Emosi Anaknya Disuruh Pulang & Tak Boleh Ikut Ujian, Pria di NTT Nekat Tikam Kepsek SD Hingga Tewas

Seorang pria di NTT menikam seorang kepala sekolah SD saat siswa lainnya sedang melaksanakan ujian.

Editor: Irsan Yamananda
TribunWow
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pria di NTT diamankan oleh pihak berwajib.

Ia nekat menikam kepala sekolah hingga tewas saat siswa lain sedang melaksanakan ujian.

Usut punya usut, ia melakukan hal itu karena anaknya disuruh pulang dan tak boleh ikut ujian.

Aksi penganiayaan yang dilakukan orangtua siswa kepada kepala sekolah terjadi di SD Inpres Ndora, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Kejadian ini berawal dari orangtua siswa yang diduga tidak senang anaknya diminta pulang dan tidak diperbolehkan mengikuti ujian pada selasa 8 Juni kemarin.

Pelaku kemudian mendatangi sekolah dengan membawa sebilah pisau dan menyerang Kepala Sekolah Delfina Azi.

Pasutri Siksa Kakak Adik di Riau, Tusuk Alat Vital Pakai Kayu, Beri Makan Kotoran, Kubur Hidup-hidup

Dibuat Seolah Bunuh Diri Pakai Selendang, Guru SMA Tewas di Kos Ternyata Dibunuh Pacar Sesama Jenis

Aksi penganiayaan terjadi di sekolah ketika para siswa sedang ujian di kelas masing-masing kejadian ini membuat guru dan siswa panik.

Kepala sekolah menderita luka di bagian perut dan langsung dibawa ke Puskesmas Nangaroro.

Petugas langsung menahan pelaku di Mapolsek Nangaroro dan memasang garis polisi di lokasi kejadian, aktivitas ujian pun dihentikan sementara.

Setelah sempat dirawat selama 10 jam dan dirujuk ke RSUD Ende, Kepala Sekolah SD Inpres Ndora Delfoina Azi akhirnya meninggal dunia pada rabu 9 Juni dini hari.

Curiga Selingkuh, Suami Bawa Istri ke Rumah Kosong Berkedok Jalan-jalan, Korban Dicekik Hingga Tewas

Jenazah korban kemudian dibawa ke rumahnya di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo untuk disemayamkan seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Kepala Sekolah SD Inpres Ndora Tewas Usai Dianiaya Orangtua Siswa.

Polisi sudah menetapkan status tersangka kepada pelaku dan memeriksa beberapa saksi.

Polisi juga masih mendalami motif pelaku melakukan aksi penganiayaan.

Adik Tikam Kakaknya saat Tengah Video Call

Di tempat lain, cekcok antarsaudara berujung tragedi kembali terjadi, adik ipar tikam kakak hingga tewas saat video call.

Istri IW tak pernah menyangka akan menyaksikan sendiri suaminya tewas ditikam sang adik ipar saat sedang melakukan video call dengannya.

IW pun tewas setelah dada kirinya ditikam menggunakan badik karena cekcok yang melibatkan kedua istri mereka.

Baca juga: Dendam Berujung Maut, Kakak Kandung Tusuk Adik dengan Keris saat Mengobrol, Kesal Sering Diolok-olok

Baca juga: Pernikahan Berujung Maut, Tuan Rumah Tewas Ditikam Tamu Undangan setelah Pesta Miras

Seorang pria di Makassar berinisial IW (37) tewas ditikam oleh Syamsir (37), adik iparnya sendiri di Jalan Kesempatan Raya, Kecamatan Tallo, Sabtu (28/11/2020).

Kapolsek Tallo Kompol Saharuddin mengatakan, penikaman tersebut merupakan buntut dari cekcok yang dilakukan istri korban dengan istri Syamsir.

Syamsir, kata Saharuddin, tersinggung dengan ribut antarsaudara tersebut.

"Korban meninggal dengan luka tusuk pada dada sebelah kiri," kata Saharuddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11/2020).

Diungkapkan Saharuddin, peristiwa pembunuhan yang dilakukan Syamsir terjadi saat korban sedang makan bakso sambil video call dengan istrinya di sebuah warung yang tak jauh dari rumahnya.

Syamsir yang ingin membuat perhitungan kemudian langsung menikam korban dengan badik yang serupa dengan kris yang membuat korban langsung tak sadarkan diri.

"Beberapa menit kemudian keluarga balik menelepon korban dan dapat kabar korban telah ditikam dan dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan telah meninggal dunia," ujar Saharuddin.

Seusai membunuh, kata Saharuddin, Syamsir langsung melarikan diri ke rumah orangtuanya di Jalan Gontang, Kecamatan Tamalate, Senin sekitar pukul 12.30 Wita.

Pelaku disangkakan Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia.

"Pelaku bersama barang bukti Badik model keris telah berada di Polsek Tallo dan akan menjalani pemeriksaan oleh tim riksa satu yang menangani perkara tersebut," kata Saharuddin.

Insiden Serupa

Dendam berujung maut, kakak kandung tusuk adik dengan keris saat mengobrol hingga meregang nyawa.

Kesal karena sering mendapat olok-olokan, seorang kakak berinisial IPSM (74) nekat menghabisi nyawa sang adik berinisial IKS (70) dengan sebilah keris.

IPSM kesal lantaran adik kandungnya sering mengolok-oloknya.

 TERUNGKAP Pelaku Pembunuhan Jasad Gadis Kecil di Toren Air, Pelaku Tenggelamkan Korban Hidup-hidup

 Cemburu Dengar Panggilan Sayang dari Pria Lain, Berujung Pembunuhan Tragis di Dalam Mobil

Peristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Asak Kangis, Desa Pertima, Karangasem Bali, Jumat (24/7/2020).

Merasa diolok-olok

Kapolsek Karangasem Kompol Ketut Suartika mengemukakan, tersangka nekat membunuh lantaran dendam pada saudara kandungnya.

"Pelaku merasa diolok-olok oleh adik akhirnya menjadi emosi dan timbul dendam," kata dia, Sabtu (25/7/2020).

Suartika mengatakan dendam itu dilampiaskan pelaku dengan sebilah keris yang ia gunakan menusuk sang adik.

Ditusuk ketika mengobrol di teras rumah

Suartika menjelaskan, saat itu korban IKS bersama adiknya IGM (57) sedang mengobrol di teras rumah sekitar pukul 11.00 Wita.

Kemudian, pelaku yang merupakan kakak pertama muncul dan tiba-tiba memukul IGM.

Saat itu IGM berhasil diselamatkan dan langsung menjauh dari lokasi kejadian

Pelaku kemudian menusuk IKS dengan sebilah keris kecil usai sempat terjadi perkelahian.

Tewas 

Setelah menusuk, pelaku melarikan diri.

Sedangkan sang adik yang tertusuk di bagian dada atas tewas.

Polisi kemudian menangkap pelaku.

Pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang berujung meninggalnya seseorang dan Pasal 338 tentang Pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

(Kompas.com/ Kontributor Makassar, Himawan) (Kompas TV/ Natasha Ancely)

#NTT

BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Kesal Anaknya Disuruh Pulang dan Tak Boleh Ikut Ujian, Pria di NTT Nekat Tikam Kepsek Sampai Tewas.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved