Positif Covid-19, Warga DIY Kabur dari RS dan Ditemukan Tewas di Selokan, Tak Ada Tanda Penganiayaan
Pasien positif Covid-19 di Gunungkidul, Yogyakarta ditemukan tewas di selokan setelah kabur dari rumah sakit.
"Ada surat pernyataan yang telah ditandatangani keluarga, seperti langsung membawa ke perkuburan dan yang hadir tidak boleh lebih dari lima orang," tambahnya, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Viral Video Warga Rebut Jenazah Covid-19 dari Petugas Pemakaman, Peti Mati Dibongkar Paksa
Pascakejadian, dinas kesehatan akan melakukan tracing pada mereka yang kontak langsung dengan jenazah pasien Covid-19.
Termasuk akan melakukan penyemprotan disinfektan pada rumah warga yang berada di wilayah dekat rumah pasien Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, jenazah yang hendak dimakamkan itu atas nama Haidir.
Ia diketahui merupakan Kepala Sekolah di Batuasang Herlang Bulukumba.
Menurut Arif, salah satu anggota keluarga Haidir mengatakan, pasien mengalami stroke saat akan berangkat menunaikan salat Jumat di masjid.
Haidir kemudian dibawa ke Rumah Sakit Syeh Yusuf Makassar dan menjalani perawatan selama dua malam.
"Saya koordinasi dengan dokter dan dokter mengatakan bahwa pasien mengalami pembuluh darah pecah di otak."
"Karena alat tidak lengkap pasien dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makassar untuk tindakan operasi," terangnya dilansir Kompas.com.
Arif menjelaskan, hasil swab Haidir baru keluar saat tiga hari dirawat di IGD RS Wahidin.
"Jadi masuk hari ketiga baru ada hasil swab pasien positif Covid-19 dan dinyatakan meninggal dunia pagi," tambahnya.
(Kompas/ Markus Yuwono)(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunTimur.com/Firki Arisandi, Kompas.com/Nurwahidah)