Garang Saat Siksa & Botaki Rambut Istri, Pria di Sumsel Sembunyi di Hutan Ketika Korban Lapor Polisi
Pria di Banyuasin lari ketakutan dan sembunyi di hutan saat dilaporkan istrinya ke polisi atas kasus KDRT.
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pria di Banyuasin ditangkap pihak berwajib karena kasus KDRT.
Ia diduga menyiksa hingga membotaki rambut istrinya sendiri.
Ketika dilaporkan korban, pria tersebut sembunyi di hutan.
Tersangka Sahrudin, tersangka kasus KDRT di Banyuasin, bersembunyi di dalam hutan.
Tersangka memutuskan bersembunyi di dalam hutan, saat mengetahui istri sirinya melaporkan penganiyaan dan juga percobaan pembunuhan.
Namun, persembunyian tersangka di dalam hutan diketahui polisi dari penyelidikan yang dilakukan.
• Istri di Banyuasin Alami KDRT Sadis, Disundut Rokok Hingga Rambut Dibotaki, Korban: Katanya Cemburu
• Lama Bungkam, Alfath Fathier Akui Lakukan KDRT ke Ratu Rizky Nabila: Cuma kan Itu Ada Sumbunya

Warga dan perangkat desa yang mengetahui kedatangan polisi, langsung memberikan informasi bila tersangka bersembunyi di dalam hutan.
"Kami coba memancing tersangka untuk keluar dari hutan. Karena, tersangka ini tidak mau keluar dari hutan. Sehingga, kami pancing dia untuk keluar hutan," ujar Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP M Ikang Adi Putra, Minggu (6/6/2021).
Pengejaran tersangka dilakukan agar bisa memancingnya keluar. Usaha tersebut, akhirnya membuahkan hasil dan tersangka keluar dari persembunyiannya.
Saat itulah, melihat tersangka keluar dari persembunyian. Polisi yang tidak mau kehilangan buruan langsung berupaya menangkap tersangka.
• Alvin Faiz Digugat Cerai Larissa Chou, Sang Adik Bantah karena Poligami & KDRT: Tak Ada Keganjilan
"Saat akan ditangkap, ternyata tersangka ini mengeluarkan pisau. Karena mencoba melawan tersangka terpaksa kami lakukan tindakan tegas terhadap tersangka," jelas Ikang.
Sementara itu, Sahrudin (44) tak terima disebut dirinya menyiksa istri sirinya seperti seseorang yang mau membunuh.
Sahrudin merupakan tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga di Banyuasin yang dilaporkan istri sirinya beberapa waktu lalu ke Polres Banyuasin.
Sahrudin ditangkap pada Minggu (6/6/2021) di tempat persembunyiannya dan ditembak polisi lantaran mencoba melarikan diri.
Diakuinya, semua ucapan istri sirinya ke anggota polisi tidaklah benar seperti dikutip dari Sripoku.com dengan judul Detik-detik Penangkapan Pelaku KDRT di Banyuasin, Terungkap dari Nyanyian Warga dan Perangkat Desa.
Dirinya menyebut, tidak pernah menyiksa korban hingga babak belur. Terlebih, sampai memasukan cobek ke dalam alat vital sang istri siri.
"Boleh tembak mati saya kalau sampai seperti itu. Cobek itu, cuma saya gosokan saja ke alat vital istri saya," ujarnya sambil menahan sakit di kedua kakinya karena mendapat hadiah timah panas polisi, Minggu (6/6/2021).
Lanjutnya, ia memukul istrinya tidak begitu parah. Ia juga membantah bila, akan membunuh istrinya.
Namun, kenyataannya sang istri mengungkapkan lain saat melapor ke polisi.
"Benar pak, saya tidak masukan cobek ke alat vital istri saya," pungkasnya.
Sebelumnya, perlakuan tidak pantas harus diterima Reni.
Warga Banyuasin ini menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suami sirinya inisial SS (44).
Penganiayaan yang dilakukan suami siri Reni, hanya karena cemburu buta yang tak beralasan.
• Lama Bungkam, Alfath Fathier Akui Lakukan KDRT ke Ratu Rizky Nabila: Cuma kan Itu Ada Sumbunya
• Alvin Faiz Digugat Cerai Larissa Chou, Sang Adik Bantah karena Poligami & KDRT: Tak Ada Keganjilan

Selain mengalami kekerasan, korban Reni juga mengalami hal yang sangat tidak mengenakan sebagai seorang perempuan.
KDRT yang dialami Reni, sudah sangat sering terjadi, tetapi kali ini yang terbilang sangat sadis menurutnya.
"Kata dia cemburu. Tetapi, cemburu sama siapa aku tidak tahu," ujar Reni dihadapan penyidik, Jumat (4/6/2021).
Korban Reni, sudah menjalani pernikahan secara siri dengan SS selama 6 tahun.
• Rumah Tangganya dengan Nathalie Holscher Dikabarkan Retak, Sule: Yang Penting Tidak Selingkuh & KDRT
Sampai-sampai, ia mau dibawa pindah dari Mesuji Lampung ke Banyuasin.
Awal menikah, SS tidak pernah bertindak kasar kepadanya.
Akan tetapi, akhir-akhir ini perlakukan SS kepadanya mulai sangat kasar.
Tanpa sebab yang jelas, ia sering dianiaya sang suami siri.
Puncaknya tadi malam, ia harus menerima perlakuan yang sangat tidak mengenakan.
Selain dianiaya, sang suami siri memasukan benda asing ke organ pentingnya seperti dikutip dari di TribunSumsel.com dengan judul 6 Tahun Jalani Nikah Siri, Warga Banyuasin Tak Tahan Dianiaya Suami, Kini Lapor Polisi.
"Saya disundut rokok, rambut saya dibotaki, sampai saya dikencingi," ujar Reni sambil meneteskan air mata dihadapan penyidik.
Merasa terhina dan tidak tahan lagi dengan perlakuan suami sirinya, akhirnya Reni memutuskan untuk melaporkan SS ke polisi.
"Sakit hati saya rasanya pak. Diperlakukan seperti itu," pungkasnya.
Ratu Rizky Nabila Alami KDRT
Kasus KDRT juga dialami oleh artis tanah air, Ratu Rizky Nabila.
Meski telah mengalami serangkaian siksaan dan hinaan dari mantan suaminya, Alfath Fathier, Ratu Rizky Nabila tak ingin memenjarakannya.
Cinta hingga tak ingin menjadikan bapak anaknya itu narapidana menjadi alasan.
Ratu Rizky Nabila pun memilih untuk tak lagi mengusik kebahagiaan Alfath dengan istri barunya.
Selebritas Ratu Rizky Nabila menceritakan pengalaman rumah tangganya dengan pesepak bola Alfath Fathier, yang sudah berakhir dengan perceraian pada 6 Mei 2021 lalu.
Ratu Rizky Nabila menyampaikan bahwa dirinya kenal dengan Alfath Fathier di awal bulan Februari 2020.
Tiga hari kenal, mereka memutuskan untuk menikah siri, yang tak lama kemudian mereka meresmikan pernikahan mereka dan tercatat di negara.
Baca juga: Curhat Ratu Rizky Nabila: Dianiaya Alfath Sehari Usai Nikah, Pernah Diseret dan Dicekik Saat Hamil
Baca juga: Alfath Fathier Siksa Ratu Rizky Nabila saat Hamil, Dijambak & Dicekik, Lapor Mertua Malah Ditekan
"Tiga hari kenal aku mau nikah sama dia. Karena apa? karena yang membuat aku yakin, aku cinta sama dia," kata Ratu Rizky Nabila kepada Warta Kota, ketika ditemui belum lama ini.
Tapi sayangnya, bukan keindahan pernikahan yang didapatkan Ratu. Melainkan siksaan dan hinaan yang ia dapatkan semenjak menjadi istri Alfath.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sampai dugaan penganiayaan diterima Ratu yang diduga sampai babak belur. Ia berusaha meminta pertolongan keluarga tapi tidak ada respon yang baik.

Lantas, mengapa janda anak satu itu tidak mau melaporkan pesepak bola itu ke polisi? Ratu menegaskan bahwa Alfath adalah ayah dari anaknya.
"Saya bukan gak berani, tapi saya punya nurani. Dia ayahnya anakku," ucapnya seraya menangis.
Ratu menyadari pengalaman pernikahannya adalah aib yang harus ia terima, rasakan, dan ditanggung berdua dengan Alfath, meski hatinya harus terluka.
"Bagaimana pun juga, saya pernah diijab qobul sama dia. Saya pernah punya cerita makan gado gado berdua, momen lebaran, ya banyak pertimbangan saya," jelasnya.
Ratu menegaskan dirinya tidak mau egois ketika mengambil keputusan untuk memenjarakan Alfath atau tidak.
Ia tak mau anaknya tahu bapaknya mantan narapidana, karena ia yakin sanggup memenjarakan Alfath.
"Saya punya bukti kuat, saya cuma takut anak saya nanyain kok papahnya dipenjarain. Ya semua demi Nio. Kasihan dia masih kecil dizolimi. Kasihan, masih kecil baru lahir diminta tes DNA," ungkapnya seraya menangis.
Mengenai sumbu dari terjadinya KDRT, Ratu mengakui semua bermula karena kondisi pandemi covid-19, yang membuat keuangan Alfath tidak stabil.
"Kayaknya covid deh jadi kaget. Dia punya istri mungkin mau bahagiakan saya cuma ya dampak dari covid lah jadi terhalang," katanya, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Ratu Rizky Nabila Mengaku Alami KDRT, Tapi Ogah Penjarakan Alfath Fathier, Cinta Jadi Alasan
Namun, karena pernikahannya sudah berakhir, Ratu Rizky Nabila tak mau lagi membongkar aib Alfath Fathier yang saat ini sudah menikah lagi tak lama setelah mereka bercerai.
"Gini aja deh, dia sudah menikah lagi ada kehidupan baru. Saya menghargai istri dia sebagai ibu tirinya Nio. Biarpun tidak diakui," ujarnya.
"Saya berharap tolong kasih sayangnya, perhatiannya, dan penyelesaiannya dipermudah jangan dipersulit," pungkasnya.
(TribunSumsel/ M. Ardiansyah)
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Garang Ketika Siksa & Botaki Rambut Istri, Pria di Sumsel Sembunyi di Hutan Saat Korban Lapor Polisi.