Baca Niat Qadha Puasa atau Bayar Utang Puasa Ramadhan, Ketentuan Menqadha di Bulan Syawal 1442 H

Meski bulan Ramadhan telah terlewati dengan baik, jangan lupa untuk membayar utang puasa bagi kamu yang memilikinya.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
Tribun Wow
Ilustrasi puasa 

“Jika seseorang mengganti puasa Ramadhan, puasa nazar, atau puasa kafarat pada bulan Arafah dan menggabungkannya dengan niat puasa Arafah, maka al-Barizi berfatwa bahwa hal itu sah dan dia mendapatkan pahala keduanya.” dikutip dari KompasTV.com artikel 'Bolehkan Menggabungkan Puasa Syawal dan Mengganti Utang Puasa Ramadan? Begini Penjelasannya'.

Meski dibolehkan, ar-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj berpendapat bahwa mereka hanya mendapatkan pahala kesunahan dari puasa enam hari Syawal, bukan pahala utama yang sempurna, yakni pahala puasa setahun penuh.

"Jika seseorang mengganti (qadla) puasa Ramadhan, nazar, atau lain sebagainya, pada bulan Syawal atau Asyura maka ia mendapatkan pahala keduanya. Hal itu sesuai dengan fatwa al-Walid, mengikuti fatwa al-Barizi, al-Ashfuni, an-Nasyiri, Ali bin Shalih al-Hadhrami, dan lain-lain. Tapi, ia tidak mendapatkan pahala secara sempurna."

Wallahua’lam.

Ganjaran puasa Syawal setara dengan puasa setahun penuh

Sebelumnya, ustaz Ferry Muhammadsyah juga menerangkan tentang pahala yang didapat dari puasa Syawal.

Terkait hal itu, telah diriwayatkan dalam hadis sahih Muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadhan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Muslim no. 204).

Ustaz Ferry menjelaskan bagaimana puasa enam hari di bulan Syawal memiliki pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.

"Secara matematika bisa diterangkan misalnya, sehari berpuasa pada bulan Ramadhan maupun bulan Syawal diibaratkan seperti berpuasa 10 hari," jelasnya dilansir dari TribunStyle.com artikel 'Kapan Puasa Syawal 6 Hari? Ini Waktu yang Baik untuk Melakukannya Menurut Penjelasan Ustaz'.

Ilustrasi buka puasa
Ilustrasi buka puasa (canva)

Puasa Ramadan ada 30 hari atau satu bulan dikali 10, sehingga kurang lebih ada 300 hari.

Kemudian ditambah puasa enam hari di bulan Syawal yang dikalikan 10 menjadi 60 hari.

Hal itu berarti 300 ditambah 60 menjadi 360 hari, jumlah yang kurang lebih sama dengan jumlah hari dalam satu tahun.

"Dalam Islam, dalam ajaran agama kita, jika satu tahun itu terdapat 365 hari, ada lima hari yang diharamkan untuk berpuasa," terang usataz Ferry.

Lima hari tersebut adalah dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dan tiga hari tasrik.

"Dua hari raya, hari raya Idulfitri dan Iduladha, yang itu diharamkan untuk berpuasa, ditambah tiga hari yaitu hari tasyrik, tanggal 11, 12, 13 pada bulan Zulhijjah saat musim haji," imbuhnya.

Menurutnya, secara matematika, enam hari berpuasa di bulan Syawal itu setara dengan berpuasa 60 hari. (TribunMataram.com/ Salma)

#QadhaPuasa

BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Niat Qadha Puasa Ramadhan 1442 H, Lafal Bayar Utang Puasa Lengkap Tata Cara Jika Lupa Jumlahnya.

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved