Imbas Penyekatan PPKM Darurat di Lampung, Ada Warga Tinggal Motor di Lampu Merah: 'Saya Jalan Kaki'
Berikut cerita beberapa warga yang terkena imbas dari penyekatan saat PPKM Darurat di Lampung.
TRIBUNMATARAM.COM - Sejumlah warga terkena imbas dari PPKM Darurat guna mencegah penyebaran kasus Covid-19 di Lampung.
Seperti diketahui, PPKM Darurat di Lampung dimulai pada hari Senin (12/7/2021).
Rupanya, kebijakan tersebut menimbulkan kemacetan pada sejumlah ruas jalan di Bandar Lampung.
Hal itu terjadi karena penyekatan yang dilakukan saat PPKM Darurat.
Penyekatan tersebut dilakukan pada jalan yang menuju pusat kota.
Sejumlah ruas jalan menuju jalan protokol juga ikut terkena penyekatan.
• Diminta Tutup Selama PPKM Darurat, Pedagang di Lampung Kesulitan Cari Nafkah: Dia Enak Dapat Gaji
• Viral Video Warga Usir Petugas Patroli PPKM Darurat di Surabaya, Polisi: Ada Provokator di Medsos

Akibatnya, banyak warga yang mengendarai sepeda motor dan mobil dipaksa berputar balik.
Mereka diarahkan ke jalan alternatif menuju lokasi yang dituju.
Salah satu warga yang kena imbas penyekatan adalah Rizcko (27).
Ia merupakan warga Kecamatan Keamdaton.
• Viral Video Anies Baswedan Tegur Manajer Langgar PPKM Darurat Jawa Bali: Sekarang Tutup Kantornya
Kepada wartawan, Rizcko mengaku harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer menuju kantor percetakan di Pasir Gintung di Jalan Teuku Umar.
Rizcko terkena penyekatan di traffic light persimpangan RS Abdul Moeloek, sekitar 1 kilometer dari lokasi percetakan.
"Tadi jam 7 udah nggak boleh masuk (disekat).
Saya mau cetak spanduk buat warung saya.
Jadi ya motor ditinggal di lampu merah, saya jalan kaki ke percetakan," kata Rizcko di lokasi.
Pemilik gerai minuman ringan ini mengaku tidak tahu jika akan ada penyekatan pada hari pertama PPKM darurat itu.
"Nggak ada info, baru tadi pas saya lihat grup WA taunya.
Ternyata banyak jalan yang disekat," kata Rizcko.
Keluhan serupa juga dikatakan Supriyadi (37) driver ojek online yang terpaksa memutar untuk menjemput penumpang.
Supriyadi mendapatkan penumpang dengan titik jemput di Jalan Raden Intan.

Sedangkan dia datang dari arah Rajabasa.
"Tadi telepon dulu kalau sempat terlambat.
Soalnya macet di Teuku Umar, banyak yang disuruh putar arah," kata Supriyadi.
Untuk mencapai lokasi penumpang, Supriyadi berputar balik dan menuju arah Jalan Pahoman lalu Jalan Hayam Wuruk yang berada di balik Jalan Raden Intan.
"Ya untung nggak di-cancel, Bang.
Banyak temen saya yang katanya di-cancel karena kelamaan jemput, padahal bukan salah kita," kata Supriyadi.
Terkait penyekatan jalan ini, Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung, AKP Rohmawan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Menurut Rohmawan, penyekatan ini dilakukan karena PPKM Darurat telah diberlakukan di Bandar Lampung.
"Penyekatan ini untuk mengurangi mobilisasi warga selama PPKM darurat," kata Rohmawan.
Rohmawan menambahkan, ada empat ruas jalan yang disekat, yakni Jalan Raden Intan, Jalan Jend. Sudirman, Jalan P Diponegoro dan Jalan RA Kartini.
"Bagi warga yang hendak menuju lokasi kerjanya, diharapkan menggunakan jalan alternatif," kata Rohmawan.
• Unggah Berita WNA Boleh Masuk ke Indonesia Saat PPKM Darurat, Mulan Jameela: Gimana Pendapatnya?
Pantauan Kompas.com di sejumlah titik penyekatan, ratusan kendaraan diminta berputar balik.
Sementara kemacetan panjang terjadi akibat putar balik tersebut seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Penyekatan PPKM Darurat di Bandar Lampung, Warga: Motor Ditinggal, Saya Harus Jalan Kaki".
Sejumlah jalan alternatif juga mengalami kemacetan.
Hal itu dikarenakan volume kendaraan yang terlalu banyak melintas di jalan alternatif dengan satu jalur itu.
Berita lainnya terkait PPKM Darurat
(Kompas/ Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya)