Bantah Berkonflik, Ganjar Pranowo Kenang Pertemuannya dengan Puan Maharani : Kami Sempat Bercanda

Ia malah bingung dengan tudingan miring di media yang menyebutnya sedang bermasalah dengan anak orang nomor satu di PDIP itu.

Kolase Tribunnews
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, siapakah yang lebih pantas diusung PDIP menjadi capres 2024? 

TRIBUNMATARAM.COM - Di tengah isu konflik dengan Puan Maharani, Ganjar Pranowo membantah tegas.

Ia malah bingung dengan tudingan miring di media yang menyebutnya sedang bermasalah dengan anak orang nomor satu di PDIP itu.

Ganjar menegaskan hubungannya dengan Puan sampai saat ini baik-baik saja. 

Sementara Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut, kekisruhan yang terjadi antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani adalah dinamika politik biasa.

Ganjar mengakui apa yang ramai diperbincangkan di media sosial akhir-akhir ini membuatnya tak nyaman.

"Jadi begini teman-teman, saya mengikuti apa yang ada di medsos. Sungguh-sungguh itu tidak enak. Sungguh-sungguh saya tidak enak. Saya selalu hormat sama mbak Puan, sangat-sangat hormat," kata Ganjar ditemui usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat (28/5).

Menurut Ganjar, Puan adalah orang yang sangat berjasa pada dirinya.

Baca juga: Tanggapi Isu Dirinya Dikucilkan PDIP, Ganjar Pranowo Pilih Fokus Kerja : Itu Urusan Ketua Umum

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo VS Puan Maharani Diusung PDIP di Pilpres 2024, Siapa Berpeluang Besar?

Ia pun mengatakan masih ingat betul ketika maju sebagai calon Gubernur Jateng pada 2013 lalu, elektabilitasnya sangat rendah.

"Mbak Puan adalah komandan tempurnya. Sehingga saya menang. Itu tidak pernah saya lupa," tegasnya.

Termasuk dirinya membenarkan bahwa modal saat maju sebagai calon Gubernur Jateng saat itu juga sangat kecil.

Dengan bantuan Puan Maharani sebagai komandan tempur dan seluruh kader, Ganjar bisa memenangkan kontestasi hingga bisa menjabat dua periode.

"Saya tidak punya modal saat itu, itu tidak pernah saya lupa. Mbak Puan dan partai (PDI Perjuangan) saat itu bergerak, sehingga saya menang. Maka saya sangat hormat dengan mbak Puan," ucapnya.

Apa yang ramai di media sosial, lanjut Ganjar, tidak seperti yang sebenarnya. Sampai saat ini, Ganjar mengatakan tidak pernah berkonflik dengan Puan Maharani.

"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau. Baik-baik saja. Bahkan saat saya sowan ibu (Megawati Soekarnoputri) untuk halal bihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda. Jadi kalau di medsos seperti itu, saya sungguh-sungguh kaget. Saya ini orang Jawa dan kader yang selalu diajari mendhem jero, mikul duwur. Itu aja," tuturnya.

Sebelumnya, kabar meruncingnya hubungan Ganjar-Puan beredar lantaran Gubernur Jawa Tengah itu sengaja tidak diundang dalam acara PDIP di Kota Semarang, hari Sabtu pekan lalu.

Saat itu Puan Maharani hadir memberikan pengarahan kepada para kader termasuk kepala daerah di Jawa Tengah asal PDIP, kecuali Ganjar Pranowo.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam diskusi daring bertajuk 'Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024', yang digelar Para Syndicate kemarin menjelaskan dinamika politik biasa yang terjadi terkait Ganjar dan Puan Maharani."Apa yang menjadi sorotan media akhir-akhir ini misalnya terjadi di Jawa Tengah, bagi PDIP itu dinamika politik biasa," kata Hasto, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Ganjar Akui Puan Sangat Berjasa dengan Posisinya Sekarang ini: Saya Tidak Pernah Lupa

Ia  lantas, Hasto mengulas pencalonan beberapa tokoh yang diusung oleh PDIP.Mulai dari pencapresan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 hingga kekinian soal diusungnya Eri Cahyadi di Pilwalkot Surabaya.

"Semua menunjukkan adanya dialektika di internal PDIP, tetapi kami punya kultur, kami punya mekanisme kepemimpinan mengarahkan dialektika tersebut bagi kesiapsiagaan partai menyongsong pemilu," ujar Hasto.

"Konsolidasi kepartaian wajib dilakukan saat bersamaan kami punya tugas dan tanggung jawab dalam menjaga kohesivitas pemerintahan Presiden Jokowi-Maruf agar secepatnya menghadapi pandemi Covid-19," pungkasnya.

Pilih Fokus Kerja

Setelah tak diundang dalam acara PDIP di Semarang, Jawa Tengah, isu Ganjar Pranowo 'dikucilkan' partai pun menguat.

Menanggapi itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo pun buka suara terkait polemik internal PDI Perjuangan (PDIP).

Isu polemik internal PDIP tersebut bermula saat Ganjar tak diundang di acara pengarahan Puan Maharani di Semarang, Sabtu (22/5/2021) lalu.

Ganjar Pranowo disebut disindir oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.

Dalam acara tersebut, Puan Maharani menyinggung Ganjar Pranowo yang gencar membuat unggahan di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Ganjar tak mau banyak memberi komentar.

Ia mengaku lebih memilih untuk fokus kerja pada tugasnya sebagai Gubernur Jateng.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo VS Puan Maharani Diusung PDIP di Pilpres 2024, Siapa Berpeluang Besar?

Baca juga: PDIP Disebut Kucilkan Ganjar Pranowo, Pakar: Seolah Pintu untuk si Gubernur Jateng Ditutup Rapat

"Kalau terkait dengan itu tugas saya hanya satu, bekerja saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (27/5/2021).

"Saya harus melaksanakan tugas saya dengan baik," sambungnya.

Ganjar Pranowo dengan latar belakang foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ganjar Pranowo dengan latar belakang foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Instagram/Ganjar Pranowo)

Ganjar Pranowo lalu menambahkan, polemik tersebut menjadi urusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Untuk urusan seperti itu, itu urusan ketua umum," katanya.

Mengenai undangan dari DPD PDIP Jawa Tengah untuk membahas hal tersebut, Ganjar mengaku belum ada ajakan.

Dirinya mengaku saat ini akan fokus pada penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.

"Enggak, belum-belum. Saya konsentrasi mengurus Covid-19," ungkapnya.

Sindiran Puan Maharani

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Puan Maharani sempat melontarkan sindiran soal filosofi pemimpin menurutnya.

Menurut Puan, pemimpin seharusnya berada di lapangan, bukan malah di media sosial.

Puan juga menekankan, pemimpin harus berada di lapangan agar orang-orang yang mendukungnya bisa melihat.

"Pemimpin itu menurut saya, ke depan ini adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan ada di sosmed."

"Pemimpin yang memang dilihat sama temen-temennya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan," kata Puan dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (24/5/2021).

Menurut Puan, dalam berjuang, jangan hanya berhenti di media sosial saja, tapi juga harus secara nyata di lapangan.

"Sosmed memang diperlukan, namun dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja. Sosmed diperlukan, media perlu, tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan," tegas Puan.

Masih belum diketahui untuk siapa sebenarnya sindiran yang dilontarkan Puan ini.

Namun, banyak yang menyebutkan jika sindiran ini disinyalir sebagai bentuk sindiran kepada Ganjar Pranowo.

Terlebih pada acara pengarahan kader PDIP tersebut, Ganjar tidak ikut diundang.

Sementara itu, Bambang Wuryanto, membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali Ganjar Pranowo.

Ia pun mengungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa pintar)," ujarnya, Minggu (23/5/2021), dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Jawaban Ganjar Pranowo Terkait Polemik di PDIP, Sebut Lebih Pilih Fokus Kerja: Itu Urusan Ketua Umum

Menurutnya, DPD PDI Perjuangan Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar Pranowo perihal langkah pencapresan di 2024.

Ia menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Karena perbedaan pendapat itu, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut.

Padahal, semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Faryyanida Putwiliani) (TribunJateng.com/Mamdukh Adi Priyanto) (tribun network/umam)

#PuanMaharani #GanjarPranowo

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved