Polisi Diduga Menganiaya Pemandu Karaoke, Kapolresta Denpasar: 'Datang dengan Alasan Penyelidikan'
Oknum polisi diduga menganiaya perempuan pemandu karaoke. Walhasil, korban mengalami memar di sekujur tubuhnya.
TRIBUNMATARAM.COM - Oknum polisi diduga menganiaya perempuan pemandu karaoke.
Walhasil, korban mengalami memar di sekujur tubuhnya.
Kapolresta Denpasar pun mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut.
Seorang perempuan yang berprofesi sebagai pemandu karaoke berinisial YA (24) di Kuta, Bali, mengalami sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya.
Ia diduga dianiaya oleh oknum polisi berinisial Iptu E yang bertugas di Satreskrim Polresta Denpasar, Bali, pada Selasa (25/5/2021) lalu.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, berdasarkan keterangan awal yang didapat itu ada 8 anggotanya yang datang ke tempat karaoke tersebut.
• Pria Garut Gelap Mata Rekam Aksi Aniaya Selingkuhan Istri sampai Bersimbah Darah, Korban Nangis
• Viral Pembantu di Jakarta Barat Ngamuk dan Aniaya Majikan Lansia, Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku
Saat itu, Iptu E diduga berkaraoke sambil pesta minuman keras bersama tiga orang rekannya di sebuah ruangan. Sedangkan rekan lainnya di ruangan lain.
Tak lama kemudian, Iptu E terlibat selisih paham dengan korban. Akibatnya, korban dianiaya hingga mengalami luka memar di sekujur tubuh.
Dilakukan pengusutan
Menindaklanjuti informasi itu, Jansen mengaku Iptu E dan rekannya sudah dilakukan pemeriksaan.
• Walau Berujung Damai, TNI yang Tampar Petugas SPBU Tetap Diproses, Dandim: Harus Jalani Hukuman
"Kita sudah lakukan proses dan intinya kami dalami anggota tersebut. Di sana dalam rangka tugas apa tidak," kata di Mapolresta Denpasar, Kamis (27/5/2021).
Hasil pemeriksaan sementara, saat itu Iptu E dan rekannya datang di tempat hiburan tersebut dengan alasan melakukan penyelidikan seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Kronologi Oknum Polisi Diduga Aniaya Perempuan Pemandu Karaoke, Korban Alami Memar di Sekujur Tubuh".
Meski demikian, pihaknya tidak akan percaya begitu saja keterangan tersebut dan akan dilakukan pendalaman.
"Kalau tugas kan berarti harus ada perintah surat tugas. Sementara, informasi mereka ada kegiatan untuk lidik. Masih kita dalami," jelasnya.
Selain itu, pihaknya hingga saat ini juga belum mendapat laporan resmi dari pihak korban terkait kasus dugaan penganiayaan itu.
TNI Tampar Petugas SPBU
Di tempat lain, oknum TNI menampar seorang petugas SPBU Waipare, Maumere, Sikka, NTT.
Namun, kasus tersebut akhirnya berujung damai.
Antara pelaku dan korban telah bersepakat untuk berdamai.
Keduanya telah menandatangani surat pernyataan damai, pada Selasa (25/5/2021) malam, di ruang Kantor Ramil 1603-04/Kewapante.
• Dandim Ceritakan Kronologi Kasus TNI Tampar Petugas SPBU: Ada Kesalahpahaman, Lalu Terjadi Insiden
• Kasus TNI Tampar Petugas SPBU Berujung Damai, Dandim Minta Tak Dibesar-besarkan: Sudah Selesai
Namun, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1603 Sikka Letnan Kolonel Inf M Zulnaendra Utama menuturkan, meski kasus itu sudah berujung damai, anggotanya tetap harus bertanggung jawab.
Dia menyebut, oknum anggotanya itu akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di TNI Angkatan Darat.
"Sesuai aturan yang berlaku, misalnya, pasalnya tindak pidana, di undang-undang hukum militer seperti apa, ya, dia harus menjalani hukuman itu," kata Zulnaendra kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (27/5/2021) siang.
Kasus penamparan oleh oknum TNI terhadap petugas SPBU Waipare telah menjadi sorotan warganet.
• Tak Mau Antre, Oknum TNI Tampar Petugas SPBU, Dandim: Jika Mendesak Terkait Tugas, Bisa Didahulukan
Video kejadian tersebut pun viral di media sosial seperti Facebook.
Kejadian berawal saat antrean di SPBU Waipare, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, sedang panjang, pada Selasa (26/5/2021) siang.
Melihat antrean panjang, oknum anggota Kodim 1603 Sikka langsung ke depan agar bisa lebih dahulu mengisi bensin.
Namun, petugas SPBU Waipare tidak mengizinkan oknum TNI itu mengisi bensin tanpa antre.
Hal itu rupanya membuat oknum TNI itu menampar korban seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Meski Ujungnya Damai, Oknum TNI yang Tampar Petugas SPBU Diproses Hukum".
"Di SPBU, ia melihat antrean panjang. Beliau langsung ke depan.
Biasanya memang kita sudah ada kerja sama untuk anggota TNI atau Polri, apabila mendesak terkait tugas yang akan dilaksanakan, itu bisa didahulukan.
Tetapi, ada kesalahpahaman dengan anggota SPBU, sehingga terjadinya insiden itu," kata Zulnaendra.
Dia menuturkan, anggotanya yang ada dalam video itu sedang terburu-buru karena akan melakukan tugas di Desa Habi, Kecamatan Kangae.
Sepeda motor anggotanya itu kebetulan kehabisan BBM, dan akhirnya menuju ke SPBU Waipare.
Dandim Minta Tak Dibesar-besarkan: 'Sudah Selesai'
Seorang oknum anggota TNI menampar petugas SPBU Waipare, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.
Penyebabnya, anggota TNI itu tak terima saat diminta antre mengisi bensin oleh petugas SPBU.
Dalam video yang beredar, usai mengisi bensin, oknum anggota itu mengayunkan tangan kanannya dan menampar pipi kiri petugas SPBU itu.
• Viral Video Turis Sebut Harga Pecel Lele Mahal, Pedagang Malioboro: Jangan Terus Ngomong di Sosmed
• Kaget Lihat Video Panas Adik, Kakak di Probolinggo Naik Pitam, Ambil Celurit & Bacok Pacar Sang Adik
Petugas SPBU itu sempat meminta maaf kepada oknum anggota TNI itu.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1603 Sikka, Letnan Kolonel Inf M Zulnaendra Utama, mengatakan, anggota Kodim 1603 yang ada dalam video itu sedang terburu-buru.
Sebab, anggotanya akan melakukan tugas di Desa Habi, Kecamatan Kangae.
Kebetulan, motor anggotanya kehabisan BBM dan akhirnya menuju ke pom bensin terdekat yaitu SPBU Waipare.
• Harga Pecel Lele di Malioboro Selangit, Wawali Yogya: Jika Benar, Sanksinya Tegas, Tutup Selamanya
"Di SPBU, ia melihat antrean panjang.
Beliau langsung ke depan.
Biasanya memang kita sudah ada kerja sama untuk Anggota TNI atau Polri, apabila mendesak terkait tugas yang akan dilaksanakan, itu bisa didahulukan.
Tetapi, ada kesalahpahaman dengan anggota SPBU.
Sehingga terjadinya insiden itu," kata Zulnaendra, kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (26/5/2021).
Ia menerangkan, persoalan tersebut sudah selesai dan tidak perlu dibesar-besarkan.
Antara oknum anggota TNI itu dan korban sudah sepakat berdamai.
"Masalahnya sudah selesai.
Keduanya bersepakat berdamai.
Tadi malam mereka sudah menandatangani surat pernyataan damai di ruang Kantor Ramil 1603-04/Kewapante pukul 20.00," kata Zulnaendra.
Video kejadian itu pun viral di media sosial seperti Facebook dan mendapat banyak komentar para netizen.
Sejumlah netizen mengecam dan menyayangkan ulah oknum anggota TNI tersebut seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Oknum TNI Tampar Petugas SPBU karena Menolak Antre Isi Bensin, Dandim: Bila Terkait Tugas Bisa Didahulukan".
• Matahari Tepat di Atas Kabah Pada 27 Mei 2021, Berikut Syarat, Alat, Serta Cara Cek Arah Kiblat
Dilansir dari Pos Kupang, Rabu (26/5/2021), pemukulan terhadap petugas SPBU Waipare di Desa Watumilok Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka itu terjadi pada Selasa (25/5/2021) pagi.
Sementara pria pemukulnya merupakan oknum anggota TNI yang bertugas di Sikka.
Dilaporkan, usai kejadian, rupanya petugas SPBU yang dipukuli tersebut sempat memberi tahu apa yang dia alami ke Koramil Kewapante.
Dandim 1603 Sikka, Letkol Inf.M.Zulnalendra Utama, SIP melalui Danramil Kewapante, Kapten Inf.Ida Bagus Wiryawan juga langsung melakukan penanganan atas kejadian yang videonya sampai viral itu.
Saat dimintai penjelasan atas tindakannya, oknum anggota TNI tersebut mengaku bahwa pada pagi itu dia memang mau bertugas ke desa.
Oleh sebabnya dia meminta petugas mengisi BBM di kendaraannya terlebih dahulu.
Akan tetapi respon dari petugas membuatnya bertindak kasar.
Petugas SPBU memintanya antre tapi malah terjadi salah paham hingga berujung pada tindakan pemukulan.
Danramil Bagus menegaskan, pihaknya sudah mempertemukan anggotanya yang bersangkutan dan petugas SPBU tersebut.
Oknum anggota TNI yang memukul petugas pun sudah mengaku salah dan meminta maaf.
Antara keduanya juga sudah sepakat saling memaafkan dan berdamai yang disertai dengan surat pernyataan.
"Kami sudah terima laporan korban dan selesaikan.
Korban dan pelaku sudah bertemu.
Korban dan anggota kami sudah membuat surat pernyataan.
Penyelesaian kasus ini pun sudah dilaporkan ke Dandim Sikka," tegas Danramil Bagus.
(Kompas/ Kontributor Bali, Ach. Fawaidi)
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Oknum Polisi Diduga Aniaya Pemandu Karaoke, Kapolresta Denpasar: 'Datang dengan Alasan Penyelidikan'.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/ilustrasi-penganiayaan-2.jpg)