Setelah Puan Singgung Soal Pemimpin di Medsos, Pidato Megawati Viral, Ungkit Kesetiaan Kader Partai

Isi pidato Megawati Soekarnoputri yang jadi sorotan, singgung soal kesetiaan kader partai.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews.com
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan 

TRIBUNMATARAM.COM - Pidato Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, pidato Puan Maharani juga turut menghebohkan publik.

Berikut ulasan selengkapnya.

Dalam pidatonya saat acara peresmian sejumlah kantor DPD dan DPC PDI-P pada Minggu (30/5/2021), Megawati mempersilakan kadernya keluar apabila tak mau menjadi petugas partai.

"Lebih baik, kalau saya boleh bilang, kalau enggak mau jadi petugas partai, saya enggak ngomong lagi anggota partai, petugas partai, artinya yang diberi tugas oleh partai, out," ujarnya.

Selain itu Megawati juga mengatakan, kader PDI-P layaknya bala tentara partai.

Dirinya pun mengingatkan agar kader partai tidak melempem.

Sentilan Megawati Bukan untuk Ganjar, Gubernur Jateng Digadang-gadang Jadi Kader PDIP Terbaik

Megawati Dengungkan Alarm Peringatan pada Kader PDIP : Nggak Mau Diberi Tugas, Out Saja!

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) Megawati Soekarnoputri peluncuran buku ?Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam? yang diunggah di akun Youtube PDI-P, Rabu (24/3/2021).
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) Megawati Soekarnoputri peluncuran buku ?Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam? yang diunggah di akun Youtube PDI-P, Rabu (24/3/2021). (DOK. Humas Pemkot Semarang)

"Tahu enggak, bala tentara saya ya kalian.

Kaliannya melempem, melempemlah saya.

Jangan lupa, lho.

Kalau kalian enggak mau bergerak, mau bagaimana besar partai kita. Jangan lupa, lho," ujarnya.

Isu Reshuffle Mencuat Lagi di Pertemuan Jokowi & Megawati, Kemendikbud & Kemenristek Bakal Lebur?

Tanggapan Ganjar

Sikap tegas Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri soal kesetiaan kader partai mendapat dukungan dari Ganjar Pranowo.

Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, kader partai seharusnya taat dan patuh kepada kebijakan partai.

"Petugas partai harus nurut. Saya setuju," katanya saat ditemui di di Gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang, Senin (31/5/2021).

Ganjar menambahkan, perintah partai sifatnya tegak lurus. Salah satu konsekuensinya jika tidak patuh adalah keluar dari partai.

"Ya (kader) harus nurut, tegak lurus," tambahnya seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tanggapi Pidato Megawati, Ganjar: Petugas Partai Harus Nurut, Saya Setuju".

Puan Maharani Singgung Pimpinan Hanya di Socmed

Saat hadir dalam pameran foto di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani sempat menyinggung soal calon ideal dalam Pemilu 2024 dan media sosial.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di socmed,” tegasnya saat pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

 Tanggapi Isu Dirinya Dikucilkan PDIP, Ganjar Pranowo Pilih Fokus Kerja : Itu Urusan Ketua Umum

Puan yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mengatakan media sosial memang diperlukan, tapi perjuangan tidak hanya berhenti di sana saja.

“Harus nyata kerja di lapangan,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tanggapi Puan, Gibran Sebut Kerja di Lapangan dan Medsos Harus Seimbang".

Gibran: 'Lapangan dan Medsos Sama-sama Penting'

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan kerja dengan turun langsung di lapangan dan melalui media media (medsos) harus seimbang.

Hal tersebut disampaikan Gibran menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani terkait media sosial diperlukan, tapi harus nyata kerja di lapangan.

"Di lapangan penting, sosmed ya penting. Dua-duanya harus seimbang," kata Gibran kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021).

 Elektabilitas Ganjar Pranowo VS Puan Maharani Diusung PDIP di Pilpres 2024, Siapa Berpeluang Besar?

 Heboh Kaesang Pangarep Disebut Ghosting Felicia Tissue, Gibran Rakabuming Raka: Ojo Takon Aku

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/5/2021). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Putra sulung Presiden Jokowi juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat menggunakan media sosial secara bijaksana.

Bukan malah sebaliknya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Seperti dipakai menanggapi haters.

"Dan namanya socmed (social media/media sosial) jangan dipakai untuk hal-hal yang tidak produktif. Nanggapi haters itu kan tidak produktif," terang Gibran.

Gibran menegaskan dirinya menggunakan media sosial untuk pelayanan publik. Misalnya menanggapi keluhan dan masukan masyarakat.

 Heboh Ganjar Pranowo Tak Diundang PDI-P, Puan Maharani Singgung Sosok Pemimpin Cuma di Sosmed

"Kalau yang tidak jelas ya tidak usah ditanggapi. Makanya sosmed itu penting untuk kegiatan yang produktif," terang dia.

Ganjar Pranowo Pilih Fokus Kerja

Setelah tak diundang dalam acara PDIP di Semarang, Jawa Tengah, isu Ganjar Pranowo 'dikucilkan' partai pun menguat.

Menanggapi itu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo pun buka suara terkait polemik internal PDI Perjuangan (PDIP).

Isu polemik internal PDIP tersebut bermula saat Ganjar tak diundang di acara pengarahan Puan Maharani di Semarang, Sabtu (22/5/2021) lalu.

Ganjar Pranowo disebut disindir oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.

Dalam acara tersebut, Puan Maharani menyinggung Ganjar Pranowo yang gencar membuat unggahan di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Ganjar tak mau banyak memberi komentar.

Ia mengaku lebih memilih untuk fokus kerja pada tugasnya sebagai Gubernur Jateng.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo VS Puan Maharani Diusung PDIP di Pilpres 2024, Siapa Berpeluang Besar?

Baca juga: PDIP Disebut Kucilkan Ganjar Pranowo, Pakar: Seolah Pintu untuk si Gubernur Jateng Ditutup Rapat

"Kalau terkait dengan itu tugas saya hanya satu, bekerja saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (27/5/2021).

"Saya harus melaksanakan tugas saya dengan baik," sambungnya.

Ganjar Pranowo dengan latar belakang foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ganjar Pranowo dengan latar belakang foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Instagram/Ganjar Pranowo)

Ganjar Pranowo lalu menambahkan, polemik tersebut menjadi urusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Untuk urusan seperti itu, itu urusan ketua umum," katanya.

Mengenai undangan dari DPD PDIP Jawa Tengah untuk membahas hal tersebut, Ganjar mengaku belum ada ajakan.

Dirinya mengaku saat ini akan fokus pada penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.

"Enggak, belum-belum. Saya konsentrasi mengurus Covid-19," ungkapnya.

Sindiran Puan Maharani

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Puan Maharani sempat melontarkan sindiran soal filosofi pemimpin menurutnya.

Menurut Puan, pemimpin seharusnya berada di lapangan, bukan malah di media sosial.

Puan juga menekankan, pemimpin harus berada di lapangan agar orang-orang yang mendukungnya bisa melihat.

"Pemimpin itu menurut saya, ke depan ini adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan ada di sosmed."

"Pemimpin yang memang dilihat sama temen-temennya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan," kata Puan dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (24/5/2021).

Menurut Puan, dalam berjuang, jangan hanya berhenti di media sosial saja, tapi juga harus secara nyata di lapangan.

"Sosmed memang diperlukan, namun dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja. Sosmed diperlukan, media perlu, tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan," tegas Puan.

Masih belum diketahui untuk siapa sebenarnya sindiran yang dilontarkan Puan ini.

Namun, banyak yang menyebutkan jika sindiran ini disinyalir sebagai bentuk sindiran kepada Ganjar Pranowo.

Terlebih pada acara pengarahan kader PDIP tersebut, Ganjar tidak ikut diundang.

Sementara itu, Bambang Wuryanto, membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali Ganjar Pranowo.

Ia pun mengungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa pintar)," ujarnya, Minggu (23/5/2021), dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Jawaban Ganjar Pranowo Terkait Polemik di PDIP, Sebut Lebih Pilih Fokus Kerja: Itu Urusan Ketua Umum

Menurutnya, DPD PDI Perjuangan Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar Pranowo perihal langkah pencapresan di 2024.

Ia menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Karena perbedaan pendapat itu, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut.

Padahal, semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Faryyanida Putwiliani) (TribunJateng.com/Mamdukh Adi Priyanto) (Kompas/ Kontributor Solo, Labib Zamani) (Kompas/ Kontributor Semarang, Riska Farasonalia, Achmad Nasrudin Yahya)

#PuanMaharani  #Megawati

BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Seusai Puan Singgung Soal Pemimpin di Medsos, Pidato Megawati Viral, Ungkit Kesetiaan Kader Partai.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved