Pesan Terakhir Gadis yang Dibakar Mantan Pacar di Cisauk ke Sang Adik, Diucapkan saat Main Tik Tok

Sebelum meninggal dunia, SZ sempat menyampaikan pesan tersebut kepada adiknya sambil bermain Tik Tok.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
Kolase Tribunnews
Sebelum meninggal dunia, SZ (kiri) sempat menyampaikan pesan tersebut kepada adiknya sambil bermain Tik Tok. Kedua pelaku US (tengah) dan DS (kanan). 

Reporter : Salma Fenty

TRIBUNMATARAM.COM - Kematian Siti Zahra alias SZ (19) masih menjadi duka mendalam bagi keluarga.

Kini, sang ayah, Aziz mengingat pesan yang disampaikan SZ sebelum tewas dibakar mantan kekasihnya, DS (20) dan temannya UT (42).

Sebelum meninggal dunia, SZ sempat menyampaikan pesan tersebut kepada adiknya sambil bermain Tik Tok.

Hal itu diucapkan SZ sebelum pamit berangkat kerja di hari dirinya dibunuh.

Katanya, kepada sang adik, SZ berpesan agar adiknya tak banyak jajan.

Ia juga meminta adiknya untuk tak bandel.

"Jangan bandel, jangan banyak jajannya, kasihan sama bapak-ibu," ucap Siti Zahra dalam pesannya untuk sang adik, seperti ditirukan Aziz.

Namun, firasat buruk Aziz sudah meliputinya sejak anaknya dilamar DS.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Gadis Muda di Cisauk Terinspirasi Film, Korban Dibakar Pakai Kayu Kering & Ilalang

Baca juga: Firasat Ayah Gadis yang Dibakar Mantan Pacar di Kebun Singkong, Sudah Ngeh Sejak Lihat Foto Facebook

Pasalnya, dalam lamaran itu DS ditolak dan melayangkan ancaman kepada keluarga SZ.

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Shutterstock)

Aziz mengaku saat itu menolak lamaran dari DS lantaran, dia bekerja sebagai tukang salon setempat bersama US.

"Jadi sebetulnya, pelaku (DS) sempat ngelamar anak saya (SZ) tiga minggu lalu lah kira-kira. Saya tolak lah, pertama anak saya masih kecil, kedua anak saya masih tulang punggung keluarga," kata Aziz,

Seingat Aziz, pelaku mendatangi rumahnya untuk melamar Siti Zahra saat pertengahan Juni 2021.

Kala itu, pelaku sempat datang dua kali untuk meluluhkan hati Aziz.

"Waktu itu Rabu bulan Juni mau melamar, datangnya malam. Karena saya enggak ada di rumah jadi pagi malam lagi," jelasnya.

Dari penolakan itu, lanjut Aziz, pelaku kemudian mengeluarkan surat perjanjian, untuk ditandatangani.

Parahnya, dalam surat perjanjian tersebut ada unsur ancaman.

Kata Aziz, surat itu mengatakan tidak menuntut apapun bila terjadi sesuatu pada anaknya, SZ.

"Pokoknya panjang lebar dia ngeluarin surat perjanjian. Intinya sih kalau nolak, kalau ada apa-apa sama anak saya itu enggak tanggungjawab," ungkap Aziz.

Terinsipirasi Film

Kekejian pelaku pembunuhan dan pembakaran gadis muda di kebun singkong Cisauk, Tangerang akhirnya terbongkar.

Melalui sederet reka ulang yang dilakukan salah satu pelaku, terlihat bagaimana kedua pelaku tega membunuh lalu membakar korban.

Pelaku  mengakui membunuh dengan terinsipirasi film yang ditontonnya di TV.

Jasad SZ (19) sebelumnya ditemukan terbakar  di sebuah kebun singkong.

Setelah diusut, ia rupanya menjadi korban kekejian mantan kekasih lantaran menolak lamarannya.

Dipicu sakit hati, seorang pemuda bernisial DS (20) tega menghabisi nyawa mantan kekasihnya SZ (19) di lahan kosong Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam melakukan aksi kejinya, pelaku dibantu teman dekatnya berinisial US (42).

Baca juga: Firasat Ayah Gadis yang Dibakar Mantan Pacar di Kebun Singkong, Sudah Ngeh Sejak Lihat Foto Facebook

Baca juga: Fakta Kasus Mayat Wanita Hangus Terbakar: Korban Pembunuhan, Motif Sakit Hati, Saksi Sampai Ketakuan

Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanuddin mengatakan mengungkap bila DS sebelumnya telah menjalin hubungan selama dua tahun.

Sosok mayat hangus terbakar diduga berjenis kelamin wanita ditemukan seorang warga Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang di sebuah lahan kosong, Sabtu (10/7/2021).
Sosok mayat hangus terbakar diduga berjenis kelamin wanita ditemukan seorang warga Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang di sebuah lahan kosong, Sabtu (10/7/2021). (Wartakotalive.com/Rizki Amana)

Namun, niatnya untuk meminang gadis pujaannya tersebut kandas setelah orangtua korban menolak lamaran pelaku sekitar pertengahan Juni 2021.

"Motif yang ada karena tersangka merasa sakit hati ketika lamarannya ditolak oleh korban," kata Iman saat gelar perkara di lokasi peristiwa, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/7/2021).

Iman menjelaskan, kedua tersangka secara berencana melangsungkan aksi pembunuhan tersebut.

Dari pemeriksaan yang dilakukan kepada kedua tersangka, terungkap juga bahwa US dan DS terinspirasi melakukan aksi pembunuhan itu dari pemberitaan dan film di televisi.

Namun, polisi tak menjelaskan film apa yang dimaksud.

"Jadi ini yang disampaikan tergali dalam proses penyidikan bahwa tersangka terinspirasi oleh pemberitaan film di TV, " ucap Iman.

Dengan terungkapnya hal tersebut, polisi pun mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih tayangan.

"Ini juga menjadi pembelajaran buat kita bahwa ada suatu teori mengatakan yakni crime imitation model, model peniruan kejahatan."

"Kejahatan terjadi modusnya meniru dengan apa yang mereka lihat di TV. Ini juga kita harus hati-hati menjadi pembelajaran buat kita semua," kata Iman.

Lokasi penemuan jasad hangus di Suradita Lele, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021).
Lokasi penemuan jasad hangus di Suradita Lele, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021). ((TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir))

Rekonstruksi

Polres Tangerang Selatan pun melakukan rekonstruksi pembunuhan sadis yang terjadi di tengah ilalang kawasan Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (13/7/2021).

Iman Imanuddin menjelaskan, dalam gelar rekonstruksi, pihaknya menjalankan 25 adegan.

"Untuk hari ini kami menjalankan 25 adegan pembunuhan oleh US dan DS ini. Untuk aksi pembunuhannya dilakukan di adegan ke-15," ujar Iman.

Pada adegan ke-15, diketahui kalau korban SZ sudah tidak bernyawa sebelum dibakar secara keji oleh DS dan US.

Ternyata keduanya membunuh SZ dengan cara dicekik menggunakan kaki dan tangan.

Barulah, US menyeret korbannya sekira 10 meter untuk dibakar di tengah ilalang, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

"Jadi dibakar menggunakan korek api, ditambah daun dan kayu kering yang mereka dapat dari ilalang ini," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra.

Dari pantauan langsung di tempat kejadian perkara, hanya ada satu tersangka yang dihadirkan yakni US (42).

Usut punya usut, DS (20) dinyatakan Covid-19 dan dihadirkan secara virtual.

Dari kabar yang beredar, US yang berambut gondrong itu melambai alias kemayu.

Benar saja, saat melakukan adegan ulang, US tampak kemayu, jalan gemulai, dan sesekali tampak merapikan rambutnya yang jatuh ke muka.

Berbadan ramping, berkulit cokelat, US tampak gemulai di depan kamera wartawan.

"Ya pak, jadi ini saya injek lehernya pak," kata US, dikutip dari WartaKotalive.com dengan judul 2 Pelaku Pembunuhan dan Pembakaran Jasad Wanita di Cisauk Terinspirasi dari Siaran TV

Dia pun tampak tidak melakukan perlawanan saat digiring polisi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Tak jarang ia menerangkan perbuatannya panjang lebar kepada petugas tapi dihentikan seketika.

"Saya ambil tasnya pak, terus saya seret ke sana (tempat korban dibakar)," jawab US saat ditanya polisi.

Kedua tersangka pun dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan.

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP dan 365 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun.

Berita lainnya terkait pembunuhan

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved