Momen Kedekatan Megawati & Prabowo Disorot, Julukan 'Sahabat' hingga Dugaan Koalisi Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Gerindra dan PDIP itu baru-baru ini terlibat pertemuan dalam momen peresmian Patung Bung Karno di Kemenhan, Jakarta.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. 

TRIBUNMATARAM.COM - Di tengah kemunculan beberapa nama yang disebut-sebut bakal diusung dalam Pilpres 2021, kedekatan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri belakangan kembali disorot.

Ketua Umum Partai Gerindra dan PDIP itu baru-baru ini terlibat pertemuan dalam momen peresmian Patung Bung Karno di Kemenhan, Jakarta.

Dalam momen itu, Megawati menyebut Prabowo dengan sebutan 'sahabat'.

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam acara peresmian Patung Bung Karno, di Kemenhan, Jakarta.

Dalam acara itu, Megawati pun menyampaikan bahwa Prabowo merupakan sahabatnya.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Polirical and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyebut, hal itu sebagai momen yang baik diambil Gerindra untuk mematangkan atau mematenkan koalisi dua partai penguasa parlemen.

Baca juga: Setelah Puan Singgung Soal Pemimpin di Medsos, Pidato Megawati Viral, Ungkit Kesetiaan Kader Partai

Baca juga: Sentilan Megawati Bukan untuk Ganjar, Gubernur Jateng Digadang-gadang Jadi Kader PDIP Terbaik

"PDIP-Gerindra dua sejoli yang bisa kawin politik tinggal menunggu right time atau waktu yang tepat," kata Jerry saat dihubungi Tribunnews, Senin (7/6/2021).

Selain itu, Jerry juga menyebut, bahwa peresmian Patung Bung Karno merupakan bagian dari lobi dan pendekatan ke Megawati yang dilakukan Prabowo.

"Saya yakin ini bagian politik persuasif tentu akan mendapat kredit poin terhadap Prabowo," ucap Jerry.

"Mega menyebut kata 'Sahabat' untuk Prabowo secara narasi ini sudah ada isyarat koalisi," tambahnya.

Lebih jauh, Jerry mengatakan jika Megawati melihat potensi besar jika Puan bertandem dengan Prabowo. Apalagi Puan akan mewakili gender yang ada 30 persen.

"Saya nilai perjanjian batu tulis jilid II akan tercapai yang sempat mangkrak," jelasnya, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Megawati Sebut 'Sahabat' ke Prabowo, Isyarat Koalisi 2024?

Sebelumnya, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri berterimakasih kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto karena diberi kehormatan meresmikan Patung Bung Karno Naik Kuda, di Gedung Kementerian Pertahanan hari ini.

Dalam moment tersebut, Megawati menyebut Prabowo sebagai sahabatnya.

"Atas nama pribadi dan keluarga Bung Karno, saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan secara khusus kepada Bapak Prabowo, Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan sekaligus sahabat saya, atas peresmian patung Bung Karno ini," kata Megawati saat peresmian patung Bung Karno di Kemenhan, Jakarta, Minggu (6/6/2021).

Gerindra Usung Prabowo, Tapi Belum Disetujui

Untuk kali ketiga, Partai Gerindra lagi-lagi bakal mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.

Namun, hingga kabar pencalonan ini mencuat, Prabowo belum memberikan persetujuannya.

Nama Prabowo dalam bursa Capres memang sudah bukan hal baru.

Pada pemilihan Capres 2019 lalu, Prabowo yang kala itu bersanding dengan Sandiaga Uno kalah melawan Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Partai Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman.

Pihaknya sepakat untuk kembali mengusung Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai capres.

Baca juga: Ganjar Purnomo atau Puan, Siapa yang Lebih Pantas Diusung PDIP di Capres 2024? Berikut Kata Pengamat

Baca juga: Ketika Hubungan Anies Baswedan & Prabowo Subianto Diisukan Renggang, Wagub DKI Bicara Faktanya

"Kami bertekad untuk mencalonkan kembali Pak Prabowo sebagai calon presiden pada tahun 2024," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (1/6/2021).

Namun, ternyata Prabowo Subianto belum memberi persetujuan.

Sehingga, Partai Gerindra berencana untuk menanyakan kesediaan Prabowo Subianto.

"Adapun kesanggupan, kesediaan dari Pak Prabowo akan kami tanyakan kepada beliau sepanjang waktu ini sampai tahun 2024," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman (Kompas TV)

Ia kemudian menyinggung soal kesediaan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

"Kalau mengacu pada 2019, Pak Prabowo pada akhirnya setelah rekan-rekan menyampaikan keinginan tersebut, pada akhirnya mau menerima setelah menilai situasi dan kondisi politik terakhir," ungkap dia.

Habiburokhman mengatakan, Partai Gerindra belum menentukan calon wakil presiden.

Pihak partai kini fokus untuk mengantarkan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.

"Soal siapa calon wakil presidennya, kami belum membahas," ujarnya.

"Saat ini kami lebih konsentrasi memastikan Partai Gerindra ini berpolitik mampu mengantarkan Pak Prabowo sebagai capres yang kompetitif pada 2024 dan akhirnya terpilih."

"Jadi kami melakukan pembangunan partai, perapian organisasi dari tingkat paling bawah sampai dengan tingkat paling atas," beber Habiburokhman.

#Megawati

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved