Imbas Penyekatan PPKM Darurat di Lampung, Ada Warga Tinggal Motor di Lampu Merah: 'Saya Jalan Kaki'
Berikut cerita beberapa warga yang terkena imbas dari penyekatan saat PPKM Darurat di Lampung.
Pemilik gerai minuman ringan ini mengaku tidak tahu jika akan ada penyekatan pada hari pertama PPKM darurat itu.
"Nggak ada info, baru tadi pas saya lihat grup WA taunya.
Ternyata banyak jalan yang disekat," kata Rizcko.
Keluhan serupa juga dikatakan Supriyadi (37) driver ojek online yang terpaksa memutar untuk menjemput penumpang.
Supriyadi mendapatkan penumpang dengan titik jemput di Jalan Raden Intan.

Sedangkan dia datang dari arah Rajabasa.
"Tadi telepon dulu kalau sempat terlambat.
Soalnya macet di Teuku Umar, banyak yang disuruh putar arah," kata Supriyadi.
Untuk mencapai lokasi penumpang, Supriyadi berputar balik dan menuju arah Jalan Pahoman lalu Jalan Hayam Wuruk yang berada di balik Jalan Raden Intan.
"Ya untung nggak di-cancel, Bang.
Banyak temen saya yang katanya di-cancel karena kelamaan jemput, padahal bukan salah kita," kata Supriyadi.
Terkait penyekatan jalan ini, Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung, AKP Rohmawan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Menurut Rohmawan, penyekatan ini dilakukan karena PPKM Darurat telah diberlakukan di Bandar Lampung.
"Penyekatan ini untuk mengurangi mobilisasi warga selama PPKM darurat," kata Rohmawan.
Rohmawan menambahkan, ada empat ruas jalan yang disekat, yakni Jalan Raden Intan, Jalan Jend. Sudirman, Jalan P Diponegoro dan Jalan RA Kartini.