden mengatakan dia menentang penggusuran warga Palestina dari Sheikh Jarrah Yerusalem Timur.

Kasus hukum yang berjalan lama atas penggusuran menyulut ketegangan di kota suci dan memicu pertempuran antara militer Israel dan militan di Gaza.

Otoritas Palestina Abbas (PA) memiliki kekuasaan terbatas di Tepi Barat yang diduduki, bagian dari wilayah yang direbut Israel, bersama dengan Gaza dan Yerusalem Timur, dalam perang Timur Tengah 1967.

Makin Brutal, Tentara Israel Tingkatkan Serangan di Gaza, 10.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rumah

Tetapi PA memberikan sedikit pengaruh atas Gaza dan penguasa Hamas, yang merebut kendali kantong Palestina pada 2007 setelah konflik berdarah dengan partai Fatah Abbas.

Amerika Serikat menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, dan tidak berbicara dengan kelompok itu.

Beberapa analis mengatakan Hamas tampaknya melihat eskalasi dengan Israel sebagai kesempatan untuk meminggirkan Abbas dan hadir sebagai penjaga Palestina di Yerusalem, yang sektor timurnya mereka cari untuk negara masa depan.

Jet Israel Hancurkan 4 Bank

Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang hari Jumat (14/5/2021) kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan Rumah Sakit al-Shefa, rumah sakit operasi utama di Kota Gaza.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency, penggerebekan di bank tersebut dilakukan dengan sejumlah rudal yang menyebabkan kerusakan parah di sekitar bank tersebut.

Mengutip laporan Ahmed Asmar, jurnalis Anadolu Agency dari Ankara, penggerebekan itu menyebabkan kepanikan di antara pasien di rumah sakit al-Shefa karena suara penggerebekan sangat kuat.

Bank Al-Intaj adalah salah satu dari dua bank di Gaza yang dijalankan oleh kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza sejak 2007.

Eskalasi kerusakan pemukiman Palestina di Gaza oleh serangan jet-jet tempur Israel. Setidaknya 122 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, telah tewas, dan 900 lainnya terluka dalam serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza.
Eskalasi kerusakan pemukiman Palestina di Gaza oleh serangan jet-jet tempur Israel. Setidaknya 122 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, telah tewas, dan 900 lainnya terluka dalam serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza. (Anadolu Agency)

Sejak dimulainya serangan Israel di Gaza, empat cabang bank telah dihancurkan oleh pesawat tempur Israel.

Pada hari Kamis, pesawat tempur Israel menghancurkan cabang Bank Nasional Islam dan menghancurkan cabang lain dari Bank al-Intaj di kota Khan Younis, Gaza selatan.

Pada hari Rabu, cabang Bank Nasional Islam juga dihancurkan di kamp pengungsi al-Bureij, Gaza tengah.

Israel terus melakukan penggerebekan dan penembakan di Gaza, di mana 122 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, sejauh ini telah terbunuh, selain sekitar 900 luka-luka.

Demo Kecam Israel di Banyak Negara

Aksi protes mengecam serangan brutal Israel ke warga sipil Palestina di Gaza, Tepi Barat, meluas di sejumlah negara.

Aksi demo memprotes kebiadaban Israel antara lain terjadi di Kota Berlin, Jerman, di Tokyo, Jepang dan di Sydney, Australia,serta di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.

Aksi serupa juga terjadi di sejumlah kota di Indonesia. Berikut rangkuman Tribunnews yang dari berbagai sumber kantor berita dan media lokal:

Aksi demo di Berlin

Di Kota Berlin, Jerman, ribuan orang turun ke jalan pada hari Jumat (14/5/2021) kemarin.

Mereka menyuarakan solidaritas mereka dengan warga Palestina di Gaza menghadapi kampanye pemboman mematikan tanpa henti oleh militer Israel selama lima hari terakhir.

Mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan "Bebaskan Palestina" dan "Hentikan pembunuhan di Gaza", pengunjuk rasa menyatakan kemarahan atas dukungan tanpa syarat Jerman untuk Israel ketika ratusan polisi dikerahkan di sepanjang rute demonstrasi.

Para pengunjuk rasa mengecam pemerintah kanan-tengah Kanselir Angela Merkel karena mendukung agresi militer Israel di Gaza.

Aksi demo ribuan orang di Kota Berlin, Jerman, memprotes serangan brutal Israel di Masjid Al Aqsa dan jalur Gaza, Jumat (14/5/2021)
Aksi demo ribuan orang di Kota Berlin, Jerman, memprotes serangan brutal Israel di Masjid Al Aqsa dan jalur Gaza, Jumat (14/5/2021) (Abdulhamid Hosbas/Anadolu Agency)

Serangan brutal Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 122 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, dan melukai lebih dari 900 sejak pertempuran berkobar pada hari Senin.

“Israel membunuh warga Palestina sementara Merkel mendanai itu. Mengapa?" para pengunjuk rasa berteriak berulang kali.

Demonstran, di antara mereka banyak wanita Arab yang mengenakan pakaian tradisional Palestina, membawa plakat yang bertuliskan Yerusalem yang diduduki tetap menjadi ibu kota Palestina dan menuntut hak untuk mengembalikan semua pengungsi Palestina ke tanah air mereka.

Ada upaya yang ditingkatkan dalam beberapa hari terakhir oleh lobi Israel di Jerman untuk melarang demonstrasi pro-Palestina dengan dalih "langsung anti-Semit."

Kota Frankfurt dilaporkan melarang protes anti-Israel yang dijadwalkan pada hari hari ini, Sabtu (15/5/2021).

Aksi demo memprotes tindak kekerasan Israel terhadap Palestina di Gaza antara lain dilakukan warga di Kota Westlake, negara bagian Ohio, Amerika Serikat, Jumat (14/5/2021).
Aksi demo memprotes tindak kekerasan Israel terhadap Palestina di Gaza antara lain dilakukan warga di Kota Westlake, negara bagian Ohio, Amerika Serikat, Jumat (14/5/2021). (WKYC.com)

Jerman telah menjadi tempat protes anti-Israel di banyak kota di tengah meningkatnya jumlah korban tewas Palestina selama beberapa hari terakhir.

Lebih banyak demonstrasi direncanakan di seluruh negeri akhir pekan ini, termasuk Berlin yang akan menjadi tempat tiga demonstrasi pada hari Sabtu seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Tentara Israel Makin Brutal, 10.000 Warga Palestina Tinggalkan Rumah di Gaza.

Aksi demo di Sydney

Sekitar 200 orang dari komunitas Muslim Sydney turun ke jalan untuk memprotes Israel selama kekerasan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Dikutip dari 9News.com.au, rekaman dari video yang diambil oleh pengunjuk rasa dan diposting di media sosial menunjukkan massa berkumpul di Lakemba selama perayaan Ramadhan, mendengarkan pidato dan mengibarkan bendera. (Tribunnews/ Choirul Arifin)(Tribunnews/Srihandriatmo Malau) (Reuters)

#Gaza #Palestina #Israel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved