Pesan Tak Dibalas, Pria di Tasikmalaya Sebar Video Asusila Pacar yang Masih SMP, FB Korban Dibajak
Pria di Tasikmalaya nekat sebarkan foto asusila pacarnya yang masih duduk di bangku SMP.
Anggota Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Perlindungan Anak, Bella Savira Fitriana mengatakan, kondisi psikis korban saat ini sejatinya sudah mulai stabil, bahkan mulai bisa bercanda dengan keluarganya, serta mulai ikut pembelajaran sekolah secara daring.
Namun demikian, pihaknya tetap ingin memastikan agar korban mendapatkan dukungan baik oleh keluarga maupun lingkungannya, untuk menjaga kestabilan psikis korban.
"Sekarang kami masih melakukan home visit, kami akan melihat bagaimana situasi di rumah dan lingkungannya. Sampai saat ini korban juga takut ketemu orang yang tidak dikenal apalagi laki-laki," kata dia.
"Dia juga masih takut berkomunikasi dengan teman-temannya, karena temannya selalu menanyakan tentang kejadian yang menimpa korban," ucapnya.
Bella pun mengakui, selama melakukan pendampingan, pihaknya juga menemukan masalah baru.
Di mana, ibu korban, kini juga merasa shock atas kejadian yang menimpa anak kandungnya itu.
"Ibu korban sampai saat ini masih menangis, dia juga shock dengan kejadian yang menimpa anaknya. Ini jadi PR kami juga untuk memberikan konseling," terangnya.
Sampai kapan psikis korban bisa betul-betul pulih?
Bella menyebut, berdasarkan hasil hitung-hitungan pihaknya, tingkat trauma korban berada di skor 65-70.
Artinya pemulihan bisa cepat dilakukan, dengan catatan lingkungan di sekitar rumahnya, maupun teman-teman di sekolahnya ikut mendukung korban melupakan kejadian tersebut.
"Lingkungan harus punya pikiran positif kepada korban. Kalau lingkungan punya pikiran negative itu akan membuat korban jadi down lagi. Lingkungan harus berpikiran positif, jangan ungkit kejadian yang menimpa korban kemarin," kata dia.
"Kalau diungkit, emosi korban pasti bergejolak lagi karena dia ingat dengan kejadian pahit yang dialami. Jangan sampai korban merasa sudah tidak punya harga diri, takutnya nanti jadi lebih depresi,” jelas Bella.
• Ngaku Orang Pintar Titisan Keturunan Majapahit, Modus Pria di Kebumen Cabuli 4 Gadis di Bawah Umur
Bella juga tidak menampik, saat ini banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa korban bisa menghilang selama dua hari, bahkan sempat menginap di rumah salah satu pelaku.
Di hari pertama, kata Bella, korban memang kehabisan bensin dan tidak bawa uang.
Kondisi itu yang membuat korban bingung.
Hingga akhirnya menghubungi pacarnya.
Namun oleh sang pacar korban justru diajak ke rumah temannya yang korban sendiri tidak kenal.
Sehingga korban akhirnya disetubuhi oleh beberapa pelaku seperti dikutip dari dengan judul Modus Pemerkosaan di Lodtunduh Ubud, Pelaku Ancam Sebarkan Foto Korban.
"Usai kejadian itu korban mau pulang, tapi para pelaku menakut-nakuti korban katanya pulang malam pasti dimarahi oleh ibunya. Sehingga korban akhirnya mau menginap di rumah pelaku itu," ujarnya.
"Ini masih kami selidiki lagi, kenapa korban bisa takut sama ibunya sendiri, ketimbang dengan laki-laki yang tidak dia kenal. Ini masih kami analisa, apa mungkin ibunya sosok menakutkan bagi korban sehingga dia mau menginap di rumah pelaku," kata Bella.
(Kompas/ Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha)
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul WA Tak Dibalas, Pria di Tasikmalaya Sebar Video Syur Pacar yang Masih SMP, FB Korban Sampai Dibajak.