Bikin JokPro 2024, Qodari Kini Curhat Diserang PKS, Demokrat & Rocky Gerung : Dibilang Dungu
Meski wacana tersebut ditolak tegas oleh Jokowi, tetapi M Qodari tampaknya tak mengindahkannya.
TRIBUNMATARAM.COM - M Qodari diserang sejumlah pihak karena memunculkan wacana Presiden Jokowi tiga periode dengan membentuk komunitas JokPro 2024.
Pengakuannya, ia kini diserang oleh sejumlah pihak yang menentang gagasan tersebut.
Meski wacana tersebut ditolak tegas oleh Jokowi, tetapi M Qodari tampaknya tak mengindahkannya.
Ia menjadi pihak yang paling depan meminta Jokowi dan Prabowo Subianto kembali mengikuti kontes Pilpres 2024.
Akan tetapi, seperti diketahui, konstitusi Indonesia hanya mengatur jabatan presiden selama dua periode saja.
Penasihat Komunitas JokPro 2024, M Qodari mengungkapkan bahwa dirinya kini diserang oleh orang-orang yang tidak setuju wacana Jokowi-Prabowo 2024 atau Jokowi Tiga Periode.
Dia mengaku diserang Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga pengamat politik Rocky Gerung.
Baca juga: Sosok M Qodari, Trending di Twitter karena Gelar Syukuran Kantor Seknas Jokowi Prabowo 2024
Baca juga: Jokowi Tak Bisa Lagi, Prabowo Diimbau Tidak Ikut Kontestasi Pilpres 2024 : 3 Kali Tak Pernah Menang
Beberapa waktu lalu #TangkapQodari sempat membanjiri lini masa Twitter.
Qodari menyebut tagar tersebut digaungkan oleh para Politisi Partai Demokrat yang tidak menyetujui wacana presiden tiga periode.
"Saya perhatikan, yang tidak setuju itu pertama Demokrat, yang banyak dikutip dari #TangkapQodari, itu pernyataan dari para politisi Demokrat," ucap Qodari kepada Tribun Network, Kamis (24/6/2021) kemarin.
Kendati demikian Qodari tidak heran bila Partai Demokrat tidak setuju dengan wacana presiden tiga periode.
"Tapi kalau itu kan' kita tidak heran. Bahkan ada pendukung Jokowi yang bilang, kalau Demokrat engga setuju berarti sudah benar gagasan ini (Jokowi tiga periode). Kira-kira begitu," jelas dia, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Wacanakan Presiden 3 Periode, Qodari Ngaku Diserang Demokrat dan PKS hingga Rocky Gerung
Selain Partai Demokrat, PKS juga tidak menyetujui wacana presiden tiga periode yang digaungkan Komunitas JokPro.
"Adalagi PKS, itu yang jelas-jelas tidak setuju juga. Tapi teman-teman JokPro itu ngomong juga sama, kalau PKS tidak setuju itu juga wajar," sambung dia.
Qodari juga menyebut bahwa Rocky Gerung, akademisi Universitas Indonesia, turut melontarkan pertanyaan tidak setuju atas wacana presiden tiga periode.
Rocky, sambung Qodari, menyebutnya dungu lantaran mengusung Jokowi-Prabowo/Jokowi Tiga Periode.
"Saya kan kemarin diserang Rocky Gerung, dibilang gagasan dungu, segala macam. Boleh saja dibilang dungu. Tetapi setidaknya saya tidak dungu sendirian," jelas Qodari.
Tanggapan Seknas Jokowi
Wacana Presiden Jokowi tiga periode yang didengungkan oleh relawan bernama Komunitas Jokowi Prabowo 2024 atau Jokpro nyatanya dikecam keras.
Kabar ini sudah sampai ke telinga Jokowi dan dibantah tegas olehnya.
Jokowi bersikukuh akan menaati konstitusi yang berlaku.
Hal senada pun turut disampaikan oleh Sekretariat Nasional Jokowi, Dedy Mawardi.
Dedy menegaskan agar upaya menggiring Jokowi untuk menjadi presiden tiga periode sebaiknya dihentikan.
Pasalnya, hal tersebut merupakan bagian dari mencederai konstitusi.
Dalam UUD 1945 Pasal 7 disebutkan: Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Baca juga: Ulang Tahun Jokowi ke-60 Hari Ini Tanpa Perayaan, Gibran Rakabuming : Gak Boleh, Udah Tua
Baca juga: Jokowi Bantah Isu Jabatan Tiga Periode, KSP Peringatkan Amien Rais: Spekulasi Tanpa Dasar Itu Fitnah
"Sebagai bentuk aspirasi ya sah-sah saja tapi jika aspirasi itu melanggar konstitusi, sebaiknya di hentikan. Karena bisa merusak bahkan menjerumuskan Presiden Joko Widodo," kata Dedy Mawardi dikutip dari Tribunnews, Senin (21/6/2021).
Dedy menegaskan bahwa Presiden Jokowi juga pun telah berkali-kali menolak masa jabat presiden menjadi 3 periode.
Menurutnya wacana tersebut malah bisa menjerumuskan Presiden Jokowi.
Di sisi lain, Dedy menegaskan bahwa Seknas Jokowi tidak terlibat dalam pembentukan komunitas relawan JokPro 2024.
"Seknas Jokowi tidak terlibat dalam pembentukan organ relawan JokPro," ujarnya.
M.Qodari Sosok di Balik 'Jokowi 3 Periode'
Kelakuan M Qodari menggelar syukuran Kantor Sekretariat Nasional Jokowi Prabowo 2024 menuai kecaman.
Namanya bahkan sampai menduduki trending Twitter atas aksinya tersebut.
Qodari memang menjadi salah satu pihak yang paling vokal menyerukan Jokowi tiga periode.
Siapa sebenarnya sosok M Qodari?
Apa perannya dalam Pilpres 2024 mendatang?
M Qodari merupakan Direktur Eksekutif Indo Barometer.
Beberapa waktu lalu, Qodari mendeklarasikan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2024.
Bukan tanpa alasan, usulan tersebut diajukan Qodari untuk menghindari polarisasi di tengah masyarakat.
Baca juga: Geger Poster Syukuran Seknas Jokowi-Prabowo 2024, Jubir Presiden Jelaskan Wacana 3 Periode
Baca juga: Jokowi Bantah Isu Jabatan Tiga Periode, KSP Peringatkan Amien Rais: Spekulasi Tanpa Dasar Itu Fitnah
"Saya deklarator Jokowi-Prabowo pada 2024 untuk menghindari polarisasi," kata Qodari saat diwawancara di Kompas TV, Selasa (16/3/2021).
Usulan tersebut juga ia ungkapkan saat menghadiri program Mata Najwa pada Kamis (18/3/2021)
Dilansir Tribunnews, Qodari datang mengenakan kaus bergambar Jokowi dan Prabowo.
Saat itu, Qodari mengatakan Jokowi dan Prabowo telah menjadi imajinasi politik masyarakat Indonesia.
"Terus terang saya bukan ngomongin tiga periode, saya bicara mengenai Jokowi dan Prabowo, yang kebetulan pada saat ini dan selama ini, menjadi imajinasi politik orang Indonesia tentang siapa tokoh yang layak memimpin bangsa ini," bebernya.
Soal kaus yang dikenakannya, Qodari mengaku hanyalah gagasan pribadinya saja.
Ia mengatakan, gagasan pribadinya bisa ditolak atau diterima.
"Ini gagasan saya, barang kali diterima, dipikirkan, dan bisa juga ditolak, mengapa tidak?" katanya.
Baru-baru ini, Qodari menggelar acara syukuran peresmian Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 yang terletak di Jakarta Selatan, Sabtu.
Meski begitu, ia menegaskan acara tersebut bukanlah merupakan deklarasi resmi komunitas pendukung Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024.
"Ini memang bukan acara deklarasi ya teman-teman. Makanya enggak ada umbul-umbul, bendera."
"Tadinya cuma buat halal bi halal saja habis Idul Fitri begitu," ungkap Qodari selaku Penasihat Komunitas Jok-Pro 2024, dalam acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu, dilansir Kompas.com.
Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Jok-Pro 2024, Baron Danardono, mengatakan deklarasi rencananya akan dilakukan empat atau lima bulan mendatang.
"Insya Allah lima bulan atau empat bulan lagi kita bisa berjumpa dalam acara deklarasi," ucapnya.
Berita Pilpres 2024 lainnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/m-qodari.jpg)