Tuduh RS Covidkan Pasien, Izinkan Warga Hajatan & Nobar Wayang, Bupati Banjarnegara: Ada Sales Covid
Bupati Banjarnegara jadi sorotan setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait Covid-19.
"Gugus tugas pasti mengizinkan, pemerintah hadir bukan untuk membubarkan tapi untuk mengedukasi tentang protokol kesehatan.
Tolong agak minggir ya, pakai masker ya, begitu,” ujar dia.
2. Nonton bareng wayang kulit

Saat pandemi, Bupati Budgi juga nonton bareng kesenian wayang kulit di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh pada Minggu (20/6/2021) malam.
Acara yang dihadiri oleh dalang Ki Miskal Sujono dan 150 penonton tersebut berlangsung tertib dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
• WASPADA Covid-19 Varian Delta Sudah Ditemukan di Hampir Semua Kota di Pulau Jawa, Sangat Menular!
Semua penonton terlihat tertib mengenakan masker dan kursi penonton ditempatkan dengan jarak.
Serta ada pemindai suhu badan dan air untuk cuci tangan.
“Alhamdulillah dari penonton, pemusik, seniman, sinden, semuanya maskeran dan jaga jarak.
Tidak ada yang dempet-dempetan.
Hanya wayangnya yang dempet-dempetan dan enggak maskeran,” kata Budhi melalui rilis tertulis, Senin (21/6/2021).
3. Bupati Banjarnegara tuding RS "covidkan" pasien

Diberitakan Kompas.com, Rabu (30/6/2021) Budhi menuding lonjakan kasus Covid-19 disebabkan unsur kesengajaan dari pihak rumah sakit.
"Jadi rumah sakit di Kabupaten Banjarnegara ini kalau saya pantau agak berebut pasien Covid-19. Karena standar agak lumayan juga.
Yang saya ketahui sampai saat ini laporan dari dinas saya itu untuk biaya tiap hari Rp 6.250.000 minimal, maksimal sampai Rp 10 juta per hari," kata Budhi.
Dengan tingginya biaya klaim tersebut, Budhi menganggap wajar jika RS saling berebut pasien, demi mengejar keuntungan dari biaya perawatan yang didapat seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Kontroversi Bupati Banjarnegara Saat Pandemi, Nobar Wayang hingga Tuding RS "Covidkan" Pasien".