Virus Corona
Gagal Selamatkan Pasien Kritis Covid, Wakpolres Jaksel Berlinang Air Mata: 'Mestinya Bisa Tertolong'
Wakapolres Jakarta Selatan tak kuasa menahan air matanya karena tak mampu wolong warga kritis Covid-19.
Sesuai prosedur, Agus disemprot cairan disinfektan.
Setelah melepas APD, Agus kembali berkoordinasi untuk segera membawa Budi ke RSUD Pasar Minggu.
Agus kemudian menuju ke arah bangku sopir dan mengemudikan mobil Kijang tersebut.
Mobil Kijang yang tampak lawas tersebut kemudian melaju ke RSUD Pasar Minggu.
Menangis karena pasien tak tertolong

Budi kemudian tiba di RSUD Pasar Minggu. Agus sempat berkoordinasi dengan petugas rumah sakit.
Budi lalu dibawa ke dalam RSUD Pasar Minggu. Namun, takdir berkata lain.
Agus tak kuasa menahan tangis begitu mendengar nyawa Budi tak tertolong. Air matanya berlinang.
Ia menyesal tak bisa menyelamatkan nyawa Budi. Penyesalan Agus berujung maaf dan evaluasi penanganan Covid-19.
• Covid-19 Naik, Risma Sebut Indonesia Tak Bisa Lockdown Seperti Negara Lain: Skala Mikro Udah Betul
Di sebelah Agus, ada Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya. Agus terlihat menyeka air matanya.
"Mestinya bisa tertolong, coba kalau penanganannya benar itu," kata Agus.
Agus pun merasa bersalah terhadap keluarga pasien Covid-19 karena telah berjanji membawa pulang Budi dalam keadaan selamat.
"Harusnya Pak Budi bisa kembali ke keluarganya. Untuk Bu Budi, Saya minta maaf Bu, saya tadi janji mau bawa bapak sampai selamat. Mohon maaf Bu, ibu jaga kesehatan," ujar dia.
Ia pun merasa prihatin dengan ketidakpedulian warga dan penanganan yang telat dari tenaga medis.
"Ini beban kita semua, ini tanggung jawab kita semua. Nggak usah lihat dari suku mana, agama apa, harus saling tolong menolong," tutur Agus.
Artikel lainnya terkait penanganan covid-19
(Kompas/ Wahyu Adityo Prodjo)