Komnas PA Sebut SMA SPI Lecehkan Hingga 25 Siswa, Kepsek: 'Kaget dengan Pemberitaan yang Tak Sesuai'
Deretan fakta terkait kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Sekolah SPI.
TRIBUNMATARAM.COM - Berikut deretan fakta terkait kasus pelecehan yang menyeret nama Sekolah SPI di Kota Batu, Malang.
Komnas PA menyebut bahwa korban mencapai 25 orang siswa.
Sementara Kepala Sekolah membantah adanya pemberitaan tersebut.
Kabar dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pemilik sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, Malang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.
Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait pada Sabtu (29/5/2021) lalu.
Kala itu, Arist melaporkan pemilik sekolah berinisial JE ke Polda Jawa Timur (Jatim) lantaran diduga melakukan tindakan pidana kejahatan seksual kepada lebih dari 25 orang siswa.
• Gegara Memory Card Dicuri Korbannya, Aksi Marbot Masjid Lecehkan 13 Anak Laki-laki Terbongkar
• Ada Janin Meninggal dalam Rahimnya, Remaja 16 Tahun di Sulsel Ini Sebut Ayah & Pamannya Pelaku Cabul

Mirisnya, tindakan tersebut diduga dilakukan berulang kali selama siswa tersebut bersekolah hingga lulus.
Terbaru, Polda Jatim telah membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti dugaan tindakan pelecehan seksual ini.
• Lurah di Tanjungpinang Tega Cabuli 2 Bocah Hingga Belasan Kali, Polisi: Usia Korban 11 & 13 Tahun
Polda Jatim juga akan menyiapkan penanganan psikologi kepada para korban yang mengalami trauma.
Dugaan pelecehan seksual ini juga mendapat sorotan langsung dari Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
Ia mengaku akan bertemu dengan pihak sekolah hingga korban untuk mengetahui duduk perkaranya secara pasti.
Di sisi lain, kuasa hukum sekolah SPI, Recky Bernadus Surupandy membantah adanya tindakan pelecehan yang dilakukan kliennya, JE.
Kendati demikian, pihaknya akan patuh mengikuti seluruh proses hukum yang ada untuk bersama-sama mengungkap kebenarannya.
Mengutip dari Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Dugaan Pelecehan di Sekolah SPI, Korban Capai 25 Siswa hingga Bantahan Pemilik Sekolah berikut deretan faktanya:
1. Arist Merdeka Sirait Sebut Korban Alami Kekerasan Berkedok Memberi Pendidikan Gratis